Soal Tampang Boyolali, Prabowo Siap Berdialog dengan Masyarakat

Rabu, 7 November 2018 09:04 WIB

Calon Presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto (tengah) didampingi Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam (kedua kiri) dan Pimpinan Pondok Pesantren Minhaajurrosyidiin Asy'ari Akbar (kanan) tiba di lokasi Rakernas LDII di Jakarta, Kamis, 11 Oktober 2018. Rapat kerja tersebut mengangkat tema "LDII Untuk Bangsa". ANTARA/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Calon presiden Prabowo Subianto melayangkan permohonan maaf atas seloroh tampang Boyolali yang terlontar dalam pidato kampanyenya di Boyolali, Jawa Tengah. Dia pun mengaku siap untuk berdialog kembali dengan masyarakat Boyolali.

Baca: Prabowo Minta Maaf soal Pidato Tampang Boyolali

“Saya siap kalau diminta dialog langsung. Enggak ada masalah. Kami baik-baik saja. Ini demokrasi, ya, harus dinamis,” ujar Prabowo melalui sebuah buah video yang dikirim oleh koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasinonal, Dahnil Anzar Simanjuntak, kepada Tempo pada Rabu pagi, 9 November 2018.

Video tersebut tampak diambil di sebuah ruangan penuh buku. Prabowo terlihat mengenakan kostum safari cokelat. Ia berdiri membelakangi potret Jenderal Sudirman yang dibingkai dan dipasang di dinding ruangan.

Pada menit awal video tersebut, Dahnil yang berada di samping Prabowo membuka perbincangan dengan mengajukan pertanyaan. “Lagi ramai nih, Pak. Katanya Pak Prabowo dituduh menghina tampang Boyolali,” ujar Dahnil membuka perbincangan itu. Pertanyaan Dahnil itu diakhiri dengan permintaan tanggapan kepada Prabowo.

Advertising
Advertising

Baca: Bareskrim Limpahkan Laporan Soal Bupati Boyolali ke Polda Jateng

Prabowo pun menyampaikan permintaan maafnya. "Maksud saya tidak negatif. Tapi kalau tersinggung, ya saya minta maaf. Maksud saya tidak seperti itu,” ujar Prabowo.

Sebelum ungkapan maaf itu terucap, Prabowo menyatakan alasannya telah melontarkan candaan yang membuat publik bereaksi. Menurut dia, istilah tampang Boyolali itu bermakna sebuah penyederhanaan persoalan ekonomi. Prabowo mengaku ingin menggambarkan masalah kesenjangan, ketimpangan, dan ketidakadilan.

Dia mengklaim cara bicaranya tersebut familiar di kalangan kelompok yang sudah akrab satu sama lain. Pernyataan itu, kata dia, adalah bahasa pertemanan. Namun dia tak menyangka bila ujarannya menimbulkan reaksi.

Bila ditilik situasi lapangannya kala kampanye di Boyolali waktu itu, mantan Danjen Kopassus tersebut mengatakan audiens kampanyenya adalah kader dari partai-partai koalisi. Jumlahnya sekitar 400-500 orang. Dengan ujaran tampang Boyolali, Prabowo mengira hal itu akan mengakrabkan mereka.

Berita terkait

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

5 jam lalu

Respons Politikus PDIP soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club

Politikus Senior PDIP, Andreas Hugo Pareira, merespons soal keinginan Prabowo Subianto yang membentuk presidential club atau klub kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

7 jam lalu

Sekjen Gerindra Tepis Anggapan Jokowi Jadi Penghalang Pertemuan Prabowo dan Megawati

Justru, kata Muzani, Presiden Jokowi lah yang mendorong terselenggaranya pertemuan antara Prabowo dan Megawati.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

7 jam lalu

Pengamat Sebut Ide Prabowo Bentuk Presidential Club Bagus, tapi Ada Problem

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai pembentukan presidential club memiliki dua tujuan.

Baca Selengkapnya

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

7 jam lalu

Gagasan Presidential Club Prabowo Disebut Bisa Cegah Tumbuhnya Brutus di Sekeliling Presiden

Partai Demokrat menyoroti mimpi SBY setahun lalu yang serupa dengan keinginan Prabowo membuat presidential club.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

11 jam lalu

NasDem dan PKB Dukung Prabowo, Zulhas: Biasa Saja, Masyarakat Jangan Baper

Zulhas menganggap dukungan dari NasDem dan PKB ke Prabowo sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengimbau masyarakat tak baper.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

11 jam lalu

Prabowo Ingin Bentuk Presidential Club, Demokrat: Gagasan Politik Tingkat Tinggi

Politikus Demokrat anggap gagasan Prabowo Subianto yang ingin membentuk Presidential Club sebagai politik tingkat tinggi.

Baca Selengkapnya

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

12 jam lalu

Ulas Putusan MK Soal Sengketa Pilpres, Pakar Khawatir Hukum Ketinggalan dari Perkembangan Masyarakat

Ni'matul Huda, menilai pernyataan hakim MK Arsul Sani soal dalil politisasi bansos tak dapat dibuktikan tak bisa diterima.

Baca Selengkapnya

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

14 jam lalu

Zulhas Dukung Presidential Club Usulan Prabowo

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan alias Zulhas mendukung usulan pembentukan presidential club dari presiden terpilih Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

14 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

15 jam lalu

Alasan Gerindra Jajaki Koalisi dengan Golkar pada Pilkada 2024 di Kabupaten Bogor

Dengan perolehan 12 kursi di Pileg, Gerindra bisa mengusung pasangan calon sendiri di Pilkada 2024 Kabupaten Bogor.

Baca Selengkapnya