Sepekan Latihan Tempur TNI AD dan Singapores Armed Force
Reporter
Tempo.co
Editor
Elik Susanto
Senin, 19 November 2018 23:47 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Selama sepekan Latihan Bersama Safkar Indopura ke-30 antara TNI Angkatan Darat dan Singapores Armed Force berlangsung. Senin, 19 November 2018, latihan tempur di Asembagus, Situbondo, Jawa Timur, ini ditutup oleh Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono.
Baca: 2.500 Prajurit TNI Angkatan Darat Ikut Latihan Tempur
Berdasarkan rilis dari Dispenad (Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat) yang diterima Tempo, materi latihan meliputi prosedur teknis dan taktis tempur. Dalam latihan, TNI AD di bawah Komando Komandan Brigade Infanteri 16/Wira Yudha, Kolonel Inf Slamet Riadi. Sedangkan dari Angkatan Darat Singapura diwakili Brigade 3 SAF di bawah komando Kolonel Goh Pei Ming.
Materi latihan itu dikenal dengan Command Post Exercise (CPX/Latihan Posko 1), Field Training Exercise (FTX/Latihan Lapangan) serta Latihan Taktis dengan Pasukan Infanteri Mekanis dalam Operasi Lawan Insurjensi (OLI).
Maksud dari Latihan Pos Komando (Command Post Exercise/Latihan Posko 1), pasukan disimulasikan bertempur. Formasi ini diikuti komandan, staf dan prosedur komunikasi antara pejabat markas komando. Sedangkan dalam Latihan FTX (Field Training Exercise), merupakan latihan lapangan menggunakan skenario rencana operasi.
Metode latihannya yaitu Drill Teknis, Drill Taktis dan Drill Tempur. Drill Teknis merupakan suatu metode membiasakan kemampuan teknis perorangan. Satuan tempur ini harus mahir dalam melayani dan mengerahkan alat, serta perlengkapan lainnya.
TNI Angkatan Darat menerjunkan 290 personel, yang terdiri dari 27 prajurit Markas Brigif 16/Wira Yudha, 117 prajurit Yonmek 521/QY, 116 prajurit Yonmek 516/CY, dan 30 personel dari Yonkav 8/2-Kostrad. Sedangkan, dari pihak Singapura melibatkan 170 prajurit yang berasal dari Batalion 3 Singapores Army.
Menurut Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, latihan bersama kedua negara dijalani sejak 1989. Selama 30 tahun tersebut, kata dia, banyak kemajuan dalam kerja sama. "Ini juga untuk mempererat hubungan kedua negara, Indonesia dengan Singapura," kata Mulyono.
Mulyono menambahkan, latihan bersama bermula dari kesamaan perspektif tentang pentingnya kualitas sumber daya manusia dalam organisasi Angkatan Darat.
“Disadari bahwa pusat kekuatan militer terletak pada para personel yang dimilikinya. Untuk itu, agar Angkatan Darat mampu menghadapi ancaman dan tantangan terkini yang semakin kompleks dan dinamis, diperlukan personel yang berkemampuan tinggi dan profesional.”
Ditambahkannya, salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia tersebut adalah dengan melaksanakan latihan bersama. “Melalui Latma Safkar Indopura, prajurit-prajurit TNI AD dan AD Singapura dapat meningkatkan kemampuan individu dan satuan melalui interaksi yang erat, sembari bertukar pandangan, pengalaman serta keterampilan.”