Dua Bulan Setelah Bencana, Masih Dihantui Bayang Tsunami Palu

Sabtu, 24 November 2018 13:02 WIB

Kondisi Balora, Kota Palu, lokasi terjadinya likuefaksi akibat gempa bumi berkekuatan 7,4 skala richter. Kamis, 22 November 2018. Tempo /M Yusuf Manurung

TEMPO.CO, Palu - DUA bulan sudah berlalu, tetapi bayangan tsunami Palu masih menghantui Ignatius Sesar setiap kali ia akan memejamkan mata untuk tidur. "Kalau malam sebelum tidur, biasanya terbayang," kata Sesar kepada Tempo, Kamis malam, 21 November 2018. Ia teringat bagaimana harus bergantungan di tiang menahan terjangan air bah setinggi tiga meter.

Simak: Cerita Relawan Turki: 300 Tenda Pengungsi Gempa dan Tsunami Palu

Sesar masih ingat kejadian di hari naas itu. Jumat, 28 September 2018, ia sedang rapat bersama koleganya di pinggir pantai Talise, di Jalan Kampung Nelayan. Ceritanya, Sesar menjadi panitia lomba renang teluk untuk Fetival Nomoni.

Di tengah rapat, gempa mengguncang Palu. Sesar dan kawan-kawannya panik. Lindu pertama ini hanya berlangsung sesaat. Begitu berhenti, Sesar bergegas ke tempat parkir untuk menyelamatkan mobilnya.

Pria berumur 41 tahun itu memindahkan mobil untuk menjauhkan dari tepi. Turun dari mobil, Sesar mendengar teriakan "tsunami". Tanpa menoleh ke laut, ia lari ke restoran sea food yang lokasinya lebih tinggi dari bibir pantai.

Advertising
Advertising

Gelombang menghantam, lima detik setelah menginjak lantai restoran. Kedua kakinya menjepit panggangan ikan dari bata berlapis ubin. Ia mampu bertahan hingga gelombang ketiga melepas jepitan. Sesar terseret ke arah laut.

Dalam keadaan pasrah, dia tersangkut di tiang terakhir penyangga restoran. Sambil memandang Teluk Palu berwarna coklat, Sesar menggantungkan hidup di tiang itu hingga tsunami surut. Tuhan menyelamatkan saya melalui tiang itu," kata dia.

Mustahil bagi Sesar untuk melupakan pengalaman hidup dan mati itu. Walau tak trauma melihat laut, tsunami kerap muncul dalam pikiran. Khususnya sebelum tidur, membuat ayah satu anak itu gelisah.

Untuk menghadapinya, Sesar berdoa, mengucap syukur kepada Tuhan. Dia mengatakan jika satu langkah saja salah di momen itu, ia akan hilang selamanya seperti mobil yang diparkir. "Saya diberi kesempatan lagi untuk hidup," kata Sesar.

Tsunami Palu menyisakan duka bagi banyak orang. Akibat bencana ini, korban meninggal terbanyak ditemukan di Kota Palu sebanyak 1.703 orang, Kabupaten Donggala 171 orang, Kabupaten Sigi 366 orang, Kabupaten Parigi Moutong 15 orang, dan Pasangkayu, Sulawesi Barat satu orang.

Sementara itu, sebanyak 1.309 orang dilaporkan hilang dan 4.612 orang luka-luka serta 223.751 orang mengungsi yang tersebar di 122 titik pengungsian.

Simak kelanjutannya: Cerita seorang warga Balora yang nyaris tertelan Likuifaksi.

<!--more-->

Selain Sesar, warga Palu lain yang masih dihantui bencana tersebut adalah Aksa salah seorang penduduk Balora. Ia nyaris meninggal akibat tergulung tanah atau likuifaksi.

Aksa ingat, sore itu begitu lindu menghantam Palu, ia langsung menggendong anaknya keluar rumah. Sang istri membuntut. Tiba di lapangan bersama puluhan warga Balora lain, tanah yang dipijak Aksa ujug-ujug terangkat, hingga setinggi rumah dua lantai.

