Saat Susi Pudjiastuti Sindir Tokoh yang Sebut Ikan Tak Punya KTP

Jumat, 19 Oktober 2018 05:10 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkunjung ke lokasi terdampak Gempa dan Tsunami di Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah pada 30 September 2018 lalu. Susi Pudjiastuti juga meninjau lokasi yang paling parah terkena dampak bencana gempa bumi dan tsunami antara lain Mamboro, Pantai Talise dan Kabupaten Sigi. Foto/Kepala Biro Humas dan Kerja Sama Luar Negeri

TEMPO.CO, Yogyakarta - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menuturkan Indonesia sebagai bangsa merdeka tak boleh berkompromi dalam menjaga kekayaan alam negeri ini.

Baca juga: Disenggol Sandiaga, Susi Pudjiastuti Sindir Kasus Ratna Sarumpaet

Susi pun bersyukur Indonesia melalui Deklarasi Djuanda yang dicetuskan pada 13 Desember 1957 silam yang juga diakui internasional - telah meletakkan fondasi kuat demi melindungi kekayaan alamnya termasuk sumber daya laut di dalamnya.

"Bayangkan jika Djuanda tidak menyatakan deklarasinya itu dan dunia tidak mengakomodirnya, " ujar Susi kala menghadiri event Security Summit di Yogya Kamis 18 Oktober 2018.

Deklarasi Djuanda menyatakan kepada dunia bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI.

Advertising
Advertising

"Berkat seorang Djuanda, lautan itu menyatukan pulau-pulau itu menjadi satu NKRI," ujar Susi.

Susi pun bercerita ketika dalam perang ilegal fishing ia tak henti mendapati pertentangan yang beragam dari berbagai pihak.
Misalnya ada tokoh yang menyerangnya dengan mengatakan bahwa ikan itu tidak memiliki kartu tanda penduduk (KTP) sehingga bebas berenang kemana saja dan ditangkap kapal negara lain.

"Masak kita terus buatkan KTP buat ikan, wong buat KTP orang saja bertahun tahun masalah enggak selesai," ujarnya.

Susi Pudjiastuti tak mempermasalahkan jika ikan di perairan Indonesia berenang sampai keluar perbatasan wilayah lalu ditangkapi kapal negara lain.

"Makanya saya bilang (ke pengkritiknya) 'Bilang ke negara tetangga suruh tunggu saja di rumah masing-masing sampai ikan Indonesia sampai ke sana (berenang ke luar perbatasan)," ujarnya.

Baca juga: Ditegur Susi, Sandiaga: Tak Masalah sebelum Ditenggelamkan

Susi mengakui, jika pengambil kebijakan bisa konsisten, dan sedikit keras kepala dalam menegakkan peraturan, maka hasil dari kebijakan itu lambat laun bakal dirasakan.

Susi Pudjiastuti menyebut saat ini kondisi perikanan Indonesia sekarang cukup menggembirakan. Misalnya dapat terlihat dari kondisi ekspor ikan yang signifikan tiap tahun yang selalu di atas 10 persen kenaikannya. Bahkan semester pertama tahun ini kenaikan ekspor ikan sudah menyentuh 12,8 persen dibanding semester tahun lalu.

Meskipun dari kenaikan itu, ujar Susi bukan volumenya yang naik tajam melainkan value atau nilainya. Kenaikan value dan bukan volume ini menurut Susi justru bagus karena artinya sudah diterapkan penangkapan selektif pada komodits ikan. "Bukan asal tangkap ikan lagi dengan value murah-murah," ujarnya.

Berita terkait

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

6 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dipersiapkan untuk Pelihara Ikan di Akuarium Air Asin

Akuarium air asin memerlukan salinitas, derajat keasaman, hingga perawatan tertentu agar zat kimia seperti amonia, nitrit, dan nitrat tidak masuk ke dalam airnya.

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

7 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

8 hari lalu

Jenis Ikan yang Perlu Rutin Disantap, Sahabat Kesehatan dan Jantung

Tak semua ikan punya kandungan nutrisi super yang sama sehingga disarankan untuk memilih yang tepat. Berikut saran ahli diet.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

9 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

10 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

10 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

12 hari lalu

Tidak Ingin Bau Badan? Hindari 5 Makanan Berikut

Ada beberapa makanan yang memicu timbulnya bau badan. Berikut adalah jenis makanan yang menyebabkan bau badan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

22 hari lalu

Manfaat Konsumsi Ikan Sarden dan Teri bagi Kesehatan

Mengganti daging merah dengan ikan seperti ikan sarden, herring, hingga ikan teri dapat mencegah 750 ribu kematian setiap tahun pada 2050.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

27 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

41 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya