Sekjen NU Kecam Teror Acara Sedekah Laut di Yogyakarta

Minggu, 14 Oktober 2018 15:03 WIB

Sejumlah warga mengarak perahu yang berisi Sesajen yang akan dilepas ke laut saat pesta laut di Cituis, Tangerang, Banten (28/9). Tradisi pesta laut atau sedekah laut merupakan tradisi turun temurun sejak nenek moyang. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok orang tidak dikenal mengobrak-abrik properti yang akan digunakan untuk upacara sedekat laut di Pantai Baru, Bantul pada Jumat, 12 Oktober 2018. Acara tersebut sejatinya bakal digelar pada Sabtu, 13 Oktober 2018.

Baca: Gus Miftah: Yang Meneror Acara Sedekah Laut Gagal Paham

"Informasi yang kami himpun dari masyarakat menyebutkan kelompok ini datang untuk merusak apa yang sudah dipersiapkan masyarakat untuk sedekah laut dan langsung pergi," kata Kepala Kepolisian Resor Bantul, Ajun Komisaris Besar Sahat M. Hasibuan saat dihubungi Ahad, 14 Oktober 2018.

Selain merusak perlengkapan upacara adat sedekah laut, kelompok ini juga memasang spanduk bertuliskan, "Kami menolak semua kesyirikan berbalut budaya, sedekah laut atau selainnya."

Sahat mengaku belum mengetahui persis dari kelompok mana yang melakukan teror terhadap tradisi tahunan warga pesisir ini. Hanya saja polisi telah memeriksa 9 orang saksi dari peristiwa itu.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Organisasi Nahdlatul Ulama (NU) Helmy Faishal Zaini mengecam insiden tersebut. "Indonesia bukan negara agama, tapi Indonesia itu negara yang beragama," kata Helmy saat ditemui di Pondok Pesantren Krapyak Ahad, 14 Oktober 2018.

Helmy menjelaskan, dengan pengertian bahwa Indonesia negara yang beragama itu maka wajib hukumnya untuk setiap orang menghormati keberagaman untuk berbagai aliran kepercayaan yang ada. Helmy menambahkan Indonesia sebagai negara majemuk jelas memiliki keberagaman baik agama, suku, golongan, kepercayaan, dan etnis

"Tidak bisa lalu main hakim sendiri, Indonesia negara hukum, sudah ada aparat hukum, dan aparat punya dasar hukum untuk menindak yang dianggap melanggar hukum," kata dia. Helmy pun menyebut jika tradisi Sedekah Laut itu hanya salah satu budaya lokal dari pesisir. Masih banyak budaya lokal yang tumbuh dan eksis di Indonesia.

Simak juga: Nelayan Cilacap Siapkan Upacara Sedekah Laut

Helmy mengatakan akan susah jika definisi musyrik disematkan pada orang per orang atau kelompok tertentu oleh golongan yang tidak setuju seperti dalam insiden sedekah laut di Yogyakarta. "Nanti orang ziarah kubur dibubarin, orang menggelar maulid nabi, selametan, dibubarin, klaim kebenaran ini kan bisa macam macam," kata dia.

Berita terkait

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

5 hari lalu

Prabowo Tiba di Kantor PBNU, Karpet Merah Digelar

Prabowo disambut oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf dan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas.

Baca Selengkapnya

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

5 hari lalu

Menteri hingga Panglima TNI Dijadwalkan Hadir di Halalbihalal PBNU

Halalbihalal PBNU juga akan dihadiri duta besar negara sahabat.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

5 hari lalu

Prabowo-Gibran Dijadwalkan Hadiri Halalbihalal PBNU Hari ini

Prabowo dijadwalkan menyampaikan pidato di acara tersebut.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

15 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

21 hari lalu

'Tragedi' Lebaran 2011, Opor Ayam Sudah Dibuat Penetapan Idul Fitri Mundur Sehari

Masih ingat Lebaran 2011, saat pemerintah mundurkan sehari Idul Fitri. Emak-emak protes opor yang sudah dibuat tak jadi disantap esok hari.

Baca Selengkapnya

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

24 hari lalu

Hilal Sudah Terlihat, Muhammadiyah Tetapkan Idulfitri 1445 H Rabu 10 April 2024

Keputusan berdasar pada Hisab Hakiki Wujudul Hilal yang jadi pedoman Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

25 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

25 hari lalu

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

32 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

40 hari lalu

PBNU dan PP Muhammadiyah Tanggapi Hasil Rekapitulasi KPU Tetapkan Prabrowo-Gibran Menang Pilpres 2024

KPU menetapkan Prabowo-Gibran menang Pilpres 2024. Begini tanggapan PBNU dan PP Muhammadiyah, dua ormas terbesar di Indonesia.

Baca Selengkapnya