Jokowi Sebut Kemenangannya di Pilpres 2014 Kehendak Allah

Rabu, 21 November 2018 23:24 WIB

Presiden Jokowi didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (ketiga kanan) dan Mensesneg Pratikno (kelima kanan) berbincang dengan sejumlah ulama Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok sebelum menghadiri peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Baitussalam, Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 November 2018. Sebanyak 75 ulama hadir dalam acara tersebut. ANTARA

TEMPO.CO, Bogor- Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan ia bisa memenangkan pemilihan presiden 2014 semata-mata karena takdir Tuhan. Menurutnya kemenangannya saat itu sejatinya tidak bisa diterima logika.

Jokowi mengklaim ia hanya rakyat biasa dari desa, bukan berasal dari kalangan elite partai politik. Selain itu, pada 2014 ia tidak memiliki dana yang besar untuk berkampanye.

"Logikanya gak masuk, logika politiknya gak masuk. Bukan ketua partai, gak punya logistik, bukan dari elite politik, bukan dari keturunan ningrat politik juga. Hanya dari kampung, hanya dari desa, ya (kemenangannya) karena kehendak Allah," katanya kepada puluhan ulama di Masjid Baitussalam, Kompleks Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu, 21 November 2018.

Baca: Ajak Ulama Berdialog, Jokowi Klarifikasi Isu Antek Asing dan PKI

Karena menyadari itu, kata Jokowi, ia menyebut bisa menjalani tugasnya sebagai presiden dengan biasa saja meski kerap mendapat serangan fitnah. "Saya sabar, sabar, sabar. Ya Allah sabar, tapi jawab (klarifikasi) seperti ini juga boleh kan," tuturnya.

Dalam dialog dengan ulama ini Jokowi menyempatkan mengklarifikasi sejumlah tudingan yang diarahkan kepada pemerintahan dan pribadinya. Isu yang ia klarifikasi mulai dari banjir tenaga kerja asing (TKA) hingga dianggap anggota Partai Komunis Indonesia (PKI). "Menjelang tahun politik seperti ini yang banyak memang isu-isu. Saya sudah empat tahun ini banyak isu, ada isu tapi saya tidak pernah menjawabnya. Tapi kali ini mumpung bertemu para ulama saya ingin sampaikan," katanya.

Soal tudingan Indonesia banjir TKA, khususnya dari Cina, Jokowi membantah. Ia menjelaskan jumlah TKA di Indonesia tidak mencapai satu persen dari total jumlah penduduk. Angka ini jauh lebih kecil dari ketimbang negara-negara lain di dunia.

Simak: Jokowi: 40 Tahun Hanya Dapat 9 Persen dari Freeport Enggak Demo

Ia mencontohkan jumlah TKA di Uni Emirat Arab mencapai 83 persen, Arab Saudi 23 persen, dan Malaysia 5,4 persen. Sedangkan di Indonesia hanya 78 ribu TKA atau 0,03 persen dari total penduduk. "Jangan ada yang menyelewengkan jadi 10 juta, datanya dari mana. Kalau saya ini jelas data dari Imigrasi," ucapnya.

Menurut Jokowi lebih tepat disebut tenaga kerja Indonesia (TKI) yang membanjiri negara lain. Ia membandingkan TKA Cina di Indonesia hanya 24 ribu sementara itu TKI di Cina daratan mencapai 80 ribu. "Di Hong Kong, kan Cina juga, 160 ribu. Taiwan 200 ribu, kalau ditotal 440 ribu," ujarnya.

Lihat: Jokowi: Sertifikasi Keahlian Dilakukan Besar-besaran pada 2019

Dengan perbandingan itu, Jokowi menampik jika pemerintahannya dianggap antek asing. "Karena tenaga kerja kita lebih banyak di sana, justru orang di sana (Cina) antek Indonesia. Kalau mau dibolak-balik," kata dia.

Selain itu, Jokowi membantah jika pemerintahannya dianggap dikendalikan asing. Ia mengklaim justru di era kepemimpinannya banyak aset asing yang diambil alih. Jokowi mencontohkan seperti kepemilikan blok Mahakam, blok Rokan, dan saham mayoritas di PT Freeport Indonesia.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

2 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

3 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

3 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

16 jam lalu

Massa Aksi May Day Bakar Baliho Jokowi dan Hakim MK Sebagai Bentuk Kekecewaan

Peserta aksi Hari Buruh Internasional atau May Day membakar baliho bergambar Presiden Jokowi di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakpus

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

18 jam lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

18 jam lalu

4 Lika-liku Perjalanan RUU DKJ Hingga Resmi Disahkan Presiden Jokowi

Pengesahan RUU DKJ ditandatangani Presiden Jokowi di Jakarta 25 April 2024 dan diundangkan di Jakarta pada tanggal yang sama oleh Mensesneg.

Baca Selengkapnya