Diduga Berpolitik, 5 Acara dan Kegiatan di Kampus Ini Dibatalkan

Minggu, 14 Oktober 2018 13:30 WIB

Ilustrasi mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri. TEMPO/Suryo Wibowo

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir, menyatakan kampus dilarang dijadikan tempat ajang berpolitik. Menurut dia, perguruan tinggi merupakan sarana mahasiswa menimba ilmu pengetahuan untuk masa depan yang lebih baik.

Menteri mengatakan tidak melarang kegiatan berpolitik tapi tidak boleh dilakukan di kampus. Kalau ingin berpolitik, dipersilakan di luar kampus. "Jadi, jangan dijadikan kampus sebagai tempat politik praktis, hal ini harus dijauhkan, dan dihindari," ujar Nasir.

Baca: Kata Sudirman Said Soal Pembatalan Seminar di UGM

Berikut lima diskusi yang digelar di kampus yang diduga melakukan politik praktis.

  1. Universitas Gajah Mada

Seminar Kebangsaan Kepemimpinan Era Milenial dengan pembicara mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Sudirman Said, dan mantan Menteri Agraria Tata Ruang, Ferry Mursyidan Baldan, yang dijadwalkan di auditorium Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada (UGM), Jumat, 12 Oktober 2018, pukul 14.00, batal.

Advertising
Advertising

Sudirman dan Ferry adalah anggota tim sukses pasangan calon presiden 2019 nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Karena itu, muncul dugaan bahwa pembatalan seminar itu karena alasan politik.

Baca: Cerita Eks Napi Teroris Soal Bibit Radikalisme di ...

Dekan Fakultas Peternakan UGM Ali Agus menegaskan tidak ada unsur politik dalam pembatalan itu. "Jangan digoreng-goreng, nanti gosong,” kata Ali, Jumat, 12 Oktober 2018.

Ali mengatakan acara itu dibatalkan karena penyelenggaranya bukan dari elemen di bawah fakultas atau Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM). "BEM Fakultas Peternakan UGM tidak pernah mengeluarkan publikasi dalam bentuk apa pun."

Ali menuturkan sebenarnya pihaknya senang dengan adanya seminar kebangsaan seperti itu karena bisa menjadi pembelajaran bagi mahasiswa. Namun yang diundang seharusnya dari dua kubu supaya berimbang.
<!--more-->

  1. Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka

Calon wakil presiden Sandiaga Uno menepis anggapan kehadirannya saat pidato di Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka dan di sejumlah kampus adalah mencuri start kampanye Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019. Sandiaga Uno mengatakan kedatangannya ke sejumlah perguruan tinggi dan kampus-kampus selama ini sebagian banyak diundang sebagai pembicara dan pemberi materi di kampus.

Simak: PKB Menyayangkan Ketua MPR Bicara Ganti ...

"Terimakasih sudah diingatkan tapi saya datang ke kampus atau seminar selalu diundang dan apa yang saya lakukan bukan politik praktis." Sandiaga Uno mengatakan kedatangannya ke sejumlah acara di kampus-kampus karena diundang dan sudah dikonsultasikan dengan pihak Panwaslu. "Kedatangan saya memberikan motivasi yang positif dan materinya, tidak masuk pada politik praktis."

Sandiaga Uno mengaku jika dirinya masih banyak undangan dari berbagai kampus dan perguruan tinggi dalam kurun beberapa bulan terakhir ini. "Tetap ada undangan sebagai pengisi materi ke beberapa kampus."

  1. Universitas Indonesia

Pada 2009, Universitas Indonesia membubarkan Seminar Nasional yang akan dihadiri oleh Prabowo Subianto. Seminar nasional berjudul "Pendidikan adalah Tanggung Jawab Negara" yang diselenggarakan Lembaga Eksekutif Mahasiswa Universitas Jayabaya itu rencananya akan diadakan di Aula Sabha Widya, Wisma Makara UI, Depok pukul 09:00.

Moderator acara, Iberamsjah mengatakan rektorat UI menelepon sekitar 15 menit sebelum acara dimulai dan meminta agar acara seminar dipindahkan ke tempat lain. “Acara tidak bisa diselenggarakan di Kampus UI, karena ada kontrak politiknya.”

Rektor Universitas Indonesia, Gumilar Rusliwa Soemantri enggan berkomentar tentang pembubaran acara seminar itu. Sedangkan, Deputi Direktur Komunikasi UI, Devie Rahmawati mengatakan bahwa pihaknya enggan mengambil risiko jika ternyata acara seminar itu disusupi unsur kampanye. “Sesuai dengan UU nomor 10 tahun 2008, kampus tidak bisa dijadikan tempat kampenye, jadi kita harus patuh,” ujar Devie yang ditemui pada acara seminar Ekonomi Syariah di Fakultas Ekonomi UI.

