Kabareskrim Minta Keberadaan Lapangan Tembak Senayan Dikaji Ulang

Jumat, 19 Oktober 2018 07:42 WIB

Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri Inspektur Jenderal Arief Sulistyanto di Mabes Polri, Jakarta Selatan pada Kamis, 23 Agustus 2018. TEMPO/Andita Rahma

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Reserse Kriminal atau Kabareskrim Mabes Polri, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto, mengatakan perlu ada pengkajian ulang terkait keberadaan lapangan tembak yang berada di dekat gedung DPR. Ini diungkapkan terkait kasus peluru nyasar yang ditemukan di beberapa lantai gedung DPR beberapa hari lalu.

Baca: Kabareskrim Sebut Tidak Ada Aliran Uang Suap Daging ke Kapolri

"Di dekat lapangan tembak itu kan ada kantor anggota Dewan yang harus dijaga keselamatannya. Maka soal (keberadaan lapangan tembak) ini perlu dipikirkan ulang oleh para pengambil kebijakan, apa yang harus dilakukan," kata Arief di Yogyakarta, Kamis, 18 Oktober 2018.

Arif menuturkan pengkajian keberadaan lapangan tembak itu semata demi keamanan. Namun dia mengakui bukan porsinya memberi rekomendasi ataupun keputusan soal keberadaan lapangan tembak itu. Arif menyerahkan sepenuhnya kepada pemangku kebijakan terkait apakah lapangan tembak itu perlu dipindah atau tidak.

"Mereka (para penembak peluru nyasar) kan saat itu sedang latihan, sekarang bagaimana agar kegiatan berlatih itu tidak membahayakan pihak lain karena peluru yang ditemukan memang dari lapangan tembak itu," ujar Arief.

Advertising
Advertising

Ia mengatakan jarak lapangan tembak dengan tembok gedung DPR hanya sejauh 297 meter. Sementara, jarak jangkau tembakan senjata jenis Glock, yang dipakai latihan menembak, sekitar 400 meter. Sehingga beruntung tidak ada yang menjadi korban dalam kejadian peluru nyasar.

Baca: Penjambret Diduga Ditembak Mati, Keluarga Lapor ke Bareskrim

Sebelumnya dua proyektil peluru ditemukan menembus kaca gedung DPR pada Senin lalu. Belakangan, dua proyektil ditemukan lagi pada Kamis kemarin. Arif menjelaskan peluru nyasar itu berasal dari senjata yang sama dari Lapangan Tembak.

"Kenapa baru dua hari diketahui (dari senjata yang sama), karena saat kejadian itu ruangan dalam keadaan kosong, pemilik ruangan saat itu sedang bertugas ke luar negeri," ujarnya.

Berita terkait

Eks Kabareskrim Jadi Komisaris Independen ASABRI, Berikut Kilas Balik Korupsi Triliunan Rupiah di PT ASABRI (Persero)

57 hari lalu

Eks Kabareskrim Jadi Komisaris Independen ASABRI, Berikut Kilas Balik Korupsi Triliunan Rupiah di PT ASABRI (Persero)

Eks Kabareskrim menjadi komisaris independen ASABRI. Bisakah bongkar kasus mega korupsi di ASABRI yang merugikan negara puluhan triliun rupiah?

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Angkat Eks Kabareskrim Arief Sulistyanto Komisaris Independen ASABRI, Ini Profil PT ASABRI (Persero)

57 hari lalu

Erick Thohir Angkat Eks Kabareskrim Arief Sulistyanto Komisaris Independen ASABRI, Ini Profil PT ASABRI (Persero)

Eks Kabareskrim Arief Sulistyono jadi Komisaris Independen PT ASABRI (Persero). Ini profil pengelola program asuransi sosial bagi TNI, Polri, dan ASN.

Baca Selengkapnya

Eks Kabareskrim Arief Sulistyanto Komisaris Independen ASABRI: Saya akan Berikan Kemampuan Terbaik

58 hari lalu

Eks Kabareskrim Arief Sulistyanto Komisaris Independen ASABRI: Saya akan Berikan Kemampuan Terbaik

Doktor Hukum Bidang Tindak Pidana Pencucian Uang Komisaris Jenderal (Purn) Arief Sulistyanto diangkat menjadi Komisaris Independen PT ASABRI (Persero)

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

58 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Perempuan Terkena Peluru Nyasar Polisi Saat Penangkapan Pengedar Narkoba di Sulawesi Tenggara

1 Februari 2024

Perempuan Terkena Peluru Nyasar Polisi Saat Penangkapan Pengedar Narkoba di Sulawesi Tenggara

Polisi menyatakan akan menanggung biaya pengobatan perempuan yang terkena peluru nyasar saat penangkapan pengedar narkoba.

Baca Selengkapnya

Cerita Panjang Pegawai Pajak Gayus Tambunan: Vonis 29 Tahun karena 3 Kasus Korupsi 13 Tahun Lalu

19 Januari 2024

Cerita Panjang Pegawai Pajak Gayus Tambunan: Vonis 29 Tahun karena 3 Kasus Korupsi 13 Tahun Lalu

Hari ini, 19 Januari, 13 tahun lalu pegawai pajak Gayus Tambunan divonis hukuman penjara hingga 29 tahun dari 3 kasus korupsi yang dilakukannya.

Baca Selengkapnya

Cina Protes Myanmar setelah Peluru Nyasar Lukai Lima Warganya

4 Januari 2024

Cina Protes Myanmar setelah Peluru Nyasar Lukai Lima Warganya

Lima warga Cina terluka akibat peluru nyasar yang dilepaskan selama pertempuran antara junta militer dan kelompok pemberontak di dekat perbatasan.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Karier Susno Duadji, Dari Kabareskrim Hingga Timnas AMIN

29 November 2023

Perjalanan Karier Susno Duadji, Dari Kabareskrim Hingga Timnas AMIN

Susno Duadji, kini Wakil Ketua Dewan Pengarah Tim Hukum Nasional disingkat THN Timnas AMIN dari Koalisi Perubahan di ajang kontestasi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Waspada Narkoba Jenis Happy Water yang Diungkap Bareskrim, Begini Efek dan Penyakit yang Ditimbulkan

6 November 2023

Waspada Narkoba Jenis Happy Water yang Diungkap Bareskrim, Begini Efek dan Penyakit yang Ditimbulkan

Happy water dapat membuat penggunanya merasakan halusinasi, gangguan mental, sampai insomnia. Bareskrim ungkap perdagangan narkoba jenis ini.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Amankan 10 Kilogram Bahan Narkoba dalam Bungkus Keripik Pisang dan Happy Water

3 November 2023

Bareskrim Amankan 10 Kilogram Bahan Narkoba dalam Bungkus Keripik Pisang dan Happy Water

Bareskrim Polri Amankan 10 Kilogram Bahan Narkoba dalam Bungkus Keripik Pisang dan Happy Water

Baca Selengkapnya