Mafindo: Konten Politik Mendominasi Penyebaran Hoax

Selasa, 16 Oktober 2018 16:50 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menemukan bahwa konten politik menjadi isu paling dominan dalam penyebaran hoax. Saat agenda kontestasi politik, jumlah produksi hoax politik rentan meningkat.

"Konten politik paling mendominasi dari penyebaran hoax, terutama saat ada kontestasi politik jumlahnya meningkat," kata Presidium Mafindo, Anita Wahid dalam diskusi Negara Darurat Hoax di kantor Kementerian Komunikasi Informasi pada Selasa, 16 Oktober 2016.

Baca: Dalam Sebulan Jokowi Diserang 36 Kabar Hoax, Prabowo 16

Berdasarkan data Mafindo selama periode Juli-September 2018, ada 230 hoax terverifikasi. Sebanyak 58,7 persen diantaranya bermuatan politik, 7,39 persen agama, 7,39 penipuan, 6,69 persen lalu lintas, dan 5,2 persen kesehatan.

Sebelum masa pemilihan presiden dimulai, Anita menyebutkan hoax politik itu rentan menyerang dua pasangan calon presiden Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandiaga. Berdasarkan catatan Mafindo, Jokowi-Ma'ruf selama bulan September diserang 36 hoax, sedangkan Prabowo-Sandiaga 16 hoax.

Advertising
Advertising

Menurut Anita, model penyerangan terhadap kontestan pemilu melalui isu identitas dan track record kandidat. "Isu SARA, atau prestasi kandidat, lalu diserang dengan hoax-hoax yang berkaitan dengan isu itu," ujarnya.

Baca: Ketua AJI: Yang Bilang Indonesialeaks Hoax adalah Fanatik

Anita berpendapat hoax berkonten politik tersebut berdampak dengan menurunnya kredibilitas penyelenggara pemilu. Hoax tersebut juga memicu konflik sosial yang mengarah kepada disintegrasi bangsa.

Mafindo pun mencatat konten hoax yang menggunakan foto dan narasi sebanyak 50,43 persen, dengan narasi 26,96 persen, video dan narasi 14,78 persen dan 4,35 persen gambar atau foto. Adapun saluran penyebaran hoax, paling banyak dibagikan di Facebook 47,83 persen, Twitter 12,17 persen, Whatsapp 11,74 persen dan di Youtube 7,83 persen.

Menurut pakar media sosial, Nukman Luthfie, masyarakat masih banyak yang terjebak dengan menyebarkan informasi tanpa melakukan verifikasi sebelum menyebarkan informasi tersebut. "Banyak masyarakat yang belum bisa membedakan antara hoax dan yang benar. Mereka menyebarkan apa pun yang mereka suka tanpa memikirkan apakah informasi tersebut betul atau enggak," ujarnya.

Baca: Facebook Kerja Sama dengan Media Perangi Hoax Menjelang Pilpres

Berita terkait

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

11 hari lalu

AirNav Indonesia Pastikan Kabar Pesawat Jatuh di Perairan Bengga NTT Hoax

AirNav Indonesia memastikan kabar adanya pesawat terbang rendah yang jatuh di perairan Bengga Nagekeo yang tersebar luas adalah tidak benar alias hoax

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

11 hari lalu

Kilas Balik Sengketa Pilpres atau PHPU 2019, Putusan MK Tolak Seluruh Permohonan Prabowo - Sandiaga Uno

Sengketa Pilpres 2024 tengah dibacakan MK. Pada PHPU 2019, putusan MK menolak seluruh permohonan Prabowo - Sandiaga Uno.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

12 hari lalu

Kilas Balik Putusan Sengketa Pilpres 2014 dan 2019

MK akan membacakan putusan sengketa Pilpres 2024 pada Senin, 22 April 2024. Seperti apa putusan MK terkait sengketa Pilpres 2014 dan 2019?

Baca Selengkapnya

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

18 hari lalu

Video Viral Penangkapan Paksa Istri Anggota TNI yang Laporkan Suami Selingkuh, Polda Bali: Hoax

Polda Bali buka suara perihal penangkapan paksa istri anggota TNI yang mempunyai anak usia 1,5 tahun dan menyusui di sel tahanan.

Baca Selengkapnya

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

42 hari lalu

Beredar Video Dampak Gempa di Pulau Bawean, BMKG: Hoax

BMKG menyatakan bahwa video tersebut bukan dampak dari gempa magnitudo 6,5 di Laut Jawa pada Jumat sore.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

42 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

46 hari lalu

Jelang Pengumuman Hasil Pemilu 2024: Begini Pengumuman Hasil Pilpres 2014 dan Pilpres 2019

Di Pilpres 2014, KPU melakukan rekapitulasi suara pada sore hari, sementara Pilpres 2019 rekapitulasi suara dilakukan pada waktu dini hari.

Baca Selengkapnya

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

52 hari lalu

Sederet Kontroversi Ratna Sarumpaet, Terbaru Keluar Pakai Mobil saat Perayaan Nyepi di Bali

Ratna Sarumpaet kembali menjadi perbincangan publik lantaran aksinya keluar rumah dengan mobil saat perayaan Nyepi di Bali.

Baca Selengkapnya

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

56 hari lalu

Cegah Termakan Hoax Soal Infertilitas, Edukasi Diri dengan Informasi Penting Ini

Pakar fertilitas dari RSCM ingatkan pentingnya edukasi diri soal kesuburan agar tercegah termakan isu hoax soal infertilitas.

Baca Selengkapnya

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

59 hari lalu

Le Minerale Jadi Korban Persaingan Bisnis Tak Etis

Le Minerale dapat menangkis berbagai serangan terkait keamanan dan mutu produknya dengan menggambarkan ketaatan perusahaan

Baca Selengkapnya