Penyelam Meninggal Saat Pencarian Lion Air, Dikenal Suka Menolong

Reporter

Andita Rahma

Sabtu, 3 November 2018 13:13 WIB

Syahrul Anto berada di bawah Basarnas saat proses pencarian Lion Air PK-LQP. Ia merupakan penyelam senior dan ikut dalam pencarian AirAsia QZ 8501 yang jatuh di perairan Selat Karimata pada 2014. Facebook.com/@Syachrul Anto

TEMPO.CO, Jakarta - Pimpinan Indonesia Diving Rescue Team (IDRT) Bayu Wardono menuturkan Syahrul Anto, penyelam yang meninggal saat proses pencarian pesawat Lion Air JT 610, dikenal sebagai penyelam yang andal.

Baca: Seorang Penyelam Meninggal Saat Pencarian Pesawat Lion Air JT 610

"Karena kebetulan dia seorang penyelam yang andal, kami ajak kalau ada misi-misi seperti ini," ujar Bayu di Dermaga JICT (Jakarta International Container Terminal) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara pada Sabtu, 3 November 2018.

Syahrul sebelumnya juga dilibatkan dalam evakuasi korban kecelakaan pesawat Air Asia pada Desember 2014. "Tiga minggu dia ikut. Bahkan, dia salah satu penyelam yang paling banyak angkat jenazah," ujar Bayu.

Syahrul bergabung dengan IDRT yang dibentuk pada 2014, sejak ikut dalam penanganan peristiwa kecelakaan pesawat Air Asia. "Dia memang hobi menyelam. Kalau ada kayak gini, dia pasti bantu," ujarnya.

Baca: Penyelam Meninggal Saat Pencarian Lion Air Dibawa ke Surabaya

Syachrul Anto, relawan penyelam Basarnas. Facebook.com

Pada saat terjadi gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, beberapa lalu, kata Bayu, Syahrul juga terjun langsung. Dia turut membantu evakuasi korban.

Di mata Bayu, Syahrul juga merupakan sosok kebapakan, religius, dan suka menolong. Bayu mengatakan meninggalnya Syahrul membuat rekan-rekan timnya merasa sangat kehilangan. Namun, dia menambahkan, hal itu tidak menyurutkan semangat tim penyelam melanjutkan pencarian korban dan puing-puing pesawat Lion Air JT 610.

Advertising
Advertising

"Memang sudah risiko berada di lokasi yang bukan tempat hidupnya manusia. Hidup di darat aja risikonya banyak, apalagi ini yang bukan tempat tinggal. Gitu aja," kata Bayu.

Syahrul meninggal pada 2 November sekitar pukul 21.30 WIB saat proses pencarian pesawat Lion Air JT-610. Ia sempat dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Koja, Jakarta Utara.

Baca: Penyelam Tewas Saat Pencarian Lion Air, Diduga Akibat Dekompresi

Jenazah Syahrul, penyelam sipil yang berada di bawah Basarnas dalam proses pencarian Lion Air ini, sudah diterbangkan ke rumah duka di Surbaya, Jawa Timur. "Basarnas yang urus semua, mulai dari dibawa RSUD Koja sampai ke kampung halamannya, dimakamkan juga pakai cara Basarnas," kata Bayu. Mengenai penyebab kematian Syahrul, Bayu menambahkan, timnya masih perlu melakukan investigasi.

Berita terkait

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

1 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

14 hari lalu

Erupsi Gunung Ruang Tutup Bandara Sam Ratulangi, Grup Lion Air Batalkan 27 Penerbangan

Grup Lion Air batalkan 27 penerbangan dari dan ke Manado imbas Bandara Sam Ratulangi masih ditutup karena erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

15 hari lalu

Pesawat Lion Group Kembali Beroperasi untuk Rute Ternate, Pastikan Kondisi Aman Pasca Erupsi Gunung Ruang

Saat ini wilayah penerbangan di Bandara Sultan Babullah Ternate dalam kondisi aman dan terbebas dari pengaruh abu vulkanik bekas erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

15 hari lalu

Terkini Bisnis: Prediksi Ekonom Soal Politisasi Bansos, Sejumlah Penerbangan Lion Grup Dibatalkan

Apakah MK akan membenarkan adanya politisasi bantuan sosial (bansos) dalam putusan sidang sengketa Pilpres 2024?

Baca Selengkapnya

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

15 hari lalu

Akibat Erupsi Gunung Ruang Manado, Lion Group Batalkan 27 Penerbangan Rute Terdampak

Pembatalan penerbangan akibat erupsi Gunung Ruang yang meletus sejak 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

17 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

17 hari lalu

Bareskrim Ungkap Peredaran Narkoba Melalui Jalur Udara, 2 Petugas Lion Air Terlibat

Bareskrim Polri menangkap jaringan pengedar narkoba yang melintas melewati jalur udara.

Baca Selengkapnya

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

18 hari lalu

Simak Aturan dan Batas Maksimum Bawa Bagasi ke Pesawat Lion Air Group

Setiap maskapai memiliki aturan berbeda tentang batas maksimum bagasi yang dapat dibawa oleh setiap penumpang.

Baca Selengkapnya

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

30 hari lalu

Dugaan Kartel Harga Tiket Pesawat, 6 Maskapai Penuhi Panggilan KPPU

Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai penerbangan terkait dugaan kartel harga tiket pesawat.

Baca Selengkapnya

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

36 hari lalu

Lonjakan Penumpang di Libur Lebaran, Dibutuhkan Minimal 329 Pesawat

Dibutuhkan minimal 329 pesawat untuk melayani lonjakan jumlah penumpang selama libur lebaran.

Baca Selengkapnya