Kiai Syam'un, Pahlawan Nasional dari Pesantren di Banten

Kamis, 8 November 2018 12:57 WIB

Kelaurga berziarah ke Taman Makan Pahlawan Kalibata, Jakarta, TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana memberikan gelar pahlawan nasional kepada beberapa tokoh dari berbagai daerah di Indonesia pada Hari Pahlawan, 10 November 2018. "Direncanakan penganugerahan gelar pahlawan nasional untuk enam orang," kata Direktur Jenderal Pemberdayaan Sosial Kementerian Sosial Pepen Nazaruddin, Rabu, 7 November 2018.

Baca: Pahlawan Nasional Depati Amir: Melawan Belanda Meski Diasingkan

Dari enam tokoh tersebut, salah satu yang akan diganjar gelar pahlawan nasional adalah Kiai Haji Syam'un. Syam'un merupakan seorang sosok pejuang kemerdekaan dalam menentang pemerintah Hindia Belanda di Cilegon, Banten.

Saat memperjuangkan kemerdekaan, Syam'un bergabung dengan Tentara Pembela Tanah Air (PETA). Selama di PETA, Syam'un adalah Dai Dan Tyo--setingkat koordinator komandan--yang membawahi seluruh Dai Dan I PETA wilayah Serang. Selama menjadi Dai Dan Tyo, dia bersama anak buahnya memberontak dan mengambil alih wilayah kekuasaan Jepang.

Karier militer Syam'un selama di PETA membuatnya menjadi pimpinan Brigade I Tirtayasa Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang akhirnya berubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR). Brigade I Tirtayasa ini kemudian juga berubah dan dikenal menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) Divisi Siliwangi.

Advertising
Advertising

Puncak karier militer Syam'un membawanya mendapat pangkat Jenderal Bintang Satu alias Brigadir Jenderal. Selama berpangkat Birgjen, Syam'un juga merangkap jabatan sebagai Bupati Kabupaten Serang, Banten.

Baca juga kisah hidup Kiai Syam'un sebagai pendiri salah satu pesantren di Banten.

<!--more-->

Selain sebagai tokoh perjuangan, Syam'un turut dikenal sebagai pemuka agama di Banten. Sejak umur 11 tahun, dia sudah menimba ilmu di Mekah dan Mesir selama 10 tahun. Dia merupakan lulusan sekolah Al-Alzhar di negeri piramid itu.

Setelah kembali ke Indonesia, dia mendirikan pondok pesantren yang diberi nama Perguruan Tinggi Islam Al-Khairiyah Citangkil. Nama pesantren ini diambil dari nama bendungan di Sungai Nil, Mesir, yang bernama Al-Khairiyah.

Simak: Calon Pahlawan Nasional A.R. Baswedan: Menggalang Keturunan Arab

Pada awal kemerdekaan, Syam'un yang diusulkan menjadi pahlawan nasional pun kembali berjuang dalam perang saat meletusnya Agresi Militer Belanda II. Pria kelahiran 5 April 1894 di Serang, Banten, ini bergeriliya dari Gunung Karang, Pandeglang hingga kampung Kamasan, Cinangka, Serang. Syam'un wafat di kampung Kamasan pada tahun 1949. Dia meninggal karena sakit saat memimpin perang gerilya di hutan sekitar Kamasan.

Berita terkait

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

23 jam lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

1 hari lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

1 hari lalu

Kisah Ki Hadjar Dewantara Sebelum Jadi Bapak Pendidikan: Wartawan Kritis Musuh Belanda

Sebelum memperjuangkan pendidikan, Ki Hadjar Dewantara adalah wartawan kritis kepada pemerintah kolonial. Ia pun pernah menghajar orang Belanda.

Baca Selengkapnya

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

6 hari lalu

Kemenag Cairkan Dana BOS Tahap I dan PIP Pesantren 2024

kemenag mengalokasikan anggaran dana BOS Pesantren sebesar Rp 340,5 miliar tahun ini.

Baca Selengkapnya

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

12 hari lalu

Reza Rahadian Mengaku tertarik Perankan Leluhurnya, Siapa Thomas Matulessy?

Dalam YouTube Reza Rahadian mengaku tertarik memerankan Thomas Matulessy jika ada yang menawarkan kepadanya dalam film. Apa hubungan dengannya?

Baca Selengkapnya

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

13 hari lalu

Kemenag Buka Program Bantuan Pesantren dan Pendidikan Keagamaan Islam 2024, Begini Cara Daftarnya

Kementerian Agama membuka program bantuan pesantren dan pendidikan keagamaan Islam untuk tahun anggaran 2024.

Baca Selengkapnya

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

20 hari lalu

Legenda Lagu Hari Lebaran Karya Ismail Marzuki, Begini Lirik Lengkapnya

Ismail Marzuki menciptakan lagu tentang Hari Lebaran yang melegenda. Begini lirik dan profil pencipta lagu tentang Lebaran ini?

Baca Selengkapnya

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

31 hari lalu

Kemenag Usul Lulusan Ma'had Aly Bisa Ikut Seleksi CPNS

Lulusan Ma'had Aly berpeluang mengikuti seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, khususnya formasi penyuluh agama.

Baca Selengkapnya

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

34 hari lalu

Profil Usmar Ismail, Wartawan yang Jadi Bapak Film Nasional

Usmar Ismail dikenal sebagai bapak film nasional karena peran penting dalam perfilman Indonesia, Diberi gelar pahlawan nasional oleh Jokowi.

Baca Selengkapnya

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

40 hari lalu

Motif Penganiayaan Santri hingga Tewas di Jambi, Pelaku Ditagih Utang Rp 10 Ribu

Polda Jambi akirnya mengungkap motif penganiayaan yang menewaskan AH, 13 tahun, santri di salah satu ponpes di Kabupaten Tebo.

Baca Selengkapnya