Pasca - Gempa Palu, BMKG Dorong Pemprov Sulteng Revisi Tata Ruang

Reporter

Antara

Sabtu, 20 Oktober 2018 07:36 WIB

Sejumlah umat Islam menunaikan salat magrib berjemaah setelah berzikir bersama di lokasi gempa bumi yang disusul gelombang tsunami di Anjungan Pantai Talise, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 5 Oktober 2018. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

TEMPO.CO, Palu - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG mendorong Pemerintah Sulawesi Tengah untuk merevisi tata ruang wilayah di kawasan rawan bencana.

"Revisi ini perlu segera dilakukan agar dampak dari kejadian yang lalu tidak terulang kembali. Bukan cuma Sulteng, tapi juga wilayah lain di Indonesia masuk dalam kategori rawan bencana alam," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati di Palu pada Jumat, 19 Oktober 2018.

Baca: Pengungsi Gempa Palu Mulai Tempati Tenda-tenda Bantuan Asing

Menurut Dwikorita, hal ini perlu dilakukan guna mengurangi risiko kerugian materil maupun korban jiwa akibat bencana alam yang mengintai Sulteng pascagempa dan tsunami disertai likuifaksi yang terjadi 28 September lalu.

Hal tersebut disampaikan Dwikorita setelah ia bersama tim BMKG Sulteng mendatangi sejumlah titik yang mengalami kerusakan parah, seperti di Pantai Talise, Perumnas Balaroa, Palu Grand Mall dan Grand Mercure Hotel.

Advertising
Advertising

Dwikorita mengatakan penataan ruang memiliki peran besar dalam upaya mitigasi bencana. Menurut dia, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) yang mengatur pengendalian dan pemanfaatan sebuah kawasan harus menunjukkan apakah layak dijadikan tempat pemukiman atau tidak.

Baca: Lokasi Likuifaksi di Petobo Direkomendasikan untuk Ditimbun

Karena itu, kata Dwikorita, dalam perencanaan tata ruang hendaknya pemerintah setempat mempertimbangkan peta bencana, khususnya kondisi kerentanan tanah terhadap gempa, likuifaksi dan longsoran serta banjir bandang di wilayah tersebut. "Jangan sampai atas dasar kebutuhan tempat tinggal penduduk atau motif ekonomi politik, kata dia, wilayah yang seharusnya tidak ditinggali justru menjadi kawasan pemukiman padat penduduk," ujarnya.

Menurut Dwikorita, perlu pengawasan ketat agar rencana tata ruang tersebut benar-benar dijadikan acuan dalam rencana pembangunan agar tidak terjadi kesalahan yang sama.

Selain itu, Dwikorita merekomendasikan pembangunan fasilitas perlindungan tsunami di kawasan pantai Sulteng untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. "Serta mengurangi resiko dari bencana tsunami itu," ujarnya.

Baca: Korban Gempa Palu Berisiko Terkena Kolera, Disentri dan Malaria

Berita terkait

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

8 jam lalu

Prakiraan Cuaca Sepekan Jawa Barat, BMKG: Potensi Hujan Sedang Hingga Lebat Hanya 4 Hari

Ada beberapa faktor yang berpengaruh terhadap pembentukan awan atau terjadinya hujan di sebagian wilayah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

9 jam lalu

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi Hingga 2,5 Meter di Sejumlah Perairan Indonesia

Masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada

Baca Selengkapnya

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

15 jam lalu

Gempa Terkini Kembali Getarkan Bawean, Kenapa Masih Terus Terjadi?

BMKG mencatat gempa terkini yang guncangannya bisa dirasakan terjadi di Bawean, Gresik, Jawa Timur, pada Minggu pagi ini, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

17 jam lalu

Cuaca Jabodetabek Hari Ini, Kelembapan Udara Bisa Sampai 100 Persen

Prediksi cuaca Jakarta hari ini, Minggu 5 Mei 2024, diawali dengan cerah berawan merata di seluruh wilayahnya pada pagi ini.

Baca Selengkapnya

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

1 hari lalu

Jurus Ampuh Mengatasi Gerah Akibat Hawa Panas

Saat tubuh terpapar suhu ataupun hawa panas, respons alami tubuh adalah dengan memproduksi keringat untuk mendinginkan diri.

Baca Selengkapnya

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

1 hari lalu

Suhu Panas di Indonesia, Bukan Heatwave hingga Siklus Biasa

Fenomena heatwave di sebagian wilayah Asia selama sepekan belakangan tidak terkait dengan kondisi suhu panas di Indonesia

Baca Selengkapnya

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 hari lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

1 hari lalu

Masuk Awal Kemarau, Suhu Panas di Indonesia Masih Siklus Normal

BMKG memastikan suhu panas di Indonesia masih bagian dari kondisi tahunan, seperti kemarau, bukan akibat heatwave.

Baca Selengkapnya

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

1 hari lalu

Selalu Disebut Dalam Prakiraan Cuaca BMKG, Apa Beda Hujan Ringan, Sedang, dan Berat?

BMKG memprakirakan kondisi cuaca suatu area berdasarkan data numerik. Hujan ringan, sedang, dan lebat dibedakan berdasarkan intensitas airnya.

Baca Selengkapnya

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

1 hari lalu

Prakiraan Cuaca BMKG: Cuaca Jakarta Waspada Potensi Hujan Disertai Petir

Prakiraan cuaca BMKG memperkirakan cuaca Jakarta hari ini cerah berawan dan hujan ringan. Sebagian wilayah waspada potensi hujan disertai petir.

Baca Selengkapnya