Soal Kampanye SBY untuk Prabowo, BPN: Kalau Sadar, Ya Monggo

Senin, 19 November 2018 13:58 WIB

Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo Sandi Djoko Santoso di sela pengukuhan relawan di Yogya, 19 November 2018. Tempo/Pribadi Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Djoko Santoso menyatakan pihaknya tak akan ribut demi menagih janji Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yoedhoyono atau SBY terkait janjinya untuk mendampingi kampanye calon presiden nomor urut 02.

Baca juga: PKS Setuju Curhat SBY Soal Efek Ekor Jas hanya Untungkan Gerindra

“Namanya perjuangan ya enggak usah ditagih-tagih, berjuang itu kesadaran kok,” ujar Djoko di sela pengukuhan elemen relawan Prabowo - Sandi di Posko Pemenangan di Jalan Gayam Kota Yogyakarta, Senin 19 November 2018.

Sebelumnya Gerindra mengeluhkan SBY dan juga putranya Agus Harimurti Yudhoyono yang merupakan Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) tak kunjung turun mendampingi Prabowo - Sandi saat keliling kampanye ke berbagai daerah.

“Kan Partai Demokrat juga masuk koalisi pengusung Prabowo - Sandi, ya enggak perlu ditagih, kalau sadar ya, monggo,” ujar Djoko.

Advertising
Advertising

Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik sebelumnya menyatakan Ketua Umum Partai Demokrat Soesilo Bambang Yudhoyono atau SBY akan tetap memegang janji mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

"Mereka (Gerindra) mungkin belum tahu, Pak SBY nanti tetap akan turun langsung mengkampanyekan Pak Prabowo, bulan Maret 2019," ujar Rachland.

Djoko pun tak mempersoalkan kapan waktu SBY dan AHY akan mulai turun mendampingi kampanye Prabowo-Sandi.

“Mau Januari, Februari, Maret ya monggo saja, yang penting saya sudah desain Badan Pemenangan Nasional ini tahan ombak, kami tak mempermasalahkan itu,” ujarnya.

Wasekjen Demokrat Rachland Nashidik meminta agar belum turunnya SBY untuk langsung mengkampanyekan Prabowo dimaklumi pihak yang mempersoalkannya.

"Demokrat kan dalam pemilu 2019 tidak punya capres dan cawapres sendiri, otomatis kami nggak punya coat-tail effect (efek ekor jas) pilpres ini," ujar Rachland.

Baca juga: Curhat Lengkap SBY Setelah Diserang Sekjen Gerindra

Rachland menuturkan yang mendapat efek ekor jas itu hanya dua partai pengusung yakni Jokowi selaku kader PDI Perjuangan dan Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra.

"Partai seperti Demokrat dan lainnya yang tak punya capres dan cawapres secara teori suaranya tak ikut terdampak, mau tak mau kami berjuang sendiri untuk partai dulu," ujar Rachland.

Berita terkait

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

15 jam lalu

Prabowo Akan Tambah Kementerian pada Kabinetnya, Faisal Basri: Menteri Sekarang Sudah Kebanyakan

Ekonom Faisal Basri mempertanyakan alasan pemerintahan Prabowo-Gibran berencana menambah sejumlah kementerian baru dalam kabinetnya mendatang.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

15 jam lalu

Bamsoet Siap Dorong Pemerintahan Prabowo - Gibran Lakukan Legislatif Review

Bambang Soesatyo menegaskan PADIH UNPAD siap membantu pemerintahan Prabowo - Gibran dalam pembangunan hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

18 jam lalu

Santer Isu Prabowo Tambah Kementerian, Rumah Dinas Menteri di IKN Bakal Ditambah?

Bagaimana pembangunan rumah tapak jabatan menteri di IKN di tengah bergulirnya isu penambahan kementerian di kabinet Prabowo?

Baca Selengkapnya

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

20 jam lalu

Prabowo akan Anggarkan Rp 16 Triliun per Tahun untuk IKN, Kementerian PUPR: Sisanya dari Investor

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tanggapi rencana Prabowo Subianto alokasikan Rp 16 triliun per tahun untuk IKN.

Baca Selengkapnya

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

21 jam lalu

Tak Undang Jokowi, PDIP Bakal Tentukan Sikap Politiknya di Rakernas V

PDIP tidak mengundang Jokowi dalam acara Rakernas V di Jakarta. Djarot Saiful Hidayat mengungkapkan PDIP juga bakal menentukan sikap politiknya.

Baca Selengkapnya

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

21 jam lalu

3 Poin Kesaksian Jusuf Kalla Saat Jadi Saksi Meringankan Eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan

Jusuf Kalla atau JK menjadi saksi meringankan dalam sidang eks Dirut Pertamina Karen Agustiawan. Ini tiga poin pembelaannya.

Baca Selengkapnya

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

21 jam lalu

Rakernas PDIP Digelar 24-26 Mei 2024, Utut Adianto: Fokus Tentukan Sikap Politik ke Depan

PDIP akan lakukan Rakernas V di kawasan Ancol, Jakarta pada 24-26 Mei 2024. Apa persiapan dan yang akan dibahas dalam Rakernas PDIP itu?

Baca Selengkapnya

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

21 jam lalu

Di Qatar Economic Forum, Prabowo Sebut Biaya Pembangunan IKN Tembus Rp 16 Triliun per Tahun

Presiden terpilih Prabowo Subianto membeberkan strategi Pemerintah untuk membiayai pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara untuk Mengakomodasi Kebutuhan Pemenang Pilpres

22 jam lalu

Pengamat Sebut Revisi UU Kementerian Negara untuk Mengakomodasi Kebutuhan Pemenang Pilpres

Adi Prayitno menyoroti RUU Kementerian Negara yang tak lagi menyebut jumlah kementerian. Postur kabinet nantinya bergantung kebutuhan politik.

Baca Selengkapnya

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

1 hari lalu

Hari Pertama Menjabat, PM Singapura Lawrence Wong Rapat Kabinet Hingga Telepon Prabowo

PM Lawrence Wong pada Kamis mulai bekerja, sehari setelah dilantik sebagai perdana menteri keempat Singapura.

Baca Selengkapnya