Timses Jokowi Sebut 3 Hoax Ini Jadi Rujukan Prabowo

Senin, 8 Oktober 2018 06:39 WIB

Calon Presiden Prabowo Subianto meminta maaf karena ikut menyebarkan berita bohong mengenai penganiayaan Ratna Sarumpaet. AMSTON PROBEL

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Andy Budiman, menyebut kasus Ratna Sarumpaet akan memengaruhi elektabilitas Prabowo Subianto. Andy beralasan, kasus Ratna merupakan kali ketiga Prabowo merujuk hoax sebagai dasar menyampaikan pernyataan dan sikap.

Baca juga: Ratna Sarumpaet Tersangka, Begini Ragam Reaksi dari Kubu Prabowo

"Masyarakat semua mengingat, paling tidak Pak Prabowo sudah tiga kali menggunakan hoaks sebagai dasar pengambilan sikap," kata Andy di kantor Saiful Mujani Research and Consulting, Menteng, Jakarta Pusat, Ahad, 7 Oktober 2018.

Andy membeberkan, informasi hoax pertama yang dirujuk Prabowo ialah hasil perhitungan cepat pemilihan presiden 2014. Prabowo merujuk quick count sejumlah lembaga survei yang ternyata salah, yakni Lembaga Survei Nasional, Indonesia Research Center, Puskaptis, dan Jaringan Suara Indonesia. Menurut quick count lembaga survei itu, Prabowo - Hatta Rajassa memenangi pilpres 2014.

Sejumlah lembaga survei lainnya, semisal SMRC, Litbang Kompas, Populi Center, CSIC Cyrus Network, Radio Republik Indonesia, Lingkaran Survei Indonesia, dan Indikator Politik Indonesia menyatakan pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla-lah yang memenangi pilpres. Belakangan, Komisi Pemilihan Umum menyatakan kemenangan ada di pihak Jokowi-JK.

Advertising
Advertising

Hoax kedua, lanjut Andy, ialah pernyataan Prabowo soal akan bubarnya Indonesia di tahun 2030. Ternyata, pernyataan itu bersumber dari novel fiksi berjudul Ghost Fleet. Kasus pemukulan dan penganiayaan Ratna Sarumpet, kata dia, menjadi kabar bohong ketiga yang dirujuk Prabowo. Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus calon presiden nomor urut 02 itu membela Ratna Sarumpaet yang mengaku dipukuli dan dianiaya.

Baca juga: Sandiaga: Prabowo Ingin Suasana Menjelang Pilpres Damai dan Sejuk

Belakangan, kepolisian mengungkap bahwa Ratna berbohong soal pemukulan dan penganiayaan itu. Ratna pun mengakui ceritanya isapan jempol belaka. Prabowo yang kadung membela sebelumnya lantas meminta maaf kepada publik karena telah ikut menyiarkan cerita bohong.

Andy berpendapat, ketiga hal ini akan menjadi pertimbangan bagi masyarakat yang belum menentukan dukungan atau undecided voters untuk tidak memilih Prabowo.

"Orang-orang yang tadinya golput atau undecided akan menutup diri untuk memilih Pak Prabowo karena melihat kualitas kepemimpinannya yang menjadi tanda tanya besar," ujar politikus Partai Solidaritas Indonesia ini.

Berita terkait

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

1 jam lalu

Faisal Basri Ingatkan Potensi Separatisme Akibat Konflik Tambang, Minta Jokowi Diadili

Faisal Basri menyinggung soal opsi mekanisme peradilan melalui Mahkamah Militer Luar Biasa (Mahmillub) untuk menjerat Jokowi.

Baca Selengkapnya

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

1 jam lalu

Sepakat dengan Luhut, Demokrat Tak Ingin 'Orang Toxic' Gabung Pemerintahan Prabowo

Partai Demokrat sepakat dengan pesan Luhut Binsar Pandjaitan kepada Presiden terpilih Prabowo untuk tidak membawa orang toxic ke kabinetnya.

Baca Selengkapnya

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

3 jam lalu

Relawan Tak Menolak Partai Pendukung Anies Gabung ke Pemerintahan Prabowo

Relawan tak menolak jika partai pendukung Anies-Muhaimin ingin bergabung dengan pemerintahan baru Prabowo - Gibran.

Baca Selengkapnya

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

4 jam lalu

Soal Pesan Luhut ke Prabowo, Pengamat Sebut 'Orang Toxic' Bisa Menyasar Siapapun

Menurut Adi, menteri toxic yang dimaksud Luhut bisa menjadi racun bagi presiden dan merugikan pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

4 jam lalu

Usulan Menteri di Kabinet Prabowo: PAN Siapkan Eko Patrio, Demokrat Utamakan AHY

Siapa yang bakal mengisi posisi menteri di kabinet Prabowo menjadi perhatian publik. PAN dan Demokrat masing-masing menyebut nama Eko Patrio dan AHY.

Baca Selengkapnya

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

6 jam lalu

Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan, Siapa yang Dimaksud?

Luhut menyebut istilah toxic saat berpesan kepada Prabowo Subianto tentang pemerintahan mendatang. Siapa yang dimaksud Luhut?

Baca Selengkapnya

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

7 jam lalu

Sikap PDIP dan Demokrat Soal Perlunya Oposisi di Pemerintahan Prabowo

Demokrat menilai perlu ada partai yang menjadi oposisi di pemerintahan baru agar terjadi mekanisme checks and balances.

Baca Selengkapnya

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

17 jam lalu

Peluang PKB Masuk Koalisi Prabowo, Muhaimin Iskandar: Tunggu Sampai Oktober

Muhaimin Iskandar bakal menentukan sikap partainya bergabung atau tidak dalam koalisi Prabowo pada Oktober mendatang.

Baca Selengkapnya

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

18 jam lalu

Alasan PAN Siapkan Eko Patrio sebagai Calon Menteri Kabinet Prabowo

Eko Patrio dianggap telah berhasil memimpin PAN untuk meraih kursi dalam DPRD DKI Jakarta dan DPR RI.

Baca Selengkapnya

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

21 jam lalu

Soal Partai di Luar KIM Gabung Koalisi Prabowo, Gerindra Sebut Tak Pernah Punya Masalah dengan PKS

Politikus Gerindra mengatakan belum ada komunikasi langsung dari PKS untuk bergabung dengan koalisi Prabowo.

Baca Selengkapnya