Sohibul Iman: Banyak yang Ingin Kader PKS Nangis Bombay

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Minggu, 14 Oktober 2018 12:43 WIB

Bakal calon presiden Prabowo Subianto (tengah), bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno (kanan), dan Presiden PKS Sohibul Iman (kiri) berbincang sebelum memberikan keterangan pers tentang pandangan kondisi perekonomian bangsa saat ini di Rumah Kertanegara, Jakarta, 7 September 2018. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Partai Keadilan Sejahtera atau PKS Sohibul Iman mengatakan para kader partainya tidak baperan atau bawa perasaan dalam menghadapi provokasi. "Persoalan orang melakukan provokasi supaya kita tidak mencapai tujuan adalah hal yang biasa. Semua kader PKS insya Allah tidak baperan," kata Sohibul dalam acara konsolidasi nasional pemenangan pemilu 2019 di Hotel Bumi Wiyata, Depok, Jawa Barat, Ahad, 14 Oktober 2018.

Baca juga: Bawaslu Minta Spanduk Dua Caleg Ini Segera Dicopot

Sohibul mengatakan, setiap lima tahun sekali selalu ada provokasi terhadap kader dan struktur PKS. Hal itu menandakan pemilu segera datang. Banyak pihak, kata Sohibul, menginginkan PKS tidak bisa mencapai targetnya. Pihak tersebut ingin PKS terpuruk dan seluruh kadernya nangis bombay pada 17 April 2019 atau saat pemilihan.

Menurut Sohibul, kondisi tersebut lumrah terjadi pada partai manapun. Sehingga, ia menjamin para kader PKS tidak akan terbawa perasaan. Sebab, yang terpenting adalah bagaimana menyikapi semua keinginan dan harapan orang lain. "Dan bagaimana kita sendiri memahami tentang keinginan kita dan memahami tentang posisi kita hari ini. Biar lah mereka menyampaikan apapun tentang kita hari ini," ujarnya.

Sohibul menjelaskan, ada beberapa fakta empirik yang bisa dielaborasi untuk menunjukkan performa PKS tidak jelek sebagaimana yang diprovokasikan pihak tertentu. Pada fakta kualitatif, perkembangan PKS saat pemilu 2004 belum ada perbincangan publik terkait kehadiran kader PKS pada pilpres.

Advertising
Advertising

Pada 2009, kata Sohibul, kader terbaik partai yaitu Hidayat Nur Wahid masuk dalam radar sebagai salah satu cawapres yang akan diambil capres inkumben saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono. "Tapi kemudian hanya sebentar. Dan langsung beliau mengambil Bapak Boediono sebahai cawapresnya. Karena itu perbincangan PKS pada tataran nasional berakhir di situ," katanya.

Namun, Sohibul menuturkan, perbincangan kader PKS di level capres cawapres cukup lumayan pada pemilu 2014. Pasalnya, ada tiga kader PKS, yaitu Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, dan Anis Matta yang diputuskan dalam Majelis Syuro untuk bersaing dengan cawapres lainnya sebagai pendamping calon presiden, Prabowo Subianto. Meski pada akhirnya tidak dipilih sebagai cawapres Prabowo, Sohibul menganggap bahwa perbincangan kader PKS di tataran capres dan cawapres sudah lumayan.

Baca juga: PKS dan Gerindra Sepakati 2 Nama Calon Pengganti Sandiaga Uno

Pada pemilu 2019, Sohibul menilai perbincangan tentang kader PKS di level capres cawapres begitu gegap gempita, menjadi perbincangan yang sangat luar biasa. Bahkan, kata dia, ada pekan-pekan tertentu capres cawapres PKS mendominasi pembicaraan di media sosial. "Ini sebuah fakta empiris bahwa kita dari pemilu ke pemilu ternyata semakin diapresiasi dan rekognisi oleh publik," katanya.

Berita terkait

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

31 menit lalu

PKS Sebut NasDem Bakal Bergabung Usung Imam Budi Hartono-Ririn A Rafiq di Pilkada Depok

PKS dan Golkar akan berkoalisi di Pilkada Depok dengan mengusung pasangan Imam Budi Hartono - Ririn Farabi A Rafiq. NasDem dikabarkan akan bergabung.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

9 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

1 hari lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 hari lalu

Gerindra Ungkap Gelora Tak Tolak PKS Gabung ke Pemerintahan Prabowo-Gibran

Gerindra mengatakan Gelora tak tolak PKS gabung ke pemerintahan Prabowo.

Baca Selengkapnya

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

1 hari lalu

PKB Bahas Koalisi dengan PKS untuk Pilkada 2024 di Kota Depok

PKS Kota Depok membuka peluang bagi partai politik untuk bergabung pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

2 hari lalu

Pengamat Nilai PKS Cenderung Jadi Partai di Luar Pemerintahan

PKS diprediksi bakal menjadi partai di luar pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

2 hari lalu

Nasdem, PKS, dan Perindo Jajaki Koalisi pada Pilkada 2024 di Sulsel

Nasdem Sulsel menyatakan komunikasi politik tetap terbuka dengan partai lain guna menghadapi Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

3 hari lalu

Imam Budi Hartono Siap Maju Pilkada Depok 2024, Berharap Bisa Koalisi dengan Golkar

Imam Budi Hartono sudah memegang surat keputusan dari DPP PKS untuk maju Pilkada Depok 2024 dan berharap bisa berkoalisi dengan Golkar.

Baca Selengkapnya

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

3 hari lalu

Analis Politik Sebut Depok Krisis Tokoh Hadapi Dominasi PKS

Kota Depok sampai saat ini dinilai masih krisis calon pemimpin. Apalagi untuk melawan dominasi PKS dalam Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

3 hari lalu

Ketua DPW PKS Jakarta Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur

Bursa calon gubernur Daerah Khusus Jakarta dari PKS mulai ramai. Salah satunya Ketua DPW PKS Jakarta Khoirudin.

Baca Selengkapnya