ICW Pertanyakan Komitmen Pemerintah terhadap Kasus Novel Baswedan
Reporter
Syafiul Hadi
Editor
Endri Kurniawati
Kamis, 1 November 2018 10:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Koordinator Divisi Korupsi Politik Indonesia Corruption Watch (ICW) Donal Fariz mempertanyakan komitmen pemerintah terhadap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan. Menurut dia, pemerintah belum menunjukkan tindakan berarti dalam penyelesaian kasus ini.
"Ada jarak yang besar antara komitmen lisan dengan tindakan konkret," ujar Donal saat dihubungi Tempo, Kamis, 1 November 2018. Ia mengatakan pemerintah harus menunjukkan komitmen nyata dalam penyelesaian kasus Novel Baswedan.
Baca: Wadah Pegawai KPK Peringati 500 Hari Teror ke Novel Baswedan
Hal itu, kata dia, dapat ditunjukkan dengan pembentukan tim khusus untuk menyelidiki kasus yang sudah berjalan sekitar satu setengah tahun ini. "Harusnya (pemerintah) buat Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF). Itu satu bukti."
Penyiraman air keras yang dialami Novel Baswedan sudah tepat 500 hari berlalu. Wajah Novel disiram dua orang tak dikenal dengan air keras di Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April 2017. Penyerangan itu terjadi seusai Novel salat subuh di Masjid Al Ihsan tak jauh dari rumahnya. Akibatnya, mata kiri Novel hampir buta dan harus menjalankan sejumlah operasi di Singapura.
Baca: Pelaku Penyerangan Novel Baswedan Muncul ...
Polisi menangkap sejumlah terduga pelaku dalam proses penyelidikan kasus ini. Namun melepaskan terduga pelaku itu dengan alasan tidak terbukti menyerang. Polisi juga sudah dua kali merilis sketsa wajah terduga pelaku. Meski demikian, lebih dari setahun peristiwa itu berlalu, polisi belum menemukan pelaku yang sebenarnya.
Donal meminta Presiden Jokowi mengevaluasi kinerja polisi karena tak ada kemajuan penanganan perkara ini hingga hari ke500. "Harusnya ada evaluasi sebab banyak kasus lain yg lebih rumit ditangani polri tapi bisa terungkap," ucapnya.
Donal berpendapat ada kejanggalan dalam pengusutan kasus ini. Sebab, kata dia, sampai sekarang belum ada satu pun yang jadi tersangka. "Saya menduga bukan bukti yang rumit, tapi keterlibatan pelaku di balik ini yang lebih rumit."
Simak: Novel Baswedan Kembali, KPK: Tuan Presiden ...
Wadah Pegawai KPK menggelar diskusi memperingati 500 hari teror penyiraman air keras terhadap Novel Baswedan. Peringatan digelar untuk mendorong Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyelesaikan kasus-kasus penyerangan dan memastikan perlindungan terhadap para penggiat keadilan seperti Novel Baswedan.
Presiden diminta memberikan perhatian penuh terhadap pengusutan kasus penyerangan kepada penggiat keadilan di Indonesia. “Dan memastikan pengusutan kasus dilaksanakan dengan tepat dan tuntas." Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo menyampaikannya dalam keterangan tertulis.
SYAFIUL HADI | ROSSENO AJI