Saat Said Didu Sebut Ada Genderuwo Ekonomi di 4 Sektor Ini

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 15 November 2018 01:01 WIB

Said Didu. TEMPO/Dinul Mubarok

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Said Didu mengatakan ada genderuwo ekonomi di empat sektor perekonomian. Pertama di sektor anggaran, termasuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), atau Daerah (APBD), kedua sektor migas, ketiga sektor penegakan hukum, dan keempat di sektor kebijakan di lingkup Badan Usaha Milik Negara atau BUMN. Terma genderuwo ekonomi yang dimaksud Said adalah para mafia.

Baca juga: Dirut Pertamina Diganti, Said Didu: Sarat Kepentingan Politik

Menurut Said Didu empat sektor ini adalah sektor yang paling rentan terhadap praktik mafia ekonomi, terutama di sektor migas. "Jadi sebenarnya sektor-sektor ini yang menjadi perhatian saja. Sektor migas itu paling besar, penguasaan lahan besar juga," kata dia kepada wartawan selepas acara Rabu Biru, di Media Ceter Prabowo - Sandiaga di Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Rabu 14 November 2018.

Untuk mengatasi genderuwo ekonomi ini, kata Said Didu, hanya diperlukan orang-orang baik untuk melawannya. Cukup 20 orang, kata dia. Syaratnya, hanya takut kepada Tuhan. Negara akan sulit menghentikan praktik ini apabila orang-orang yang ditempatkan di sektor-sektor itu juga sesama mafia, atau yang Said sebut sebagai 'pengatur genderuwo'.
"Maka sebagai pengatur pembagian rezeki para genderuwo, ya susah," ujar dia.

Kekuatan untuk menghentikan para mafia ini, menurut dia, hanya dimiliki oleh orang yang sedang duduk di tampuk kekuasaan. Sebaliknya, bila dalam posisi tidak sedang berkuasa hanya kritik saja yang dapat dilakukan. Menurut Said, pelaku mafia ini selalu sama sejak lama. Berulang kali kepemimpinan berpindah tangan, tetapi mafia tetap sama.

Advertising
Advertising

Said menjelaskan cara untuk menyetop mafia adalah dengan mengajak mereka melakukan kegiatan ekonomi secara jujur, mengikuti semua aturan, dan tidak memainkan lobi-lobi kekuasaan.

Menurut Said Didu, tindakan persuasif diperlukan untuk mengatasi genderuwo ekonomi ini. Mereka perlu dihadapkan pada dua pilihan, ikut aturan atau bisnisnya dijegal pemerintah.

"Caranya panggil baik-baik. 'Pilihan anda, anda mau terus bisnis ikuti aturan kami, atau kami akan menghentikan anda'," kata Said mengandaikan bila terjadi percakapan dengan para mafia.

Berita terkait

5 dari 89 Juru Bicara Timnas AMIN, Termasuk Eva Kusuma Sundari Alumnus PDIP dan Refly Harun

22 November 2023

5 dari 89 Juru Bicara Timnas AMIN, Termasuk Eva Kusuma Sundari Alumnus PDIP dan Refly Harun

Anies-Cak Imin mengumumkan susunan Timnas AMIN, termasuk juru bicara mereka. Berikut 5 di antara 89 jubir termasuk Eva Kusuma Sundari dan Refly Harun

Baca Selengkapnya

Pemerintah Diminta Tata Ulang Ekosistem LPG, DPR: Mafia Migas Masih Eksis

5 November 2023

Pemerintah Diminta Tata Ulang Ekosistem LPG, DPR: Mafia Migas Masih Eksis

Anggota Komisi VII DPR meminta pemerintah menata ulang ekosistem industri LPG. Musababnya, industri migas itu diduga masih dikuasai oleh mafia.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Sepekan: Jawaban Bos Pertamina hingga Tersangka Korupsi Tambang Nikel Ilegal

30 Juli 2023

Terpopuler Sepekan: Jawaban Bos Pertamina hingga Tersangka Korupsi Tambang Nikel Ilegal

Berita terpopuler selama sepekan dimulai dari jawaban Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati soal isu pergantian jabatan kursi nomor satu.

Baca Selengkapnya

Said Didu Sebut Bunga SBN Terlalu Tinggi dan Merugikan Negara, Jubir Sri Mulyani: Jangan Hobi Framing

29 Juli 2023

Said Didu Sebut Bunga SBN Terlalu Tinggi dan Merugikan Negara, Jubir Sri Mulyani: Jangan Hobi Framing

Juru Bicara Sri Mulyani menanggapi tudingan Said Didu bahwa bunga SBN terlalu tinggi dan merugikan negara.

Baca Selengkapnya

Demo Tolak Kenaikan BBM Digelar 2 Kelompok, Mahasiswa: Rakyat Sedang Susah

2 September 2022

Demo Tolak Kenaikan BBM Digelar 2 Kelompok, Mahasiswa: Rakyat Sedang Susah

Demo tolak kenaikan BBM digelar dua kelompok mahasiswa hari ini. Mereka sama -sama menyuarakan tuntutan penolakan kenaikan harga Pertalite dan solar.

Baca Selengkapnya

Massa HMI Tolak Kenaikan Harga BBM Tinggalkan Gedung DPR, Desak Berantas Mafia Migas

29 Agustus 2022

Massa HMI Tolak Kenaikan Harga BBM Tinggalkan Gedung DPR, Desak Berantas Mafia Migas

Massa HMI yang menolak kenaikan harga BBM telah meninggalkan Gedung DPR sore tadi. Desak pemerintah berantas mafia migas.

Baca Selengkapnya

UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Begini Stafsus Sri Mulyani Sentil Said Didu

9 Oktober 2021

UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Begini Stafsus Sri Mulyani Sentil Said Didu

Said Didu dan Yustinus Prastowo perang argumen di Twitter terkait Undang-undang atau UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

Baca Selengkapnya

Said Didu: Timing Usulan Pemberian PMN Tak Tepat saat Pandemi Covid-19

17 Juli 2021

Said Didu: Timing Usulan Pemberian PMN Tak Tepat saat Pandemi Covid-19

Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu mengatakan usulan pemberian penyertaan modal negara atau PMN mengabaikan penderitaan rakyat.

Baca Selengkapnya

Vaksin Gotong Royong , Said Didu Beri Peringatan Agar Tak Ada Pihak Cawe-cawe

21 Mei 2021

Vaksin Gotong Royong , Said Didu Beri Peringatan Agar Tak Ada Pihak Cawe-cawe

Said Didu, mengingatkan agar pemerintah berhati-hati mengawasi rantai pasok vaksin untuk keperluan vaksinasi gotong royong dari pabrik ke BUMN

Baca Selengkapnya

Said Didu: Saya Pengalaman, Susah Membuka Tabir Korupsi dari Cina

21 Mei 2021

Said Didu: Saya Pengalaman, Susah Membuka Tabir Korupsi dari Cina

Said Didu, meminta pemerintah benar-benar mengawasi pengadaan barang dari Cina, yang didatangkan perusahaan pelat merah.

Baca Selengkapnya