Defisit BPJS Kesehatan Dianggap Bisa Jadi Bom Waktu untuk Jokowi

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Kamis, 18 Oktober 2018 08:34 WIB

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menjawab pertanyaan media sebelum menjalani pemeriksaan lanjutan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya, Jakarta, 17 Juli 2018. Pada 8 Maret 2018, Fahri melaporkan Sohibul Iman atas dugaan kasus tindak pidana berkaitan dengan fitnah dan pencemaran nama baik. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan defisit Badan Penyelenggara Jaminan Sosial atau BPJS Kesehatan bisa menjadi bom waktu bagi Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat masa pencoblosan Pilpres 2019 mendatang. Masalah ini harus diselesaikan jika Jokowi tak ingin dirugikan. "Waspada," tulisnya di akun @Fahrihamzah, Kamis, 18 Oktober 2018.

Baca: Defisit BPJS, Jokowi: Mestinya Ada Manajemen Sistem Jelas

Fahri mengatakan BPJS Kesehatan yang merupakan bagian dari program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) itu sedang mengalami masalah yang tak bisa dianggap enteng. Program tersebut mengancam banyak pihak. Jika dibiarkan, akan membuat masalah semakin masif.

Fahri mengatakan BJPS Kesehatan memberikan perlindungan kesehatan menyeluruh bagi rakyat Indonesia, yang sebagian besarnya adalah rakyat tidak mampu. Saat ini jumlah peserta layanan tersebut mendapat 201 juta jiwa atau 77 persen dari seluruh jiwa. Masalah defisit juga mengancam jutaan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat, dan bidan. Ratusan rumah sakit dan institusi kesehatan pun terganggu operasionalnya. Perusahaan farmasi dan penyedia obat terancam gulung tikar.

Secara prinsip, menurut Fahri, masalah defisit BPJS Kesehatan adalah harga iuran yang di bawah nilai ekonominya. Dampaknya, iuran yang masuk tak seimbang dengan klaim yang dibayarkan. "Mau diotak-atik seperti apa, ya, masalahnya akan kembali ke itu lagi. Itu aja akar #DefisitBPJS ini," ujarnya.

Advertising
Advertising

Baca: 500 Ribu Kartu BPJS Kesehatan Belum Diterima Warga Jakarta

Agar tak menjadi sumber kehancuran bagi Jokowi di masa mendatang, Fahri menyarankan agar Jokowi lebih peduli lagi dengan masalah ini. Pasalnya, masalah ini bisa menjadi ladang pembantaian saat debat Pilpres yang akan datang. "Kalo mau dipilih lagi oleh rakyat, ini saran konkret saya. Selesaikan permasalahan #DefisitBPJS Kesehatan, tambah subsidi PBI ke rakyat," katanya.

Menurut Fahri, BPJS Kesehatan sudah menghitung defisit sebesar Rp 10 triliun tahun ini. Jumlah tersebut, kata dia, uang yang kecil dibandingkan dana Penanaman Modal Negara (PMN) BUMN yang mencapai ratusan triliun.

Berita terkait

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

55 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia vs Irak Digelar Malam Ini, Jokowi: Menang, Insyaallah

Jokowi optimistis Timnas U-23 Indonesia bisa mengalahkan Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

56 menit lalu

Tinjau Harga Kebutuhan Pokok di Pasar Seketeng Sumbawa, Jokowi: Cenderung Turun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi menuturkan harga bawang merah dan bawang putih dipatok Rp 40 ribu per kilogram.

Baca Selengkapnya

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

1 jam lalu

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Irak Malam Ini, Presiden Jokowi Akan Saksikan dari Kamar

Presiden Jokowi memilih untuk menyaksikan laga Timnas U-23 Indonesia melwan Irak dari kamarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

3 jam lalu

Jokowi Resmikan Bendungan Tiuk Suntuk di NTB, Pembangunannya Telan Biaya Rp 1,4 Triliun

Presiden Joko Widodo alias Jokowi meresmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, NTB, pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

4 jam lalu

Mentan Amran Mendampingi Presiden Jokowi Gowes di Mataram

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman turut serta bersama presiden menyapa warga Mataram.

Baca Selengkapnya

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

4 jam lalu

Soal Kewarganegaraan Ganda untuk Diaspora, Bagaimana Peraturannya?

Jokowi pernah memerintahkan pengkajian soal status bagi diaspora, tapi menurun Menteri Hukum bukan kewarganegaraan ganda.

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

5 jam lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

5 jam lalu

Jokowi Resmikan Jalan 5 Inpres di NTB Senilai Rp 211 Miliar: Anggaran yang Tidak Kecil

Jokowi meresmikan pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Jalan Daerah di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Kamis pagi, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

5 jam lalu

Komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin Usai Timnas Indonesia Dikalahkan Uzbekistan

Timnas Indonesia kalah melawan Uzbekistan dalam semifinal Piala Asia U-23 2024. Ini komentar Jokowi dan Ma'ruf Amin.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

5 jam lalu

Presiden Jokowi dalam Sorotan Aksi Hari Buruh Internasional Kemarin

Aksi Hari Buruh Internasional pada Rabu kemarin menyoroti janji reforma agraria Presiden Jokowi. Selain itu, apa lagi?

Baca Selengkapnya