Tim Polri Temukan Gumpalan Lemak, Diduga Korban Lion Air

Reporter

Andita Rahma

Jumat, 2 November 2018 20:40 WIB

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memeriksa jenazah korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 yang baru tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis, 1 November 2018. Tim DVI Polda Metro Jaya mengambil sampel dari serpihan serta barang milik korban Lion Air JT 610, yang akan dibawa ke RS Polri. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta-Aparat Direktorat Polisi Air Badan Pemeliharaan Keamanan Mabes Polri menemukan gumpalan lemak yang diduga bagian tubuh korban pesawat Lion Air JT-610. Gumpalan lemak itu mengambang di bagian kiri lambung Kapal Parikesit 7009, Jumat, 2 November 2018, sekitar pukul 16.00 WIB.

"Diangkat menggunakan alat serok, kami tadi menemukan isi perut berupa lemak yang mana kami yakini itu adalah lemak manusia. Aromanya menusuk sekali," kata Perwira Operasi KP Parikesit 7009 Inspektur Satu Manurung di Perairan Karawang, Jawa Barat.

Baca: Basarnas Kerahkan Tim Elite untuk Pencarian Korban Lion Air

Gumpalan lemak itu langsung dimasukan ke dalam plastik hitam dan kemudian disimpan di dalam kotak gabus warna putih. Nantinya, gumpalan lemak itu akan dibawa ke posko utama Jakarta International Container Terminal (JICT).

Lion Air JT-610 dengan register PK-LQP diduga jatuh di Laut Karawang pada 29 Oktober. Pesawat rute Jakarta-Pangkalpinang itu hilang kontak setelah 12 menit lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta pada 06.20 WIB.

Terdapat 189 orang di dalam pesawat Lion Air yang terdiri atas 181 penumpang (dua bayi dan satu bocah), serta delapan awak. Hingga kini tim SAR Gabungan telah mengumpulkan 65 kantong jenazah yang dikirim ke Rumah Sakit Polri di Kramat Jati, Jakarta Timur untuk diidentifikasi.

Simak: Persiapan Tim Gabungan untuk Pengangkatan Badan Lion Air JT 610

Berita terkait

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

7 jam lalu

Delay 5 Jam, Penumpang Lion Air SUB-BDJ Desak Kompensasi Rp 300 Ribu

Pesawat Lion Air JT 316 rute Surabaya-Banjarmasin delay selama lima jam karena menunggu kedatangan pesawat Lion Air dari Batam.

Baca Selengkapnya

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

18 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

19 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

1 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

2 hari lalu

Insiden-insiden yang Menggerus Reputasi Boeing

Banyak insiden yang menggerus reputasi Boeing sebagai produsen pesawat terkemuka di dunia, yang terakhir adalah kematian seorang pelapor.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya