Penyerangan Polisi di Lamongan Bermotif Sakit Hati dan Radikal

Reporter

Andita Rahma

Rabu, 21 November 2018 17:14 WIB

Ilustrasi Polisi Indonesia. Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta-Salah seorang pelaku penyerangan polisi lalu lintas di Wisata Bahari Lamongan, Eko Ristanto, merupakan pecatan anggota polisi yang sakit hati dan terpapar radikalisme. "Motifnya sementara sakit hati karena yang bersangkutan dulu anggota polisi dipecat, menjalani masa hukuman yang cukup panjang," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo di Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 21 November 2018.

Eko dipecat pada 2011 karena menembak guru mengaji bernama Riyadhus Sholihin hingga tewas. Sholihin ditembak Eko usai menyerempet seorang polisi bernama Briptu Widiarto di depan Gedung Olahraga Delta Sidoarjo pada 28 Oktober 2011 sekitar pukul 02.30.

Baca: Seorang Pelaku Penyerangan Polisi di Lamongan Bekas Anggota Polri

Sholihin sempat melarikan diri karena ketakutan dikejar oleh lima anggota polisi hingga di Desa Sepande. Mobil Sholihin menabrak pagar rumah warga. Sholihin yang juga penjual tempe akhirnya ditembak. Eko, yang kala itu berpangkat brigadir satu, diproses hukum dan dipecat.

Menurut Dedi, selama menjalani masa hukuman, Eko diduga terpapar radikalisme. Sebab, ditemukan sejumlah buku yang mengarah pada paham radikal saat rumahnya di Lingkungan Geneng, Kelurahan Brondong, Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan digeledah.

"Jadi ada dua sisi, sisi yang pertama karena dia merasa sakit hati. Kedua ada pemahaman-pemahaman radikal yang mengakibatkan dia tambah melampiaskan rasa sakit hatinya, salah satunya kepada petugas kepolisian," ujar Dedi.

Simak: Penyerangan Polisi di Lamongan Diduga Terkait Kelompok Radikal

Dedi berujar polisi masih mendalami pihak lain yang terkait dengan Eko. Menurut Dedi, tidak menutup kemungkinan ada keterkaitan Eko dengan kelompok-kelompok radikal yang dipantau Polri. Eko juga telah diserahkan ke Densus 88 Antiteror Polri.

Sebelumnya pada 20 November 2018, Eko menyerang pos polisi di Wisata Bahari Lamongan menggunakan ketapel. Tembakan ketapel dengan peluru kelereng itu melukai polisi bernama Bripka Andreas Dwi Anggoro. Sejumlah kaca di pos polisi tersebut pun pecah.

Berita terkait

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

2 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

2 hari lalu

Polisi Diduga Tabrak Pengendara Motor Hingga Tewas, Laporan Keluarga Korban Sempat Diabaikan Polres Bogor

Keluarga korban sempat mendapat perlakuan tidak enak dari pelaku yang seorang polisi berpangkat Bripda. Polres Bogor disebut telah olah TKP.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 hari lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

3 hari lalu

Polisi Philadelphia Tolak Permintaan Kampus UPenn untuk Serbu Demo Dukung Palestina

Kepolisian Philadelphia menolak permintaan Universitas Pennsylvania untuk membubarkan paksa perkemahan mahasiswa pendukung demo Palestina

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

3 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

3 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

4 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

4 hari lalu

Pembunuh Mayat dalam Koper Diduga Tak Sendirian Membunuh Korban

Polisi saat ini masih mendalami keterlibatan orang-orang yang diduga membantu pelaku pembunuhan korban yang mayatnya ditemukan dalam koper.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

4 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya