Pengungsi Gempa Palu Kesulitan Mendapat Bantuan Beras

Kamis, 11 Oktober 2018 21:03 WIB

Kondisi pengungsi di Petobo Atas, Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. Pengungsi telah lebih dari 10 hari mendiami tenda tersebut. TEMPO/Francisca Christy Rosana

TEMPO.CO, Palu - Para pengungsi terdampak gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, mengeluhkan bantuan beras yang tak mencukupi untuk konsumsi sehari-hari. Korban gempa Palu dari Kelurahan Balaroa, Rosmiar, 35 tahun, mengaku hanya memperoleh 8 liter beras untuk delapan keluarga yang jumlahnya 30 orang.

Baca: Masa Tanggap Darurat Gempa Usai, Pemkot Palu Fokus Pembersihan

“Itu pun tidak setiap hari kami terima. Kadang dapat, kadang tidak,” ujar Rosmiar saat ditemui di Posko Pengungsian Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis sore, 11 Oktober 2018.

Bantuan beras ini diterima dalam bentuk paket yang di dalamnya juga berisi lima bungkus mi instan. Untuk memperoleh beras, Rosmiar mengaku harus berebut dengan pengungsi lain di kantong-kantong penyaluran bantuan.

Pengungsi lain, Irzam, 35 tahun, turut mengeluhkan persoalan serupa. Irzam, yang juga pengungsi Balaroa, mengatakan bantuan paling seret yang diterima sampai dua pekan bencana ini adalah beras. Pengungsi pun mengandalkan bantuan makan pagi, siang, dan malam dari dapur-dapur umum yang disediakan oleh dinas terkait, seperti Dinas Sosial Provinsi Palu.

Baca: Hujan Iringi Proses Evakuasi Hari Terakhir Korban Hilang di Palu

Wali Kota Palu Hidayat mengakui pemenuhan kebutuhan beras untuk pengungsi korban gempa Palu masih sulit. Menurut cerita Hidayat kepada Tempo saat ditemui di rumah Dinas Wakil Wali Kota Palu, Jalan Balai Kota Timur, kemarin, 10 Oktober, pemerintah kota hanya sanggup mendistribusikan bantuan beras 50 kilogram sehari untuk pengungsi yang jumlahnya 58 ribu jiwa di Kota Palu. Sedangkan kebutuhan beras sebenarnya mencapai 16 ton.

Aktivitas relawan dokter muda, dokter kebun dari PT Mamuang, Pasangkayu, Sulawesi Tengah, Fatimatuzzarah, 27 tahun, di Posko Garuda, Palu, Sulawesi Tengah. TEMPO/Francisca Christy Rosana

Advertising
Advertising

Beras yang disalurkan ke titik-titik pengungsian dari pemerintah kota ini berasal dari beras cadangan pemerintah (BCP) yang tersimpan di gudang Bulog. Menurut data Badan Penanggulangan Daerah (BPBD) Kota Palu, cadangan beras sampai 9 Oktober 2018 memiliki kuota total 100 ton. Kepala BPBD Kota Palu Presly Tampubolon mengatakan, hingga hari yang sama, data beras keluar sudah 79 ton. Sedangkan sampai hari ini, 11 Oktober, BCP sudah habis. “Kami sedang mangajukan ke gubernur untuk menambah kuota BCP,” ujar Presly kepada Tempo pada Kamis malam, 11 Oktober 2018.

Selain mengajukan ke pemerintah provinsi, BPBD juga akan mengadakan pembelian beras dengan memanfaatkan slot dana belanja tidak tetap (BTT) dari anggaran pengeluaran dan belanja daerah (APBD). BTT Kota Palu sebelum APBD-P tercatat Rp 2,1 miliar.

Baca: Penjelasan Wali Kota Palu soal Polemik Distribusi Bantuan Korban

Bila dirasa besaran dana itu tidak dapat menutup kekurangan jumlah beras sampai masa tanggap darurat kelar pada 26 Oktober mendatang, pemerintah akan menggunakan dana bantuan dari instansi-instansi. Dana bantuan ini sampai sekarang belum tercatat jumlah keseluruhannya oleh BPDB.

Selain itu, pemerintah juga mengharapkan adanya bantuan dari lembaga-lembaga swasta atau lembaga sosial. Saat ini, swasta yang tercatat mengeluarkan bantuan beras ialah Astra Group yang berjumlah 11.538 kilogram ke 13 titik pengungsian. Ada juga Palang Merah Indonesia (PMI) yang turut menyalurkan berasnya. Namun, data keseluruhan bantuan beras, menurut Kepala Markas PMI Kota Palu Fuad Ayado, belum terekap.

Mekanisme penyaluran beras diatur oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Bantuan tersebut saat ini dikoordinasi langsung oleh kepala-kepala daerah yang meliputi lurah, camat, dan bintara pembina desa atau babinsa.

Berita terkait

Kepala Bapanas Sebut Bibit Unggul Bakal Dorong Produktifitas Padi Mencapai 8 Ton per Hektare

2 hari lalu

Kepala Bapanas Sebut Bibit Unggul Bakal Dorong Produktifitas Padi Mencapai 8 Ton per Hektare

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yakin optimalisasi penggunaan benih padi unggul dapat mempercepat peningkatan hasil panen beras nasional.

Baca Selengkapnya

AHY soal Pembangunan IKN Berlanjut dengan Penyesuaian: Ada Prioritas Pembangunan Lain, Anggaran Juga Terbatas

5 hari lalu

AHY soal Pembangunan IKN Berlanjut dengan Penyesuaian: Ada Prioritas Pembangunan Lain, Anggaran Juga Terbatas

Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono alias AHY, kembali bersuara ihwal pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Pemda Sumatera Selatan Ingin Cetak Seribu Hektare Sawah, Bantu Produksi Beras Nasional

7 hari lalu

Pemda Sumatera Selatan Ingin Cetak Seribu Hektare Sawah, Bantu Produksi Beras Nasional

Dinas Pertanian Sumsel sedang menyiapkan pengembangan cetak sawah baru.

Baca Selengkapnya

Prabowo soal Makan Bergizi Gratis: Yang Tidak Setuju Jangan Ikut Pemerintahan Saya

8 hari lalu

Prabowo soal Makan Bergizi Gratis: Yang Tidak Setuju Jangan Ikut Pemerintahan Saya

Presiden Prabowo Subianto wanti-wanti orang yang tak mendukung makan bergizi gratis jangan gabung pemerintahannya.

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Kembali Diserang Israel

17 hari lalu

Rumah Sakit Indonesia di Gaza Utara Kembali Diserang Israel

Selain menembaki Rumah Sakit Indonesia, pasukan Israel juga dilaporkan menyerang sekelompok pengungsi yang bertahan di gerbang RS

Baca Selengkapnya

Indonesia Gandeng IOM dan Uni Eropa Luncurkan Indeks Risiko Pengungsian Akibat Iklim

19 hari lalu

Indonesia Gandeng IOM dan Uni Eropa Luncurkan Indeks Risiko Pengungsian Akibat Iklim

Indonesia meluncurkan Indeks Risiko Perpindahan Akibat Iklim atau Risk Index for Climate Displacement (RICD) bersama IOM dan Uni Eropa.

Baca Selengkapnya

25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

20 hari lalu

25 Persen Wilayah Lebanon Selatan Di Bawah Perintah Evakuasi Israel

UNHCR menyebut sebanyak 25 persen wilayah di Lebanon selatan berada dalam perintah evakuasi Israel.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Penampung Warga Palestina di Gaza

21 hari lalu

Uni Eropa Kecam Serangan Israel terhadap Rumah Sakit Penampung Warga Palestina di Gaza

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk serangan Israel terhadap sebuah rumah sakit dan sebuah sekolah di Gaza

Baca Selengkapnya

Israel Akui Serang Tenda Pengungsi di RS Gaza, Bakar Hidup-Hidup Puluhan Orang

22 hari lalu

Israel Akui Serang Tenda Pengungsi di RS Gaza, Bakar Hidup-Hidup Puluhan Orang

Setidaknya empat warga Palestina tewas dan 40 lainnya cedera dalam serangan Israel itu, kata pejabat Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa Gaza

Baca Selengkapnya

Bapanas: Harga Pangan Senin Fluktuatif, Minyak Goreng Stabil Rp18.110 per Kg

29 hari lalu

Bapanas: Harga Pangan Senin Fluktuatif, Minyak Goreng Stabil Rp18.110 per Kg

Bapanas mencatat harga sejumlah komoditas pangan secara umum fluktuatif pada Senin, 7 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya