233 Mahasiswa Papua yang Ditahan di Surabaya Sudah Dipulangkan

Reporter

Andita Rahma

Senin, 3 Desember 2018 10:45 WIB

Puluhan massa yang tergabung dalam Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI) dihadang pihak kepolisian di dalam gedung LBH Jakarta saat akan melakukan aksi di Kedutaan Besar Belanda, Jakarta, Sabtu 1 Desember 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Pegiat Aliansi Mahasiswa Papua, Alince Tekege menuturkan 233 mahasiswa yang ditangkap di Surabaya sudah dipulangkan. Para mahasiswa itu sebelumnya sempat dibawa ke Polrestabes Surabaya. "Mereka semua sudah pulang ke masing-masing kota," ujar Alince melalui pesan teks, Senin, 3 Desember 2018. Ia menuturkan, ke-233 mahasiswa itu pulang dalam keadaan aman.

Hanya saja, kata Alince, ada tiga orang mahasiswa yang bocor kepalanya. "Sudah dirawat di Rumah Sakit Dr. Soetomo, Surabaya."

Baca: Polres Surabaya Amankan 233 Mahasiswa ...

Pemulangan ratusan mahasiswa Papua itu buntut aksi 1 Desember 2018 yang diperingati sebagai hari kemerdekaan Papua ke57. Sebanyak 537 orang ditangkap di Kupang, Ternate, Ambon, Manado, Makassar, Jayapura, Asmat, Waropen, dan Surabaya.

Keributan dalam unjuk rasa mahasiswa Papua di Surabaya menyebabkan 16 mahasiswa luka-luka, tiga di antaranya bocor di kepala akibat lemparan batu dan pemukulan. Sejumlah ormas, antara lain Pemuda Pancasila, Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/ Polri (FKPPI), Himpunan Putra-Putri Keluarga TNI Angkatan Darat (Hipakad) dan organisasi pencak silat menggelar aksi tandingan untuk menghadang mahasiswa yang berencana menuju Gedung Grahadi di Jalan Gubernur Suryo.

Advertising
Advertising

Beberapa anggota massa tandingan ini berusaha menyerang mahasiswa Papua, namun berhasil dicegah polisi. Setelah demo berakhir, polisi mengawal mahasiswa jalan kaki kembali ke asramanya untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

Baca: Buntut Aksi Ulang Tahun Papua, 500 Mahasiswa ...

Selain mahasiswa, turut ditangkap pula seorang warga Australia yang malam itu berada di asrama. Warga asing perempuan yang belum diketahui namanya itu langsung diserahkan ke kantor Imigrasi Surabaya.

Menurut penasehat hukum mahasiswa Papua, Veronica Koman, WNA itu sebenarnya tak ada kaitan dengan unjuk rasa 1 Desember. "Kebetulan dia kenal dengan mahasiswa, lalu singgah di asrama," kata dia.

ANDITA RAHMA | DEWI NURITA | KUKUH S. WIBOWO

Berita terkait

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

1 jam lalu

Usai Serangan TPNPB-OPM, Polda Papua Tambah Personel dan Kirim Helikopter untuk Pengamanan di Intan Jaya

Polda Papua akan mengirim pasukan tambahan setelah penembakan dan pembakaran SD Inpres oleh TPNPB-OPM di Distrik Homeyo Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

2 jam lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

2 jam lalu

Kopassus dan Brimob Buru Kelompok TPNPB-OPM Setelah Bunuh Warga Sipil dan Bakar SD Inpres di Papua

Aparat gabungan TNI-Polri kembali memburu kelompok TPNPB-OPM setelah mereka menembak warga sipil dan membakar SD Inpres di Intan Jaya Papua.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

5 jam lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

7 jam lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

7 jam lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

11 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

19 jam lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

21 jam lalu

Ketua KPU Akui Sistem Noken di Pemilu 2024 Agak Aneh, Perolehan Suara Berubah di Semua Partai

Ketua KPU Hasyim Asy'ari mengakui sistem noken pada pemilu 2024 agak aneh. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

23 jam lalu

Komnas HAM Papua Rekomendasikan Pasukan Tambahan ke Intan Jaya Bukan Orang Baru

Komnas HAM Papua berharap petugas keamanan tambahan benar-benar memahami kultur dan struktur sosial di masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya