Kritik Andi Arief Soal Pelaksanaan Pertemuan IMF - World Bank

Senin, 8 Oktober 2018 10:27 WIB

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief seusai menghadiri perayaan hari jadi Partai Demokrat yang ke-17 dan ulang tahun Susilo Bambang Yudhoyono yang ke-69 di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Ahad, 9 September 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief melontarkan kritik ihwal penyelenggaraan pertemuan tahunan International Monetery Fund (IMF) dan World Bank atau IMF - World Bank untuk pemerintah. Kritik itu dia lontarkan melalui cuitan di akun Twitternya, @AndiArief_ selama beberapa hari belakangan menjelang pertemuan IMF-World Bank yang dimulai hari ini.

Baca juga: IMF Bantu Korban Gempa Lombok Rp 1,1 Miliar

"Menurut kami terlalu besar anggarannya," kata Andi Arief ketika dikonfirmasi, Ahad malam, 7 Oktober 2018.

Mulanya, Andi menyindir sebuah partai yang dia sebut "menjual nama mantan Presiden Sukarno, memiliki slogan song cilik, tetapi kini telentang dan minta dicumbu IMF."

Cuitan ini pun dibalas oleh pengamat pajak Yustinus Prastowo. Yustinus mengatakan, justru mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengusulkan Indonesia menjadi tuan rumah pertemuan tahunan IMF-World Bank ini di masa akhir jabatannya pada September 2014. Tak lama, mantan Menteri Keuangan Chatib Basri membenarkan.

Advertising
Advertising

"Ya benar, bersama Bank Indonesia , pemerintah mengajukan diri menjadi tuan rumah pertemuan tahunan September 2014. Prosesnya tidak mudah, bersaing dengan negara-negara lain. Indonesia dipilih menjadi tuan rumah Oktober 2015, kalau saya tidak salah," kata Chatib Basri dalam akun Twitternya @ChatibBasri, Ahad, 7 Oktober 2018.

Chatib melanjutkan, biaya penyelenggaraan pertemuan tahunan IMF-World Bank ini pun tak langsung diajukan pada 2014. Menurut dia, penganggaran itu baru dilakukan setelah Indonesia ditetapkan sebagai tuan rumah pada Oktober 2015.

"Dan itu terserah Indonesia mau membuatnya besar atau kecil. Sama seperti Asian Games juga," kata Chatib.

Keterangan Chatib ini pun menjadi amunisi bagi Andi untuk kembali melontarkan kritik untuk pemerintahan Joko Widodo dan membela SBY. Dia mengklaim, SBY dan kabinetnya di akhir 2014 tidak berharap pertemuan IMF menjadi apa yang disebutnya pesta-pesta yang memakan uang sebesar sekarang.

Andi pun mengatakan bahwa gelaran internasional di era SBY tak pernah menghabiskan anggaran negara seperti pertemuan IMF-World Bank ini. "Menghamburkan uang negara hampir triliunan buat pertemuan para rentenir, lalu berlindung bahwa di balik ini diajukan para menteri zaman SBY adalah dagelan," ujarnya.

Baca juga: Jawab Sandiaga, Panitia Ungkap Penghematan Acara IMF - World Bank

Pertemuan IMF - World Bank memakan anggaran sekitar Rp 850 miliar yang bersumber dari APBN, belum ditambah sumber anggaran lainnya. Anggaran ini dinilai terlalu besar oleh partai oposisi pemerintah, apalagi di tengah terjadinya bencana di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Palu, Sulawesi Tengah. Partai-partai oposisi pun menyerukan agar pemerintah melakukan penghematan dan menggeser anggaran IMF-World Bank untuk korban bencana.

Meski pengajuan Indonesia sebagai tuan rumah dilakukan pada era SBY, kata Andi, kendali kini dipegang Presiden Jokowi. Dia mengatakan, SBY tidak lagi dalam posisi untuk bisa ikut campur soal pertemuan IMF-World Bank.

"Keputusan untuk membatalkan atau mengurangi penghamburan uang dan mempertajam rasa kemanusiaan karena bencana ada pada Pak Jokowi. Pak SBY bukan Presiden saat ini," kata Andi.

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

6 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

12 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

17 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

19 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

19 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya