Gempa Palu, Kemendikbud Bangun 333 Sekolah Darurat

Reporter

Antara

Kamis, 11 Oktober 2018 08:29 WIB

Pelajar berjalan menuju tenda darurat untuk mengikuti kegiatan belajar di halaman SMP Negeri 1 Palu, Sulawesi Tengah, Rabu, 10 Oktober 2018. Sebagian siswa tampak tidak mengenakan seragam sekolah lantaran pakaian mereka tertimbun reruntuhan rumah akibatan guncangan gempa. ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sedang membangun 333 unit sekolah darurat untuk mengakomodasi kegiatan belajar-mengajar bagi siswa-siswi di Palu, Donggala dan wilayah Sulawesi Tengah pascagempa Palu.

"Kami menyiapkan 333 unit sekolah darurat berkapasitas tujuh ruang," kata Direktur Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Poppy Dewi Puspitasari di Jakarta, Rabu, 10 Oktober 2018.

Baca: Gempa Palu, 2.736 Bangunan Sekolah Rusak

Poppy mengatakan UNICEF akan memberikan sekitar ratusan tenda berstandar internasional untuk membangun sekolah darurat. Saat ini, kata dia, satu tenda sudah berdiri di Patebo dan 20 unit tenda sedang dipersiapkan. "Tenda masih dalam perjalanan nanti distribusinya tentunya setelah kita melakukan pendataan," ujarnya.

Gempa yang mengguncang Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong pada 28 September 2018 telah menyebabkan sekitar 186 ribu peserta didik di 1.724 satuan pendidikan dari jenjang PAUD, SD, SMP, SMA, SMK terdampak. Adapun tiga daerah terparah yang terdampak adalah Kota Palu, Donggala, dan Sigi.

Advertising
Advertising

Hingga saat ini, Poppy mengatakan teridentifikasi 22 guru yang meninggal dan 14 orang hilang. "Kemungkinan banyak siswa yang terseret tsunami saat mengikuti Gladi resik festival palu nomoni dan ada Bible Camp yang terhisap lumpur di Jono Oge Kabupaten Sigi," kata dia.

Baca: Semangat Anak Korban Gempa Palu Belajar di Tenda Darurat

Poppy mengatakan kondisi terkini bahwa siswa, guru dan pegawai dinas pendidikan masih mengungsi di gunung dan mengungsi ke luar Sulawesi Tengah. "Pendataan belum optimal karena terkendala komunikasi terutama di Donggala, Sigi, dan Parigi Moutong," ujarnya.

Kemendikbud juga melakukan sejumlah langkah darurat penanganan gempa di Sulawesi Tengah, antara lain aktivasi dan pengelolaan pos pendidikan; distribusi makanan, air mineral, susu, makanan bayi, obat-obatan, selimut, termasuk bahan bakar minyak sebanyak 17 truk dan didistribusikan kepada tenaga kependidikan. Kemudian, pendataan siswa, fasilitas pendidikan dan kebudayaan, serta pendidik dan tenaga kependidikan; serta pembentukan satuan tugas Kemendikbud yang berpusat di LPMP Sulteng.

Berdasarkan data Kemendikbud, total jumlah peserta didik Kabupaten Donggala, Parigi Moutong, Sigi, Palu sebanyak 256.836 orang. Namun untuk jumlah keseluruhan peserta didik yang terdampak masih dalam penghitungan.

Sementara itu, jumlah sekolah terdampak sebanyak 422 sekolah dengan rincian, yaitu lima sekolah PAUD, 161 SD, 45 SMP, 89 SMA, 74 SMK, dan empat sekolah luar biasa. Sementara sebanyak 79 guru dan tenaga kependidikan terdampak berdasarkan data per 8 Oktober 2018.

Baca: Kemenristekdikti Masih Mendata Kampus Rusak Akibat Gempa Palu

Berita terkait

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

5 hari lalu

PSPK: UKT Mahal Paling Merugikan Kelompok Rentan Miskin

PSPK mengatakan biaya UKT yang tinggi paling merugikan kelompok rentan miskin.

Baca Selengkapnya

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

20 hari lalu

Survei Merdeka Belajar: Beragam Manfaat, Publik Minta Berlanjut

Sebanyak 1.500 responden terlibat dalam survei untuk mengukur persepsi publik terhadap program Merdeka Belajar.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

20 hari lalu

Kemendikbudristek Dipecah, Dosen Unnes: Ada Potensi Hambatan Komunikasi dan Administrasi

Pemecahan Kemendikbudristek belum tentu membuat tata kelola pendidikan efektif.

Baca Selengkapnya

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

21 hari lalu

Program INOVASI Kerja Sama Indonesia Australia Dapat Penghargaan Kemendikbud

Program INOVASI memperoleh Penghargaan Apresiasi Mitra Literasi dan Numerasi dari Kemendikbud

Baca Selengkapnya

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

25 hari lalu

Cara Verval Ijazah lewat Info GTK untuk Seleksi PPPK Guru 2024

Pelamar seleksi PPPK Guru 2024 harus melakukan verifikasi dan validasi ijazah dahulu sebelum mendaftar. Ini cara verval ijazah lewat info GTK.

Baca Selengkapnya

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

26 hari lalu

KPAI Ungkap Program PKL Pelajar SMK Rentan Jadi Modus Eksploitasi Pekerja Anak

Ketua KPAI telah berulang kali melaporkan temuan eksploitasi pekerja anak dalam program PKL ke Kemendikbud, tapi kasusnya masih terus berulang.

Baca Selengkapnya

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

33 hari lalu

Nadiem Makarim: Indonesia Telah Lakukan Transformasi Besar dalam Sistem Pendidikan

Nadiem Makarim, menyatakan bahwa transformasi pendidikan dalam payung "Merdeka Belajar" telah menjadi kunci meningkatnya kualitas pendidikan

Baca Selengkapnya

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

33 hari lalu

UNICEF dan UNESCO Apresiasi Penggunaan Teknologi dalam Merdeka Belajar

Transformasi pendidikan berbasis teknologi dalam program Merdeka Belajar diapresiasi oleh delegasi UNICEF dan UNESCO dalam acara Gateways Study Visit.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

38 hari lalu

Kemendikbud Klaim Angka Buta Aksara Masyarakat Indonesia Terus Menurun

Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Baharudin, mengatakan angka buta aksara masyarakat Indonesia terus menurun.

Baca Selengkapnya

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

39 hari lalu

Kampus Belanda Tak Terima Langsung Lulusan SMA setelah UN Dihapus, Kemendikbud Buka Suara

University of Twente Belanda tidak bisa langsung menerima lulusan SMA di Indonesia setelah UN dihapus pada 2021 lalu.

Baca Selengkapnya