Soal Penembakan di Papua, Polri: Negara Tak Boleh Kalah

Jumat, 7 Desember 2018 19:44 WIB

Keluarga korban mengikuti serah terima jenazah korban penembakan KKB di hanggar Avco Bandara Moses Kilangin Timika, Mimika, Papua, Jumat, 7 Desember 2018. ANTARA/Jeremias Rahadat

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memastikan kondisi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua pascapenembakan sudah kondusif. Pembangunan jalan Trans Papua tetap dilanjutkan.

Baca juga: Pembunuhan di Papua, Jokowi: Kejar dan Tangkap Seluruh Pelaku

"Negara tidak boleh kalah oleh siapapun, apalagi oleh KKB (kelompok kriminal bersenjata). Ini keji sekali, pekerja ingin menyejahterakan Papua. Membangun fasilitas, program pemerintah, muaranya kembali ke kesejahteraan masyarakat," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Markas Besar Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal usai pengukuhan Polda Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi tipe A, Jumat, 7 Desember 2018.

Ia meyakinkan Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua telah berhasil dikuasai oleh aparat keamanan. Baik dari polisi maupun TNI. Kondisi di Papua maupun Papua Barat, kata Iqbal, saat ini juga relatif aman. Belasan korban tewas akibat peristiwa pembantaian pekerja proyek jembatan di jalur Trans Papua, Kabupaten Nduga, telah dievakuasi.

Keluarga besar Sertu Anumerta Handoko memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum usai dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Tri Jaya Sakti Kota Sorong, Papua Barat, Kamis, 6 Desember 2018. Sertu Anumerta Handoko merupakan Wadanpos Mbua Yonif 755 Yalet yang gugur karena tertembak oleh KKB di Distrik Mbua, Nduga. ANTARA/Olha Mulalinda

Advertising
Advertising

Meski sudah melakukan evakuasi korban, namun Iqbal belum akan menyebut jumlah pastinya. Sebab, itu sudah masuk dalam koridor penyelidikan dan penyidikan karena berhubungan dengan olah tempat kejadian perkara.

"Puluhan tawanan yang melarikan diri juga sudah dievakuasi. Saya belum sebutkan detail, ini masih olah TKP. Karena berhubungan dengan penyelidikan dan penyidikan, karena ini tergolong masuk koridor hukum," kata dia.

Ia menjelaskan, dalam pengusutan pelaku penembakan di Distrik Yigil, Kabupaten Nduga, Papua, kepolisian tidak ingin terpancing propaganda yang disebarkan melalui media sosial. Kepolisian dan TNI fokus pada proses penegakan hukum.

Menurut dia, ada narasi yang disebarkan oleh yang mengaku sebagai juru bicara kelompok bersenjata yang menewaskan belasan orang sepekan lalu. Namun pihaknya tidak ingin terpancing propaganda yang dituangkan dalam narasi itu.

Baca juga: Moeldoko Minta Penembakan di Papua Tak Dikaitkan dengan HUT OPM

Iqbal juga tidak mempermasalahkan adanya klaim dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang mengaku sebagai pihak yang bertanggung jawab.

“Kami tidak ada urusan soal klaim. Bagi kami, penembakan keji ini adalah pelanggaran hukum dan prosesnya harus diselesaikan dalam koridor hukum. Kami akan menangkap pelakunya untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya,” kata dia.

Menurut Iqbal, sebagai penegak hukum, polisi akan menangkap paksa kelompok bersenjata itu. “Jika memang kondisi nantinya membahayakan nyawa petugas atau masyarakat, aparat wajib melumpuhkan pelaku,” kata dia.

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

4 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

5 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

17 jam lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

22 jam lalu

TNI-Polri Evakuasi Jenazah Warga Sipil yang Dibunuh TPNPB-OPM di Kampung Pogapa

Aleksander Parapak tewas ditembak kelompok bersenjata TPNPB-OPM saat penyerangan Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua

Baca Selengkapnya

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 hari lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

1 hari lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

1 hari lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

1 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

1 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya