Calon wakil presiden nomor urut 1 Ma'ruf Amin (kedua kiri), bersama istri (kiri), berbincang dengan putra almarhum KH Ahmad Siddiq, Gus Firjaun (kedua kanan), dan Gus Hisyam (kanan), saat mengunjungi Pondok Pesantren As-Shiddiqiyah, Kaliwates, Jember, Jawa Timur, Kamis, 27 September 2018. ANTARA
TEMPO.CO, Jakarta-Calon Wakil Presiden nomor urut 01 KH Ma'ruf Amin mengatakan pihaknya tidak mengambil keuntungan dari kasus penyebaran hoax Ratna Sarumpaet. "Kita tidak memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Itu tidak boleh. Kita fair saja lah," ujar Ma'ruf Amin saat ditemui di kediamannya, Jalan Situbondo, Jakarta pada Ahad, 7 Oktober 2018.
Ma'ruf Amin membantah tudingan yang menyebut kubu Jokowi memanfaatkan kasus Ratna Sarumpaet untuk meraup dukungan. Sebelumnya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengklaim banyak pendukung Prabowo Subianto yang beralih mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin sebagai buntut kasus hoax Ratna Sarumpaet.
"Banyak di antara mereka yang berbalik memberikan dukungan ke Pak Jokowi, komunikasi yang saya terima seperti itu," kata pria yang akrab disapa Rommy itu di sela-sela acara konsolidasi dan pembekalan caleg PPP di Yogyakarta, Jumat lalu.
Ma'ruf menilai wajar jika ada pengalihan dukungan sebagai imbas kekecewaan terhadap sikap Prabowo yang membela Ratna. Padahal Ratna ternyata berbohong soal cerita penganiayaan yang dialami.
Drama hoax Ratna Sarumpaet ini mencuat dalam sepekan belakangan. Ratna menyebarkan berita bahwa dirinya dipukuli oleh sekelompok anak muda, sehingga wajahnya bengkak dan lebam-lebam. Setelah cerita itu mencuat, kubu Prabowo ramai-ramai membela Ratna. Prabowo sampai menggelar konferensi pers untuk membela Ratna.
Rabu sore, 3 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet akhirnya bicara pada wartawan bahwa ia telah berbohong soal kasus penganiayaan yang dialami. Ibunda artis Atiqah Hasiholan itu mengaku tidak pernah dianiaya. Luka lebam di wajahnya bukan karena dipukuli, melainkan karena melakukan operasi sedot lemak di sebuah rumah sakit khusus bedah di Jakarta.
Selang sehari kemudian Ratna ditetapkan sebagai tersangka penyebar hoax dan ditangkap oleh penyidik Polda Metro Jaya di Bandara Internasional Soekarno Hatta saat akan berangkat ke negara Chili. Terhitung 5 Oktober 2018, Ratna Sarumpaet pun resmi ditahan Polda Metro Jaya selama 20 hari ke depan.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
7 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.