Kubu Prabowo Kritik Jokowi Soal Indeks Pembangunan Manusia.

Selasa, 13 November 2018 15:47 WIB

Politikus Partai Gerindra Sara Djojohadikusumo di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu, 7 November 2018. TEMPO/M Julnis Firmansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, mengkritik pemerintah yang tidak mengimbangi pembangunan infrastruktur dengan indeks pembangunan manusia. Ia menyayangkan Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengesampingkan pembangunan manusia di tahun keempat masa jabatannya.

Baca juga: Kubu Jokowi Pertanyakan Resep Prabowo - Sandi Kurangi Kemiskinan

"Kami sayangkan (pembangunan manusia) baru mulai diangkat sebagai (program) prioritas pada tahun ini yang notabene adalah tahun politik," ujar Sara dalam acara Seminar Nasional "Outlook For Indonesia's Presidential Election 2019" HUT ke-19 Habibie Center di Jakarta.

Sara Djojohadikusumo menjabarkan, salah satu gambaran ketimpangan dua pembangunan mendasar itu adalah melambatnya penurunan angka kemiskinan di Indonesia. Menurut data yang ia himpun, Indonesia pada era Jokowi mengalami penurunan kecepatan untuk mengurangi angka kemiskinan.

"Paling lambat sejak hampir dua dekade terakhir, yakni 0,51 juta jiwa per tahun," ujar Sara. Ketimbang periode Susilo Bambang Yudhoyono, Jokowi dinilai jauh ketinggalan. Sara mengatakan SBY mampu menurunkan angka kemiskinan 0,72 juta per tahun di periode pertama dan 0,96 juta jiwa per tahun di periode kedua.

Advertising
Advertising

Sedangkan pada era Megawati, penurunan kemiskinan tercatat 0,57 juta per tahun. Lantas, pada masa Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, angka kemiskinan turun 5,05 juta jiwa per tahun.

Selain melambatnya penurunan angka kemiskinan, Sara mencatat Indonesia berada di tingkat rendah dalam penguasaan sains. Menurut data yang ia sadur dari Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), dalam penguasaan sains, Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara.

Data yang sama menyebutkan Indonesia ada pada peringkat 64 dari 70 negara dengan kebisaan membaca. Lantas, peringkat 63 dari 70 negara untuk penguasaan matematika. Lebih lanjut, dari keseluruhan sistem pendidikan, Indonesia ada di peringkat 62 dari 72 negara.

"Indonesia kalah dari Korea Selatan yang kini berada di peringkat pertama, bahkan Vietnam yang sudah berada di peringkat ke delapan di dunia," katanya.

Baca juga: Jokowi di Ultah PSI: Ada yang Menakut-nakuti dari Dalam Negeri

Penyebab rendahnya kualitas sumber daya manusia itu, kata dia, bermuasal dari manajemen dan buruknya kualitas sistem pendidikan. Ia lantas mengatakan hal itulah yang menjadi fokus tim Prabowo - Sandiaga. Dalam masa kampanye, kubu paslon nomor urut 02 itu mengaku telah menyiapkan rancangan untuk pembangunan semua sektor.

"Mulai kesehatan, pendidikan, sampai bantuan sosial dengan data yang akurat," ujarnya. BPN lantas menamai program ini sebagai pembangunan multidimensi. Pembangunan multidimensi menjadi program prioritas lantaran dianggap penting untuk menghadapi bonus demografi pada 2030.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

49 menit lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

1 jam lalu

Mentan Amran Dampingi Presiden Gowes Sapa Warga di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

1 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

1 jam lalu

Prabowo Pakai Baret Merah Saat Hadiri HUT ke-72 Kopassus, Ini Arti Baret Merah

Prabowo mengenakan baret merah saat menghadiri peringatan HUT Kopassus ke-72. Apa arti baret merah?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

2 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

2 jam lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

2 jam lalu

Ini Postur Kabinet dari Zaman Soeharto sampai Jokowi, Bagaimana dengan Prabowo-Gibran?

Pengamat memperkirakan kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran akan gemuk karena pasangan ini mencoba merangkul partai pesaing masuk dalam koalisi

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

2 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

2 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

2 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya