Waketum PAN Minta Masyarakat Bijak Lihat Isu Pembakaran Bendera

Kamis, 25 Oktober 2018 11:47 WIB

Massa Front Pembela Islam alias FPI membawa bendera bertuliskan kalimat tauhid saat berunjuk rasa di Bandung, Jawa Barat, terkait insiden pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid oleh anggota Banser Nahdlatul Ulama di Garut, Selasa, 23 Oktober 2018. Polda Jawa Barat telah menahan sejumlah tersangka serta terus melakukan pendalaman untuk meredam dampak dari insiden yang berpotensi meluas tersebut. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais berpendapat bendera yang dibakar oleh Barisan Serbaguna Nahdlatul Ulama atau Banser NU di Garut adalah bendera Tauhid (pembakaran bendera). "Jelas bahwa bendera yang dibakar itu merupakan bendera berkalimat Tauhid yang tak ada hubungannya dengan HTI," kata Hanafi dalam keterangan tertulisnya, Kamis 24 Oktober 2018.

Baca: Pembakaran Bendera di Garut, Ini Hasil Gelar Perkara Polda Jabar

Hanafi mengatakan wajar jika ada orang yang kemudian menganggap bendera tersebut adalah HTI. Sebab, organisasi itu sering muncul dengan atribut tersebut. Namun, Hanafi menegaskan bahwa bendera tersebut adalah tauhid bukan HTI. Ia setuju dengan pernyataan Majalis Ulama Indonesia.

Menurut Hanafi, bendera tauhid memiliki sejarah panjang dalam peradaban Islam di Indonesia. "Di sejumlah kerajaan islam dan organisasi keislaman, bendera tauhid dan kalimat tauhid sering dijadikan lambang atau simbol," kata. Hanafi meminta agar masyarakat lebih bijak dan objektif dalam menyikapi perkara pembakaran bendera ini, terutama dalam tahun politik.

Sebelumnya, Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qaumas menegaskan jika bendera yang dibakar tersebut adalah bendera HTI. "Itu jelas bendera HTI," kata Yaqut. Ia menjelaskan dalam persidangan pembubaran HTI, pihak organisasi yang kini dinyatakan terlarang oleh pemerintah itu membawa bendera berwarna bertuliskan kalimat Tauhid itu sebagai barang bukti.

Advertising
Advertising

Selain itu, kata dia, di AD ART HTI, juga dinyatakan jika bendera yang mereka legalitaskan adalah bendera yang berwarna hitam dan bertuliskan kalimat Tauhid. Makanya Yaqut keukeuh bahwa anggotanya membakar bendera HTI bukan tauhid.

Direktur Reserse Kriminal Umum Kepolisian Daerah Jawa Barat Komisaris Besar Umar Surya Fana mengatakan penyidik masih mengumpulkan alat bukti terkait kasus pembakaran bendera bertuliskan kalimat tauhid di sela acara peringatan Hari Santri Nasional di Limbangan, Garut, Ahad, 21 Oktober 2018.

Simak juga: Polisi Buru Penyebar Video Pembakaran Bendera di Garut

Berdasarkan hasil gelar perkara, kata dia, belum ada penetapan tersangka pembakaran bendera. Menurut Umar penyidik baru memeriksa beberapa orang saksi saja. Di antaranya dua orang anggota Banser Garut yang melakukan pembakaran bendera, serta seorang ketua panitia acara peringatan HSN itu.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

6 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

7 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

7 hari lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

8 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

8 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

8 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

8 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

8 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

9 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

9 hari lalu

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.

Baca Selengkapnya