Hari HAM, Konflik Agraria Imbas Proyek Infrastruktur Jadi Sorotan

Senin, 10 Desember 2018 15:09 WIB

Massa yang tergabung dalam Front Perjuangan Rakyat (FPR) membawa spanduk tuntutan saat melakukan aksi demontrasi memperingati Hari HAM Sedunia di depan Kedubes AS, Jakarta, Senin 10 Desember 2018. Massa membawa sejumlah atribut berupa poster dan spanduk berisi pernyataan hingga tuntutan. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia menyoroti maraknya pelanggaran HAM terkait konflik agraria. Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan pelanggaran HAM dari konflik agraria ini menjadi salah satu perhatian lembaganya bertepatan dengan momentum Hari HAM Internasional yang diperingati hari ini.

"Terkait isu agraria, Komnas HAM menerima banyak aduan terkait pelanggaran hak atas kesejahteraan, khususnya yang menyangkut agraria dan sumber daya alam," kata Taufan dalam acara peringatan Hari HAM Internasional di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, Senin, 10 Desember 2018.

Baca: Hari HAM Sedunia, KontraS Napak Tilas Pelanggaran HAM di Aceh

Taufan mengatakan maraknya konflik agraria ini tak terlepas dari proyek infrastruktur pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Pemerintahan Jokowi memiliki setidaknya 269 proyek infrastruktur yang menjadi prioritas nasional dan diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2016 serta diperbarui menjadi Perpres Nomor 58 Tahun 2017.

"Tingginya konflik agraria antara lain berkaitan dengan program pembangunan infrastruktur yang jadi prioritas Presiden Joko Widodo," kata Taufan.

Advertising
Advertising

Ia pun mengapresiasi langkah Presiden Jokowi membagikan 9 juta hektare lahan yang menjadi objek reforma agraria. Dia menyebut sudah ada kemajuan dalam reforma agraria kendati masih ada tantangan yang perlu dihadapi.

Baca: Malaysia Batalkan Pawai Hari HAM Dipicu Sengketa dengan Singapura

Komisioner Komnas HAM Hairansyah mengatakan selain semakin masif, persoalan konflik agraria melibatkan aparat keamanan. Masalah berikutnya yang muncul ialah kriminalisasi terhadap aktivis pembela hak asasi manusia dan masyarakat yang menuntut hak atas tanah, terutama kelompok masyarakat adat.

Hairansyah menilai pemerintah selama ini masih cenderung sporadis dalam menyelesaikan konflik kasus agraria. Dia menyebut pemerintah belum membuat sarana yang efektif untuk penyelesaian konflik. "Sehingga berbagai macam persoalan konflik agraria masih mengemuka dan belum menemukan titik temu," ujarnya melalui telepon kepada Tempo, Senin, 10 Desember 2018.

Selain persoalan konflik agraria, Komnas HAM menyoroti maraknya kasus pelanggaran kebebasan beragama dan berkeyakinan serta intoleransi dan ekstremisme. Ahmad Taufan mengatakan penguatan lembaga Komnas HAM juga menjadi fokus dalam peringatan Hari HAM Internasional tahun ini.

Baca: Front Perjuangan Rakyat Gelar Aksi Peringatan Hari HAM Sedunia

"Tak kalah pentingnya pembenahan tata kelola lembaga Komnas HAM. Tema-tema itu dipilih dengan aspek eksternal dan internal dalam rangka penegakan HAM," kata Taufan.

Hari ini, Komnas HAM menggelar seminar peringatan Hari HAM Internasional bertema "70 Tahun DUHAM (Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia) dan Setelahnya: Menuju Pemajuan dan Penegakan HAM yang Lebih Baik". Hadir sebagai pembicara dalam seminar ini Ahmad Taufan Damanik, Gubenur Lembaga Ketahanan Nasional Agus Widjojo, Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, dan Kepala Divisi Hukum Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia Mas Guntur Luape.

Berita terkait

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

12 jam lalu

Respon WWF ke-10 di Bali, Walhi Ingatkan Potensi Rusaknya Subak oleh Proyek Infrastruktur

Walhi Bali menilai banyak pembangunan infrastruktur yang mendegradasi bahkan menghilangkan subak atau sistem irigasi tradisional khas Bali

Baca Selengkapnya

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

3 hari lalu

Pemegang Saham Saratoga Sepakati Pembagian Dividen Rp 298,43 Miliar

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. atau Saratoga (SRTG) akan membagikan dividen tunai sebesar Rp 298,43 miliar atau sekitar Rp 22 per lembar saham.

Baca Selengkapnya

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

4 hari lalu

PLN Tambah 111 Unit SKPLU di Berbagai Ruas Tol, Dukung Kendaraan Listrik

PLN menambah unit SKPLU untuk mendukung kendaraan listrik.

Baca Selengkapnya

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

5 hari lalu

Biaya Kuliah Mahal, Komnas HAM Bakal Audit Kampus soal Hak atas Pendidikan

Kenaikan biaya kuliah terjadi di sejumlah perguruan tinggi negeri dan menimbulkan reaksi keras dari mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

6 hari lalu

Komnas HAM Soroti Potensi Konflik Berbasis Diskriminasi Etnis di Pilkada 2024

Komnas HAM akan menggunakan UU Nomor 40 Tahun 2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis dalam melakukan pengawasan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Bupati Marwan Targetkan Pembangunan Gedung Pusat Perkantoran Pemda Selesai Tahun Ini

6 hari lalu

Bupati Marwan Targetkan Pembangunan Gedung Pusat Perkantoran Pemda Selesai Tahun Ini

Pada pembangunan gedung ini banyak spesifikasi bahan bangunan yang tidak sesuai standar.

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

8 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

10 hari lalu

TNI Pakai Istilah OPM, Polri Nyatakan Tetap akan Sebut KKB

Polri menyatakan tetap akan memakai penyebutan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap kelompok yang mengupayakan kemerdekaan Papua.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

11 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

13 hari lalu

Kepala Bappenas: Pembangunan IKN Sudah 80,82 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyatakan bahwa pembangunan IKN sudah mencapai 80,82 persen per 25 April 2024.

Baca Selengkapnya