Dari JK-Sandiaga, Komentar Pejabat Soal Pembakaran Bendera Garut

Rabu, 24 Oktober 2018 10:30 WIB

Anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama mengikuti Apel Kebangsaan dan Kemah Kemanusiaan di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta, 18 April 2017. Mereka berencana berada di Jakarta hingga 19 April besok, saat Pilkada DKI Jakarta. ANTARA/Sigid Kurniawan

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pejabat dan politikus memberikan tanggapan soal insiden pembakaran bendera oleh anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Garut yang sedang ramai dibicarakan. Dalam sebuah video berdurasi sekitar 2 menit, beberapa orang anggota GP Ansor terlihat membakar bendera. Saat ini, Kepolisian Resor Garut masih memeriksa tiga orang yang diduga membakar bendera tersebut.

Baca: Soal Pembakaran Bendera di Garut, Ridwan Kamil: Tetap Tenang

Berikut beberapa komentar pejabat soal pembakaran bendera tersebut:

1. Jusuf Kalla

Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta agar insiden tersebut diserahkan kepada penegak hukum. "Itu kan bendera yang menyerupai bendera HTI yang ada syahadatnya, sehingga lagi diselesaikan di kepolisian setempat," kata JK

Advertising
Advertising

2. Majelis Ulama Indonesia

Majelis Ulama Indonesia atau MUI meminta kepada pelaku pembakaran bendera di Garut, Jawa Barat untuk mengakui perbuatannya dan meminta maaf secara terbuka. "Kami meminta kepada oknum tersebut untuk meminta maaf," kata Sekretaris Jenderal MUI, Anwar Abbas, Selasa, 23 Oktober 2018. MUI, kata Anwar, menyayangkan peristiwa pembakaran bendera ini karena menimbulkan kegaduhan di kalangan umat Islam.

3. Wiranto

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pembakaran bendera hitam bertulisan kalimat tauhid yang muncul dalam video viral tak mungkin sengaja dilakukan. Menurut dia, pembakaran yang dilakukan oknum Gerakan Pemuda (GP) Ansor semata-mata untuk menertibkan bendera tersebut.

"Sebagai ormas Islam, tidak mungkin dengan sengaja membakar bendera kalimat tauhid yang sama artinya melakukan penghinaan terhadap diri sendiri," kata dia.

<!--more-->

4. Moeldoko

Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko meminta insiden pembakaran bendera tauhid oleh anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Garut tak dikaitkan dengan negara dan Pilpres 2019. Moeldoko mengatakan peristiwa itu hanya melibatkan dua kelompok. "Kejadian ini antara dua kelompok, tidak ada keterlibatan negara," katanya

Moeldoko mengatakan, pembatasan itu perlu dilakukan agar situasi tak semakin merepotkan. Dia menegaskan, peristiwa pembakaran itu pun kini tengah ditangani oleh kepolisian.

5. Ridwan Kamil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyesalkan peristiwa itu terjadi dan akan berpotensi menimbulkan tafsir, menimbulkan penyesalan, menimbulkan amarah. "Dan tentunya kami menyesalkan, dan mudah-mudahan tidak terulang lagi,” kata dia.

Menurut Ridwan Kamil, semua pihak sepakat meminta masyarakat menahan diri tidak terprovokasi terhadap potensi-potensi yang membuat masalah ini berkembang lebih luas. Dia juga meminta seluruh elemen masyarakat menjaga kondusivitas secara proaktif di Jawa Barat melalui saluran-saluran komunikasi yang dimilikinya.

Baca: Kapolda Jawa Barat Jelaskan Kronologi Pembakaran Bendera di Garut

6. Sandiaga Uno

Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengimbau warga tak terprovokasi oleh kejadian pembakaran bendera di Garut itu. "Saya minta masyarakat tetap tenang," kata Sandiaga saat ditemui awak media di Lapangan Bulungan, Jakarta Selatan, Selasa, 23 Oktober 2018.

Berita terkait

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

14 jam lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

16 jam lalu

Rekomendasi 20 Destinasi Wisata Garut, Termasuk Candi Cangkuang dan Leuwi Jurig

Garut alami gempa bumi belum lama ini. Daerah ini memiliki beragam destinasi wisata unggulan, antara lain Candi Cangkuang hingga Pantai Cijeruk.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

1 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

1 hari lalu

Hari Ketiga Usai Gempa Garut, 267 Rumah Warga Terdampak dan 11 Warga Terluka

Sebanyak 267 rumah warga terdampak gempa yang terjadi pada Sabtu malam, 27 April 2024.

Baca Selengkapnya

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

1 hari lalu

Gempa Garut, Pertamina Pastikan Operasional tetap Berjalan

PT Pertamina Patra Niaga memastikan operasionalnya masih berjalan aman pascagempa di Garut, Jawa Barat pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

1 hari lalu

Gempa M3,7 Guncang Pangandaran Sampai Garut Pagi ini, Belum Ada Laporan Kerusakan

Gempa tektonik bermagnitudo 3,7 mengguncang wilayah sekitar Priangan Timur bagian selatan.

Baca Selengkapnya

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

1 hari lalu

Tanah Bergerak Lalu Diguncang Gempa, Garut Tetapkan Tanggap Darurat

Dampak gempa M6,2 di Garut tersebar di 24 kecamatan. Kerugian lebih dari Rp 2 miliar.

Baca Selengkapnya

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

2 hari lalu

Usai Gempa Garut M6.2, BMKG Peringatkan Potensi Longsor dan Banjir

BMKG meminta masyarakat Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung dan Garut dan mewaspadai potensi bencana susul usai gempa bumi magnitudo 6.2.

Baca Selengkapnya

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

2 hari lalu

Dikepung Bencana, Garut Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana

Akibat dikepung bencana, Kabupaten Garut Jawa Barat, tetapkan status Tanggap Darurat Bencana. Selain gempa bumi 6,2 Magnitudo yang baru terjadi kemarin, daerah ini juga tengah dilanda bencana pergerakan tanah. Tiga warga diantaranya tertimbun longsor dan 48 Kepala Keluarga mengungsi.

Baca Selengkapnya

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

2 hari lalu

Gempa Mengguncang dari Laut Selatan, Wisatawan Ramai Tinggalkan Pantai Pangandaran

Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran membantah banyak wisatawan pulang mendadak dan sebabkan kemacetan pasca-guncangan gempa pada dinihari tadi.

Baca Selengkapnya