Kisah Helikopter TNI AD Sisir Desa Terisolasi Tsunami Palu

Minggu, 14 Oktober 2018 06:47 WIB

Helikopter MI 17 Milik TNI AD Mendistribusikan bantuan logistik seberat 2 ton ke wilayah terisolasi di Desa Bolapapu, Kulawi, Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu 13 Oktober 2018. Tempo/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Kabupaten Sigi - Belum juga lima menit mesin Helikopter MI 17 itu mati, puluhan orang sudah menyerbu kendaraan milik Skadron Udara 31/Serbu TNI Angkatan Darat yang mendarat di Lapangan Desa Bolapapu, Kecamatan Kulawi, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Sabtu siang, 13 Oktober 2018. Helikopter tersebut "diserbu" karena membawa bantuan untuk korban gempa Sigi dan tsunami Palu.

Baca: Gempa dan Tsunami Palu, Polri Tangkap Lagi 20 Tersangka Penjarah

“Tunggu, tunggu, sabar. Bantuannya lewat relawan,” kata Kolonel Infantri Teguh Puji Raharjo kepada para masyrakat. Kolonel Teguh ialah Kepala Dinas Penerangan Kogasgabpad Sulawesi Tengah yang saat itu mendampingi penyaluran bantuan. Personel TNI lain mengamankan anak-anak yang ikut mendekat.

Kardus demi kardus bantuan yang berada di dalam heli pun seketika diangkut ke mobil ambulans milik Palang Merah Indonesia. Mobil itu disediakan untuk mengangkut logistik ke pusat pendistribusiannya di daerah. Berat bantuan ini 2 ton. Ada mi instan dan makanan siap saji, popok, pempers, susu bayi, selimut, dan beras yang dibungkus dalam kardus.

Simak juga: Kisah Fatimatuzzarah, Dokter Muda Relawan Gempa Palu

Advertising
Advertising

Beberapa orang nekat membuka beberapa kardus dan mengambil isinya. Warga Kecamatan Kulawi, Helly, menyomot dua kaleng makanan dan sebungkus mi. Kaleng itu disembunyikannya di balik kaus. Tak dibiarkan seorang pun mengamati. Saat kepergok, ia hampir menangis. “Saya ini susah dapat bantuan,” katanya kepada seorang relawan lokal pengangkut logistik.

Bagaimana kisah pengungsi gempa Sigi bertahan dengan bantuan yang minim? baca kelanjutannya.

<!--more-->

Kepada Tempo, Helly mengisahkan bahwa kampung mereka telat memperoleh bantuan karena akses darat terputus. Camat Kulawi, Rolli Bagalatu, membenarkan hal itu. Ia mengatakan bantuan pertama datang diangkut heli milik TNI pada H+5 setelah gempa Sigi. Hingga pekan pertama, tercatat 3 ton beras sudah masuk dan didistribusikan untuk 10 desa yang terdampak gempa.

Baca juga: Kisah Jerry, Selamat dari Likuifaksi yang Menggulung Petobo

Selama bantuan belum sampai di lorong-lorong pengungsi desa itu, Rolli mengatakan masyarakat berbagi makanan. Bantuan ke desa yang jarak tempuhnya sekitar 3 jam dari Kota Palu ini tersendat akses darat. Musababnya, ada empat titik longsor. Saat ini, tim gabungan sedang menggarap.

Meski bantuan sudah masuk, kata Rolli, ada kebutuhan pokok yang masih kurang. Misalnya beras, susu anak-anak, dan tenda. Selain soal akses, komunikasi di wilayah tersebut sedikit terhambat. Sebab, operator-operator seluler tidak dapat menangkap sinyal dengan baik.

Kolonel Teguh mengatakan distribusi bantuan di kantong-kantong terisolasi mulai disisir. Di Desa Bolapapu, misalnya, tiga heli masuk saban hari. Selain heli dari TNI, relawan lembaga swadaya masyarakat atau NGO seperti PMI telah menyediakan posko di desa terisolasi itu. Begitu pula relawan dari perusahaan-perusahaan swasta.

Tak cuma membawa logistik, heli ini juga mengangkut pekerja kemanusiaan di bidang medis. Letnan Dua (Letda) Corp Kesehatan Militer dr George Tirta merupakan salah satu yang diterjunkan menangani pasien korban gempa di daerah terisolasi itu.

Hari ini, dengan heli yang sama, ia mengangkut seorang perempuan warga Kulawi bernama Rabu, 70 tahun, yang mengalami patah tulang sejak gempa 2 pekan lalu. Rabu rencananya akan dibawa ke Rumah Sakit Undata saat heli kembali ke Palu.

Simak juga: Ada 2 Dugaan Penyebab Tsunami Palu: Longsor Bawah Laut dan...

Tepat tengah hari, heli itu terbang pulang. Para masyarakat terdampak gempa Sigi dan tsunami Palu menepi ke lapangan. Seorang anak berusia 5 tahun, Tasya, terlihat terus melambaikan tangan. “Besok aku tunggu susunya datang lagi,” kata bocah ini sebelum Tempo masuk ke heli bersama para personel TNI.

Berita terkait

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

1 jam lalu

Warga Jawa Barat Rasakan 6 Gempa Sepanjang April 2024, Sebenarnya Terjadi 106 Kali

BMKG mencatat 106 kali gempa di Jawa Barat pada April 2024. Dari 6 guncangan yang terasa, gempa Garut M6,2 jadi yang paling besar.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

2 hari lalu

Prabowo dan Mayor Teddy Kenakan Baret Merah Saat HUT Kopassus, Siapa Saja yang Boleh Memakainya?

Prabowo dan Mayor Teddy kenakan baret merah saat hadiri upacara HUT ke-72 Kopassus. Siapa saja yang boleh mengenakan baret ini?

Baca Selengkapnya

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

2 hari lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

2 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

3 hari lalu

Gagas Pengungsian Ramah Lingkungan, Mahasiswa UI Pertahankan Juara CIOB

Mahasiswa FTUI kembali memenangkan kompetisi proyek konstruksi inovatif yang diadakan CIOB. Tim UI mencetuskan shelter ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

3 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

3 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

3 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

4 hari lalu

BMKG Minta Warga Waspada 5 Potensi Bencana Susulan Akibat Gempa Bumi

Gempa bumi seperti yang terjadi di Garut, menurut BMKG sering disusul dengan bencana lainnya seperti tanah longsor, pohon tumbang, bahkan tsunami.

Baca Selengkapnya