Aksa dan isteri bergegas turun dari tanah itu dan lari menjauh. Namun, tidak semua, termasuk tetangga dekat Aksa mampu menjauh. "Tanah yang naik itu jatuh, menutup tetangga-tetangga saya," ujar dia.

Di halaman luar, ia melihat tanah sudah bergerak menggulung rumah-rumah. Di satu titik ketika berlari, Aksa berhenti karena mendengar suara teriakan minta tolong dari dalam tanah.

Ia kaget karena asal suara tersebut adalah wajah sang tetangga yang tubuhnya tertimbun tanah. Aksa hendak menolong sang tetangga namun sang istri mengatakan, Mana yang mau ditolong, saya dan anak-anak mu juga sama penting.” Aksa lanjut berlari.

Baca: Baju Sumbangan Korban Tsunami Palu yang Terbuang

Hampir dua bulan bencana gempa dan tsunami Palu berlalu, Aksa tidak bisa ditinggal sendirian. Dia memilih tinggal di kantor bersama teman-temannya. Isteri dan anak-anaknya pulang ke Poso. "Kalau sendiri pasti menangis saya. Tetap bayang-bayang itu ada, dari mulai rumah, tetangga, air, dan mayat di sana," kata Aksa.

Berita terkait

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

2 menit lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

4 jam lalu

11 Kereta Dihentikan Sementara saat Gempa Garut

Sebanyak 11 kereta diminta berhenti sementara saat gempa Garut yang terjadi pada Sabtu, 27 April 2024 pukul 23.29 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

5 jam lalu

Gempa M 6,5 di Garut, Begini Penjelasan Lengkap Badan Geologi ESDM

Badan Geologi ESDM membeberkan analisis tentang gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

7 jam lalu

Gempa M6,2 di Kabupaten Garut Rusak Sejumlah Bangunan

Sedikitnya empat orang luka-luka akibat gempa yang terjadi pada Sabtu malam ini.

Baca Selengkapnya

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

7 jam lalu

Gempa 6,5 Magnitudo di Laut Selatan Jawa Barat, Guncangan Terasa Hingga Depok

Warga Depok merasakan guncangan gempa 6,5 magnitudo yang terjadi pada Sabtu malam. Titik gempa di laut selatan Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

7 jam lalu

Top 3 Tekno: UTBK dan Tips Lolos Seleksi Mandiri, Gempa dan BMKG

Sejak 2023 seleksi masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia jalur atau seleksi mandiri dipermudah dengan menggunakan nilai UTBK saja.

Baca Selengkapnya

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

8 jam lalu

Seismograf Gunung Semeru di Jawa Timur Rekam Guncangan Kuat Gempa Garut

Ada tujuh kali gempa tektonik jauh yang terekam dengan amplitudo 4-26 mm, S-P 12-60 detik, dan lama gempa 29-533 detik.

Baca Selengkapnya

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

9 jam lalu

BPBD: Gempa M6,2 dari Laut Selatan Jawa Barat Berdampak Kerusakan dan Korban Luka

Gempa bermagnitudo 6,2 di Laut Selatan Jawa Barat tidak hanya terasa kencang dan lama getarannya.

Baca Selengkapnya

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

14 jam lalu

Gempa Bikin Warga Garut Berhamburan dan Trauma, Kaca Jendela Bergetar Kencang

Masyarakat Kabupaten Garut, Jawa Barat, dikagetkan dengan gempa bumi yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024, sekitar pukul 23.30 WIB.

Baca Selengkapnya

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

15 jam lalu

Gempa yang Mengguncang Kencang Garut hingga Jakarta, Ini Data dan Penjelasan BMKG

BMKG memperbarui informasi gempa yang mengguncang kuat dari laut selatan Pulau Jawa pada Kamis menjelang tengah malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya