Pemerintah Segera Bangun Barak Pengungsi Gempa Palu

Reporter

Antara

Senin, 8 Oktober 2018 14:10 WIB

Anggota Basarnas bersama TNI dan relawan menggunakan alat berat untuk mencari jenazah korban gempa dan tsunami di Balaroa, Palu, Sulawesi Tengah, Kamis, 4 Oktober 2018. Perumnas Balaroa diketahui sebagai perumahan pertama yang dibangun di kota Palu. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

TEMPO.CO, Palu - Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola mengatakan pemerintah akan segera membangun barak pengungsi atau hunian sementara bagi korban gempa Palu, Sulawesi Tengah.

"Sementara kami cek lokasinya, Palu mau dibangun dimana. Sigi dan Donggala dibangun dimana, nanti kami lihat lokasinya," kata Longki di Palu, Senin, 8 Oktober 2018.

Baca: 5.000 Orang Diduga Hilang Akibat Likuefaksi di Petobo dan Balaroa

Pembangunan barak pengungsi itu, kata Longki, dilakukan agar pengungsi yang masih bertahan di tenda-tenda pengungsian bisa mendapat tempat tinggal sementara. Pemerintah ingin agar tidak ada lagi pengungsi yang tinggal di tenda-tenda pengungsian.

"Kami buat hunian sementara dulu, setelah itu baru melangkah ke pembangunan rumah pengganti. Itu mungkin satu tipe dan dibuatkan ketentuannya," kata Longki.

Advertising
Advertising

Sementara itu, Asisten II Sekretariat Provinsi Sulawesi Tengah, Bunga Elim Somba menjelaskan hari ini Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan melakukan survei lokasi yang layak untuk pembangunan barak pengungsi tersebut. "Untuk korban Petobo kemungkinan dibangun di Ngata Baru (di atas Petobo), sementara di Balaroa kemungkinannya di Gawalise, Kelurahan Duyu," kata dia.

Baca: Pencarian Korban Gempa dan Tsunami Palu Masih Dilakukan

Petobo dan Balaroa adalah dua kelurahan terparah yang terkena dampak gempa 7,4 skala Richter pada Jumat, 28 September lalu. Daerah tersebut juga terdampak fenomena likuifaksi. Fenomena tersebut juga terjadi di desa Jono Oge, Kabupaten Sigi.

Data BNPB menyebutkan di Balaroa ditemukan 82 korban tewas dan di Petobo 104 orang. Sementara bangunan rusak dan hilang di Balaroa sebanyak 1.045 unit di atas areal 47,8 hektare. Di Petobo terdapat 2.050 bangunan rusak dan hilang di atas area 180 hektare. Sementara di Kabupaten Sigi yakni Desa Jono Oge terdapat 366 unit bangunan rusak di atas areal 202 hektare.

Elim mengatakan wilayah tersebut tidak layak lagi dijadikan lokasi pemukiman sehingga seluruh warga harus direlokasi. Para korban bencana itu pun akan ditampung di hunian sementara yang akan dibangun oleh Kementerian PUPR.

Rencananya, kata Elim, satu barak pengungsi dapat menampung lima sampai 10 kepala keluarga. "Itu lengkap dengan MCK (mandi, cuci, kakus)," kata dia.

Baca: BNPB: Gempa dan Tsunami Palu Merusak 66.926 Rumah

Berita terkait

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

3 hari lalu

BNPB Salurkan Dana Bantuan Rp 2,25 Miliar untuk Penanganan Erupsi Gunung Ruang

BNPB meminta semua kebutuhan dasar masyarakat terdampak erupsi Gunung Ruang dapat segera dipenuhi.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

6 hari lalu

Cerita Korban Gempa Garut Bertahan di Rumahnya yang Rawan Roboh

Korban gempa Garut bertahan di rumah mereka yang rawan roboh karena tidak ada tempat pengungsian.

Baca Selengkapnya

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

7 hari lalu

Kapolda Papua Barat Minta Warga Distrik Aifat yang Mengungsi Kembali Pulang, Klaim Keamanan Kondusif

Kapolda Papua Barat Irjen Johnny Eddizon Isir mengajak masyarakat Distrik Aifat, Maybrat, yang masih mengungsi kembali pulang

Baca Selengkapnya

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

20 hari lalu

Profil Korban Jiwa Penusukan di Australia: Ibu Baru, Mahasiswi Cina hingga Pengungsi Ahmadiyah

Warga Australia berduka atas kematian lima perempuan dan seorang pria penjaga keamanan pengungsi asal Pakistan.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

23 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

28 hari lalu

Italia Selamatkan 1100 Migran di Lepas Pantai Italia dalam 24 Jam

Lebih dari 1.100 migran dan pengungsi termasuk 121 anak-anak tanpa pendamping diselamatkan di lepas pantai selatan Italia dalam waktu 24 jam

Baca Selengkapnya

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

30 hari lalu

256 Warga Terdampak Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi

Warga terdampak banjir lahar dingin Gunung Marapi tersebut berasal dari 78 kepala keluarga.

Baca Selengkapnya

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

34 hari lalu

Israel Mundur dari RS Al Shifa Setelah Dua Pekan, Tinggalkan Puluhan Jasad dan Kehancuran Gedung

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan militer Israel telah menarik tank dan kendaraan dari kompleks rumah sakit Al Shifa setelah dua pekan

Baca Selengkapnya

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

35 hari lalu

Israel dan Hamas akan Lanjutkan Negosiasi Gencatan Senjata Gaza di Mesir

Pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas dilaporkan akan berlanjut di Kairo, Mesir.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.

Baca Selengkapnya