Presiden Jokowi (kiri) dan Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 4 Juli 2018. Annual meeting IMF-Bank Dunia akan dihadiri para menteri keuangan atau menteri ekonomi, gubernur bank sentral masing-masing negara, serta sejumlah pelaku ekonomi dan keuangan dunia lainnya. TEMPO/Subekti.
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjawab kritik soal pemborosan anggaran untuk pertemuan tahunan International Monetary Fund - World Bank. Presiden menjelaskan sebagian besar anggaran digunakan untuk menunjang infrastruktur di lokasi pertemuan.
"Anggaran itu dipakai untuk memperluas apron di Bandara Bali, membuat terowongan di persimpangan yang ada di Bali sehingga tidak macet." Presiden menyampaikannya melalui keterangan tertulis dari Biro Pers Sekretariat Presiden, Senin, 8 Oktober 2018.
Jokowi menuturkan hasil pembangunan itu akan dinikmati masyarakat Bali dan Indonesia sendiri. "Artinya setelah itu akan kita gunakan terus. Bukan sesuatu yang hilang," ujarnya.
Presiden memastikan penyelenggaraan pertemuan IMF-World Bank menguntungkan Indonesia. Ajang itu akan membawa 15 ribu orang memasuki Bali. Penyelenggaraannya menjadi rebutan semua Negara karena pertemuan seperti itu pasti memiliki dampak. “Paling tidak memberikan citra yang baik terhadap negara yang dipakai untuk pertemuan itu."
Pertemuan IMF-World Bank diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisata dan devisa. Partisipan acara itu mencapai kurang lebih 34 ribu orang. "Kita harapkan ini justru akan memperkuat promosi kita untuk tempat-tempat wisata yang ada di Indonesia. Saya kira arahnya ke sana," ujar Jokowi.