<!--more-->

  1. Universitas Negeri Malang

Universitas Negeri Malang (UM) menunda seminar nasional bertema perubahan dan kesinambungan historis dalam perspektif keilmuan dan pembelajaran. Seminar itu akan diisi narasumber dari peneliti LIPI Asvi Warman Adam, sejarawan Universitas Gadjah Mada Sri Margana, sejarawan Universitas Negeri Jakarta Abdul Syukur dan sejarawan sekaligus Ketua Jurusan Sejarah UM Ari Sapto.

Simak: Kemenristekdikti Masih Mendata Kampus Rusak ...

Seminar nasional dijadwalkan diselenggarakan 24 Oktober 2018. Ketua Jurusan Ari Sapto menyangkal penundaan seminar karena ada larangan dan ancaman dari militer. "Selasa ketemu ngobrol dengan petugas Kodim dan Korem. Saya sampaikan seminar sudah dibatalkan. Tidak ada larangan dan ancaman Kodim dan Korem. Biasa saja," katanya.

Penundaan seminar diputuskan dalam rapat dewan dosen setelah banyak komentar miring atas seminar itu. Komentar di media sosial ramai setelah pamflet kegiatan diunggah di media sosial Jumat pekan lalu. "Ada pihak yang menanggapi negatif. Dianggap seminar kelompok kiri," ujarnya.

  1. Institut Teknologi Bandung

Institut Teknologi Bandung (ITB) melarang kegiatan dan organisasi kemahasiswaan yang menginduk pada organisasi masyarakat, sosial, maupun politik manapun. "Termasuk organisasi di dalam dan luar negeri," kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Akademik ITB, Bermawi Priyatna, Jumat, 12 Mei 2017.

Organisasi massa seperti yang ramai dipersoalkan, Hizbut Tahrir Indonesia, kata Bermawi, tidak boleh berkegiatan di kampus. Meskipun di kalangan mahasiswa ada yang menjadi anggota atau kader organisasi masyarakat, sosial, maupun organisasi politik, aktivitas organisasi luar di ITB akan dilarang.

Larangan itu tertuang dalam Peraturan Rektor ITB 2015. "Kalau dilanggar, ada sanksinya," ujarnya. Rektorat ITB telah menerima beberapa laporan tentang adanya kegiatan radikal di dalam kampus. Radikalisme itu tidak hanya terkait dengan Islam, tapi juga non-Islam. Termasuk isu soal ateis.

Meskipun ada larangan aktivitas organisasi massa, sosial, dan politik di dalam kampus, ITB membuka diri terhadap kedatangan tokoh-tokoh atau perwakilan dari organisasi itu sebagai pembicara dalam acara di kampus. "Diskusi tidak apa-apa karena mahasiswa juga harus melek politik dan aliran yang ada," kata Rektor. Indikasi kegiatan mahasiswa yang dilarang itu seperti kampanye menjelang pemilihan umum, atau penyebaran paham tertentu di dalam kampus.

AQIB SOFWANDI

Berita terkait

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

1 hari lalu

Perayaan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Amerika dan Indonesia Bikin Acara Diplomats Go to Campus

Dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan diplomatik AS-Indonesia diselenggarakan acara perdana "Diplomats Go to Campus" di Surabaya dan Malang

Baca Selengkapnya

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

2 hari lalu

Tennessee AS Bolehkan Guru Membawa Senjata Api ke Sekolah, Ini Aturannya

Guru dan staf pengajar di Tennessee, Amerika Serikat dibolehkan bawa senjata api ke sekolah dan kampus. Begini aturannya.

Baca Selengkapnya

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

3 hari lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

3 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

3 hari lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

4 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

5 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

7 hari lalu

Benjamin Netanyahu Desak Protes Pro-Palestina di Kampus-kampus Amerika Serikat Dihentikan

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan "masih banyak yang harus dilakukan" untuk menghentikan protes pro-Palestina di kampus-kampus AS.

Baca Selengkapnya

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

8 hari lalu

KPU Ungkap Alasan Launching Pendaftaran Badan Ad Hoc untuk Pilkada 2024 di Depok

KPU menilai Depok memiliki banyak kampus besar sehingga diharapkan mereka terlibat sebagai penyelenggara dalam pelaksanaan Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

3 Tips Jitu Menulis Esai agar Diterima di Kampus Ivy League

9 hari lalu

3 Tips Jitu Menulis Esai agar Diterima di Kampus Ivy League

Menulis esai jadi salah satu kunci dalam seleksi kampus bergengsi di Amerika Serikat. Diantara tipsnya adalah menulis dengan jujur dan personal.

Baca Selengkapnya