Survei: Pasca-Hoax Ratna Sarumpaet Jokowi Makin Ungguli Prabowo

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 23 Oktober 2018 18:25 WIB

Calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto menghadiri acara perayaan hari ulang tahun ke-1 Front Santri Indonesia yang digelar oleh Front Pembela Islam di Lapangan Masjid Amaliyah, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Senin malam, 22 Oktober 2018. Istimewa.

TEMPO.CO, Jakarta - Hasil survei lembaga Lingkar Survei Indonesia (LSI) Denny JA kasus kabar palsu Ratna Sarumpaet yang beberapa waktu lalu beredar membuat elektabilitas pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin semakin unggul dari Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno.

Pasangan Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin makin unggul dengan hasil 57,7 persen, sedangkan 28,6 persen untuk Prabowo - Sandiaga. Dukungan Jokowi - Ma'ruf bertambah dari 53,2 persen di bulan September, menjadi 57,7 persen pada Oktober. Sedangkan Prabowo - Sandiaga cenderung stagnan dengan 29,2 persen pada September menjadi 28,6 persen pada Oktober.

Baca juga: Cerita Fachrul Razi dan Surat Pemberhentian Prabowo yang Bocor

"Efek elektoral hoax bukan mengurangi dukungan ke Prabowo tapi yang belum memutuskan pilihan cenderung memilih Jokowi," ujar Denny JA dalam keteragan tertulis yang diterima Tempo, Selasa 23 Oktober 2018.

Hasil survei LSI menunjukkan ada sekitar 17,9% responden survei yang mengatakan lebih tidak mendukung Prabowo - Sandiaga pasca kasus Hoax Ratna. Sisanya 11,6% memilih lebih mendukung, 49,8% sama saja, dan 20,7% tidak tahu.

Advertising
Advertising

Salah satu faktornya adalah populernya kasus hoax ini, responden LSI yang mengaku pernah mendengar kabar ini mencapai 57,2%. Mayoritasnya, menyebut tidak suka dengan kasus hoax dari Ratna Sarumpaet ini.

Kasus hoax Ratna Sarumpaet mencuat setelah beredar foto-foto lebam wajahnya di media sosial. Kabar menyebar cepat, bahwa Ratna Sarumpaet dipukuli oleh orang tak dikenal.

Kabar ini kemudian disampaikan kepada Prabowo dan Amien Rais oleh Ratna Sarumpaet. Namun keesokan harinya, Ratna mengakui bahwa cerita ia dipukuli adalah bohong.

Wajah lebam yang dideritanya diakui adalah efek pascaoperasi sedot lemak di pipinya di dokter bedah plastik.

Ratna kemudian ditangkap di Bandara saat hendak ke luar negeri. Ratna yang merupakan angota Badan pemenangan Prabowo - Sandiaga kemudian mengundurkan diri. Ia kini masih menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya.

Baca juga: Hari Santri, Prabowo - Sandiaga Napak Tilas Resolusi Jihad

Penelitian ini dilakukan LSI pada 10-19 Oktober 2018. Dengan jumlah responden 1.200 orang, yang dipilih menggunakan metode multistage random sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara tatap muka dengan responden menggunakan kuesioner, dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,8%.

Data ini dilengkapi dengan Focus Group Discussion (FGD), analisis media, dan wawancara mendalam.

Catatan Koreksi:

Berita ini telah dikoreksi pada Selasa 23 Oktober 2018 pukul 19.42 WIB

Bagian paragraf pertama hingga empat pada berita sebelumnya mengandung kekeliruan. Mohon maaf atas kekeliruan tersebut.

Berita terkait

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

51 menit lalu

Golkar Klaim Tak Ada Penolakan untuk PKS Jika Ingin Gabung Kubu Prabowo

Golkar bilang KIM tidak pernah membahas penolakan terhadap PKS jika ingin bergabung dengan pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

1 jam lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

2 jam lalu

Gibran Tiba di PBNU, Disambut Yahya Cholil dengan Karpet Merah

Gibran lalu disambut Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

2 jam lalu

Respons Gerindra soal Keinginan PKS Dikunjungi Prabowo seperti PKB dan NasDem

Dasco mengatakan Gerindra terbuka untuk melakukan dialog mengenai keinginan PKS bergabung ke kubu Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

3 jam lalu

PKS Beri Sinyal Gabung ke Koalisi Prabowo, Gerindra Bilang Belum Pernah Komunikasi Langsung

Dasco juga menyebut, ketidakhadiran Prabowo di acara Halalbihalal PKS tidak dapat dikaitkan dengan sinyal penolakan pada PKS.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

6 jam lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

19 jam lalu

Gerindra Sebut Ketidakhadiran Prabowo di Halalbihalal PKS Bukan Sinyal Penolakan

Sufmi Dasco membantah, ketidakhadiran Presiden Terpilih Prabowo Subianto dalam acara Halalbihalal yang digelar PKS merupakan sinyal penolakan

Baca Selengkapnya

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

20 jam lalu

Prabowo Tak Hadiri Halalbihalal PKS, Pengamat Sebut Sinyal Penolakan

Pakar menduga, Prabowo belum menemukan titik temu untuk membuka komunikasi dengan PKS.

Baca Selengkapnya

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

21 jam lalu

PKS Berharap Prabowo Ajak Gabung Koalisi seperti PKB dan NasDem

PKS berharap didatangi Presiden Terpilih Prabowo Subianto untuk diajak bergabung ke koalisi pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

21 jam lalu

2 Alasan PPP Belum Putuskan Sikap soal Oposisi atau Koalisi

Pelaksana Tugas Ketua Umum PPP, Mardiono mengungkap alasan partainya belum memutuskan sikap terhadapan pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya