Ketika Jokowi Takut Bicara Politik: Golkar Lebih Berpengalaman
Reporter
Syafiul Hadi
Editor
Syailendra Persada
Minggu, 21 Oktober 2018 18:29 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi memberikan sambutan dalam perayaan Hari Ulang Tahun ke-54 Partai Golkar. Dalam pidatonya itu, Jokowi merasa takut berbicara tentang politik di depan kader Partai Golkar. "Saya merasa tidak boleh banyak bicara tentang politik di sini. Takut salah dan takut keliru," kata Jokowi di Jakarta Internasional Expo, Kemayoran, Jakarta, Ahad, 21 Oktober 2018.
Baca: Jokowi: Partai Lain Masih Anak-anak, Golkar Sudah Dewasa
Jokowi mengatakan alasannya takut berbicara politik karena para tokoh Golkar lebih berpengalaman. Menurut dia, kader Golkar sebagian besar merupakan lulusan sarjana ilmu politik. "Apalagi saya tidak pernah jadi ketua partai. Makanya saya sedikit bicara saja," kata Jokowi disambut tawa dan tepuk tangan.
Jokowi juga menuturkan kemampuan politik para kader tak lepas dari pengalaman Golkar yang berusia 54 tahun. Menurut dia, kader Golkar selama ini sudah banyak menjadi tokoh yang memimpin di Indonesia. "Yang pernah menjadi presiden ada, yang pernah menjadi wakil presiden ada, yang duduk di kabinet banyak sekali, yang sukses di bisnis lebih banyak lagi," katanya.
Jokowi mengatakan Golkar yang berusia 54 tahun menunjukkan partai ini sudah melalui perjalanan panjang dalam bidang politik. "Pada saat partai lain masih berulang tahun yang keempat, kedelapan, keenam, Partai Golkar sudah berulang tahun yang ke-54. Artinya apa? di saat yang lain masih anak-anak, masih remaja, Golkar sudah sangat-sangat dewasa," kata Jokowi.
Dalam acara HUT ke-54 Partai Golkar, Jokowi merupakan salah satu tamu undangan. Selain Jokowi, hadir pula Presiden kelima Megawati Soekarnoputri, sejumlah jajaran kabinet seperti Menko Polhukam Wiranto, Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri.
Simak juga: Ketua Umum Golkar Ibaratkan Partainya Seperti Film Transformers
Partai Golkar juga mengundang perwakilan partai koalisi pengusung Jokowi-Ma'ruf seperti Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, dan para sekretaris jenderal partai.