Wiranto Menilai Unjuk Rasa Soal Pembakaran Bendera Tak Relevan

Kamis, 1 November 2018 18:25 WIB

Menko Polhukam Wiranto (kanan) bersama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko (kiri) menjadi pembicara dalam diskusi Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor Kemensetneg, Jakarta, Kamis 25 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Jakarta-Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto mengatakan aksi unjuk rasa terkait pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di Garut, Jawa Barat sudah tak relevan. Menurutnya aksi itu hanya menghabiskan energi.

"Kurang relevan karena para tokoh agama pimpinan ormas Islam dan ulama dalam berbagai forum telah mengajak untuk menyelesaikan masalah ini dengan tetap mengedepankan musyawarah. Semangat ukhuwah islamiyah dan watoniyah, kebersamaan, kerukunan sesama umat Islam serta bangsa Indonesia, dan semangat tabayun untuk mengedepankan mencari kebenaran," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, Kamis, 1 November 2018.

Baca: Wakapolri: Pembakar Bendera Sudah Diproses Hukum, Kenapa Demo?

Wiranto menuturkan para ulama dan pemimpin ormas Islam juga sudah menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada kepolisian. Wiranto menilai polisi telah bersungguh-sungguh untuk menangkap pelakunya. Bahkan berkas tiga tersangka segera dilimpahkan ke pengadilan.

Para pelaku, kata Wiranto, juga sudah meminta maaf. Induk organisasi pelaku pembakaran bendera, yakni Gerakan Pemuda Ansor, juga sudah meminta maaf atas kegaduhan yang ditimbulkan. Organisasi telah memberikan sanksi kepada anggota mereka.

Menurut Wiranto unjuk rasa juga tak relevan lantaran Indonesia tengah dirundung duka. Bencana alam di Lombok, Palu, Donggala, dan Sigi belum usai ditangani. Beberapa hari lalu musibah kembali terjadi saat pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610 jatuh di perairan Tanjung Karawang.

Simak: Pembakaran Bendera, Ini 5 Pernyataan Bersama Pemimpin Ormas ...

Meski begitu, Wiranto menyatakan pemerintah tetap mengizinkan demonstrasi. "Demonstrasi sah saja asal tertib, dengan jumlah massa memadai dan tidak mengganggu kebebasan masyarakat lain. Tidak mengganggu lalu lintas, membuat orang ketakutan, atau mengganggu ekonomi yang berjalan," katanya.

Sebelumnya, sekelompok massa menyatakan akan menggelar aksi unjuk rasa, Jumat, 2 November 2018. Persaudaraan Alumni 212 merupakan inisiator aksi unjuk rasa itu. Sebanyak 14 ribu personel gabungan akan diterjunkan menjaga unjuk rasa yang disebut-sebut bakal diikuti oleh 10 ribu orang itu. Pengunjuk rasa berencana bergerak dari Masjid Istiqlal menuju Istana Merdeka.

Berita terkait

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

3 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

54 hari lalu

Bendera Swedia Berkibar di Markas NATO di Belgia

Bendera Swedia berkibar di Markas NATO di Belgia, menandai bergabungnya negara tersebut sebagai anggota ke-32.

Baca Selengkapnya

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

29 Februari 2024

SBY Termasuk Anggota Dewan Kehormatan Perwira yang Mengadili Prabowo dalam Kasus Penculikan Aktivis 1998

Prabowo dapat gelar Jenderal TNI Kehormatan dari Jokowi. Pada 1998, Dewan Kehormatan Perwira memberhentikannya dari TNI, SBY salah satu anggotanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

28 Februari 2024

Jokowi Didampingi Wiranto Lakukan Kunjungan Kerja ke Kalimantan Timur

Presiden Jokowi lepas landas dengan Pesawat Kepresidenan Indonesia-1, sekitar pukul 13.00 WIB menuju Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

21 Februari 2024

SBY dan Luhut Pernah Jadi Menko Polhukam, Terakhir Hadi Tjahjanto Gantikan Mahfud Md di Kabinet Jokowi

Jokowi melantik Hadi Tjahjanto sebagai Menko Polhukam menggantikan Mahfud Md. Berikut Menko Polhukam sejak era reformasi, termasuk SBY dan Wiranto.

Baca Selengkapnya

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

8 Februari 2024

Saat Capres Ganjar Pranowo Sindir 3 Purnawirawan Jenderal yang Disebutnya Mencla-mencle

Ganjar Pranowo bilang ada purnawirawan jenderal yang menyebut jangan memilih calon tertentu karena latar belakangnya tapi kini berbalik arah mendukung

Baca Selengkapnya

2 Tentara Amerika Serikat Diduga Mencuri Bendera LGBT dari Rumah Pasangan Lesbian

8 Februari 2024

2 Tentara Amerika Serikat Diduga Mencuri Bendera LGBT dari Rumah Pasangan Lesbian

Dua tentara Amerika Serikat ditahan dan didakwa atas tuduhan pencurian dan bias karena beberapa kali mencuri bendera LGBT

Baca Selengkapnya

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

3 Februari 2024

Daftar Menko Polhukam Selama Pemerintahan Jokowi, Benarkah Mahfud MD Paling Lama Menjabat?

Jokowi sebut Mahfud MD merupakan Menko Polhukam paling lama menjabat dalam dua periode pemerintahannya. Betulkah? Siapa Menko Polhukam lainnya?

Baca Selengkapnya

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

27 Januari 2024

Peristiwa Besar Mengiringi Lengsernya Soeharto, Termasuk 14 Menteri Mundur Bersama-sama

Beberapa peristiwa besar libatkan Soeharto hingga proses lengsernya, pada 21 Mei 1998. Termasuk kerusuhan Mei 1998 dan 14 menteri mundur bersama-sama.

Baca Selengkapnya

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

28 Desember 2023

Dukung Prabowo, SBY hingga Wiranto Dinilai Khianati Keputusan Dewan Kehormatan Perwira

Benny mempertanyakan sikap Wiranto, SBY, dan Agum Gumelar yang saat ini mendukung Prabowo di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya