Bekas Galian Tambang Telan 31 Korban, Begini Tuntutan Aktivis

Senin, 5 November 2018 20:02 WIB

Danau bekas galian tambang terlihat dari udara di Kalimantan Timur, 18 November 2015. ANTARA/ Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Samarinda - Sejumlah aktivis lingkungan hidup menuntut Presiden Joko Widodo atau Jokowi bertindak mengusut kasus korban meninggal di lubang bekas tambang Kalimantan Timur.

Baca juga: 3 Poin Keberatan Nur Alam atas Dakwaan KPK

Menurut catatan Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Kaltim, sejak 2011 hingga 4 November 2018, sudah 31 nyawa melayang di lubang tambang milik sejumlah perusahaan batu bara.

“Presiden Jokowi harus turun tangan, tidak cukup hanya mengasistensi kepada Pemerintah Daerah. Sebab Gubernur, Bupati dan Wali Kota di Kaltim belum menganggap kasus tewasnya anak-anak kami di lubang tambang sebagai persoalan penting,” kata Dinamisator Jatam Kaltim, Pradarma Rupang kepada Tempo di Samarinda, Senin, 5 November 2018.

Rupang menjelaskan, upaya pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang hingga hari ini tidak dilakukan. Untuk itu, dia meminta agar langkah luar biasa sudah selayaknya dilakukan presiden.

Advertising
Advertising

Persoalan banyaknya nyawa yang meninggal di lubang tambang, kata Rupang, tidak cukup hanya pada pendekatan pada umumnya. Karena pola kejahatannya dinilai sudah akut.

“Hampir semua pejabat dan aparat hukum seakan takluk jika berhadapan dengan perusahaan tambang yang beroperasi di Kaltim,” kata Rupang.

Ia mengatakan dengan kewenangan yang dimiliki Presiden Jokowi, sudah sepatutnya untuk secara langsung memastikan agenda keselamatan rakyat Kaltim dari ancaman lubang tambang.

Jatam Kaltim, Walhi Kaltim, Pokja 30 dan Jaringan Advokat Lingkungan Hidup (JAL) Balikpapan juga menuntut Gubernur Kaltim Isran Noot untuk segera bertindak.

“Kami mendesak Gubernur Kaltim bertindak keras kepada pelaku tambang yang melakukan pembiaran terhadap lubang-lubang tambang,” kata Rupang.

Korban ke-31, berdasarkan data yang dihimpun ialah Ari Wahyu Utomo, 13 tahun, warga Desa Bukit Raya, Kec.Tenggarong Seberang. Korban sebelumnya bermain bersama 8 anak lainnya, lalu berenang di lubang tambang yang tak jauh dari rumahnya.

“Lubang tambang tersebut tanpa ada peringatan larangan dan penjagaan dari pihak tambang,” kata Rupang.

Rupang sangat menyesalkan belum adanya tindakan pengungkapan kasus. Sebab, korban ke-30 ialah Alif Alfaroci yang belum lama terjadi pada 21 Oktober 2018.

Baca juga: Koalisi Anti Mafia Tambang Gelar Petisi Bela Ahli Lingkungan IPB

Menurut Direktur Eksekutif Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kaltim, Fathur Roziqin Fen, pembiaran dan tak mau membenahi sistem keamanan dan keselamatan bekas tambang semestinya tak terjadi. Iqin, sapaan akrabnya mengacu undang-undnag nomor 4 Tahun 2009 tentang Minerba dan undang-undang nomor 32 tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

“Sejumlah perusahaan yang masih harus mempertanggungjawabkan persoalan serupa, kami juga mendesak agar aktivitas operasinya dihentikan,” kata Iqin.

Tempo coba menghubungi Gubernur Kaltim Isran Noor. Namun ia belum memberi tanggapan saat dihubungi melalui telepon seluler, termasuk pesan singkat yang telah dikirim.

Berita terkait

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

2 hari lalu

Harga Produk Pertambangan Masih Fluktuatif

Harga komoditas produk pertambangan yang dikenakan bea keluar fluktuatif, konsentrat tembaga dan seng masih naik pada periode Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

3 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

4 hari lalu

Rektor UPN Veteran Yogyakarta: Jumlah Pendaftar Prodi Teknik Pertambangan Naik 3 Kali Lipat

Rektor UPN Veteran Yogyakarta Irhas Effendi menyebut ada fenomena cukup menarik dari para peserta UTBK SNBT 2024 di kampusnya.

Baca Selengkapnya

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

5 hari lalu

Walhi: Lahan yang Dikelola dengan Konsep Ekonomi Nusantara Lebih dari 1,3 Juta ha di 28 Provinsi

Walhi menggagas konsep Ekonomi Nusantara untuk membantu masyarakat lokal dalam tata kelola lahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

6 hari lalu

Terpopuler: YLKI Minta Akar Pinjol Ilegal Diberantas, Menteri Budi Arie Sebut Judi Online Hantu

Berita terpopuler Tempo: YLKI menuntut pemberantasan Pinjol ilegal, Menkominfo Budi Arie sebut judi online seperti hantu.

Baca Selengkapnya

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

7 hari lalu

WALHI Tuntut Jepang Hentikan Pendanaan Proyek LNG, Termasuk di Indonesia

Walhi menuntut Jepang untuk menghentikan pendanaan publik negara tersebut untuk proyek gas dan LNG (Liquefied Natural Gas). Pasalnya, Walhi menilai proyek itu berdampak buruk pada lingkungan dan melanggar hak asasi manusia.

Baca Selengkapnya

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

8 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

8 hari lalu

Tanggapan Walhi Jatim Terhadap Banjir di Kota Surabaya Sepanjang 2024

Pada 2024, Kota Surabaya menjadi salah satu wilayah di Jawa Timur yang merasakan langsung dampak banjir. Walhi Jatim beri tanggapan.

Baca Selengkapnya

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

9 hari lalu

Walhi Tuntut Jepang Akhiri Pendanaan Proyek Gas Fosil yang Menimbulkan Bencana

Menurut Walhi, pasca Perjanjian Paris, JBIC justru menjadi penyandang dana gas fosil terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya