Gorontalo Kewalahan Tangani Banjir

Reporter

Editor

Kamis, 20 Desember 2007 16:47 WIB

TEMPO Interaktif, Gorontalo: Pemerintah Kota Gorontalo kewalahan menangani korban banjir yang terus bertambah dan kini mencapai 18 ribu jiwa. "Kami kewalahan karena dapur umum terbatas," kata Sekretaris Pemerintah Kota Gorontalo AW Thalib di Gorontalo pada Kamis (20/12). Distribusi logistik ke sejumlah tempat terganggu genangan air yang terus meninggi. Thalib mengimbau warga dan organisasi yang tidak terkena musibah membantu makanan siap saji untuk korban banjir. Selain itu dia mengimbau pengungsi membuka dapur umum agar distribusi logistik lebih mudah. Pemerintah menjamin pasokan bahan makanan dan bahan bakar minyak. Dalam banjir kali ini, seorang bayi berusia 1,3 tahun , Utu Bintua meninggal di lokasi pengungsian Kelurahan Bugis kemarin. “Dia meninggal karena sesak nafas,” kata Dedy Kadullah, Sekretaris Satuan Pelaksana Pos Komando Penanggulangan Banjir Gorontalo. Saat ini sejumlah bayi dan orang lanjut usia menderita sakit di pengungsian. Dedy mengatakan, sampai kemarin sudah 20 kelurahan terendam air. Lokasi banjir menyebar di Kecamatan Kota Timur, Kota Selatan, Kota Utara, dan Kota Barat. Jumlah pengungsi di lokasi pengungsian baru 18 ribu orang. Angka ini belum termasuk korban yang mengungsi ke rumah kerabat. Selain genangan air, sejumlah tempat di Gorontalo diterjang banjir lumpur dan tanah longsor seperti di Kelurahan Botu, Leato Selatan, dan Leato Utara.Longsor ini antara lain akibat penambangan galian c. Di Kabupaten Bone Bolango, banjir merusak 10 rumah karena terseret air. Sementara itu, sejumlah korban banjir di 13 desa di Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur berharap pemerintah memberikan bantuan atas kerugian yang mereka alami. "Hingga saat ini belum ada bantuan,” kata Katirah, korban banjir di Desa Mojorejo, Kecamatan Jetis, Ponorogo. Harta benda miliknya musnah bersama rumah yang terseret air. Akibat banjir, kata nenek berusia 71 tahun ini, dia mengalami kerugian kurang lebih Rp 60 juta. Hingga saat ini ia masih mengungsi di rumah kerabatnya. Ia mengatakan saat banjir bandang terjadi ia tidak berada di rumahnya sehingga tidak sempat menyelamatkan harta benda miliknya. Menurut Sekretaris Camat Jetis, Supriadi, banjir ini disebabkan sungai Gendol yang amat dangkal. Ketika ada kiriman air hujan dari Kecamatan Sokoo, Pudak, dan Pulung, air sungai mudah meluap dan menggenangi rumah warga di sepanjang aliran sungai. verianto madjowa | dini mawuntyas

Berita terkait

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

20 jam lalu

Banjir Setinggi Rumah Tersisa di 5 Kampung di Mahakam Ulu, Banjir Susulan Menerjang

Banjir melanda wilayah Kabupaten Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, sejak Senin, 13 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

1 hari lalu

Pemprov Kaltim Sigap Respon Bencana Banjir Mahulu

Curah hujan yang tinggi membuat Sungai Mahakam menuap. Akibatnya, lima kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu), Kalimantan Timur (Kaltim) terendam banjir.

Baca Selengkapnya

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

1 hari lalu

Cerita Duka Korban Banjir Bandang di Sumbar, Cucu dan 4 Anggota Keluarga Hanyut

Banjir di Kabupaten Agam dan Tanah datar meninggal duka bagi masyarakat Sumatra Barat. 59 orang lebih dinyatakan meninggal dan ada 16 yang masih dalam pencarian.

Baca Selengkapnya

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

1 hari lalu

Prabowo Kunjungi Korban Banjir di Sumbar usai Lawatan Luar Negeri

Prabowo mengunjungi korban banjir Sumbar seusai lawatannya dari Qatar dan Uni Emirat Arab. Ia menyatakan turut berduka cita atas musibah itu.

Baca Selengkapnya

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

2 hari lalu

5 Tips Bangun Rumah Anti Banjir

Banjir adalah bencana yang dapat terjadi di mana saja dan bisa datang tiba-tiba. Simak 5 tips bangun rumah anti banjir

Baca Selengkapnya

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

3 hari lalu

5 Hal tentang Konawe, Kunjungan Jokowi, Bendungan, hingga Banjir

Jokowi meresmikan Bendungan Ameroro di Desa Tamesandi, Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe

Baca Selengkapnya

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

3 hari lalu

Banjir di Nagan Raya Aceh Mulai Surut, BNPB Ingatkan Risiko Hujan Susulan

Banjir akibat luapan sungai di Nagan Raya, Aceh, berangsur surut, Namun, masih ada potensi hujan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Selengkapnya

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

3 hari lalu

Jalan Nasional Sumatera Barat Putus Diterjang Banjir, Pasokan Logistik Terancam

Banjir menyebabkan jalan nasional di Sumatera Barat terputus. Kadin khawatir akan terjadi ancaman pada pasokan komoditas.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

4 hari lalu

Jokowi Ingin Turun Langsung ke Lokasi Banjir Lahar Dingin di Sumatera Barat

Jokowi telah memerintahkan Kepala BNPB untuk segera mendatangi area yang terkena dampak untuk mengkoordinasikan upaya bantuan dan pemulihan.

Baca Selengkapnya

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

4 hari lalu

18 Titik Jalan Nasional Rusak Parah Akibat Banjir Bandang di Sumatera Barat

Rusaknya beberapa jalan tersebut diakibatkan banjir bandang dan longsor yang melanda Sumatra Barat pada Sabtu, 11 Mei 2024.

Baca Selengkapnya