Romi PPP Sebut Penanganan Gempa dan Tsunami Palu Belum Efektif

Selasa, 2 Oktober 2018 14:05 WIB

Tim SAR mengevakuasi korban gempa yang tertimbun reruntuhan bangunan Hotel Roa Roa di Palu, Sulawesi Tengah, Minggu, 30 September 2018. Sebanyak 50 orang diperkirakan tertimbun di reruntuhan bangunan hotel itu. ANTARA/BNPB

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy mengakui penanganan bencana tsunami Palu dan gempa Donggala, Sulawesi Tengah yang dilakukan pemerintah belum efektif di golden moment ini. Golden moment yang disebut Romi, sapaan Romahurmuziy, ialah periode 4x24 jam sejak terjadinya bencana.

Baca juga: Korban Jiwa Gempa dan Tsunami Palu Nyaris 1.000 Orang

"Belum (efektif), karena Presiden sudah menyampaikan sejak hari pertama beliau mengunjungi Palu bahwa penanganan ini akan melibatkan waktu yang kurang lebih seminggu dan itu belum tentu akan efektif," kata Romi di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 2 Oktober 2018.

Romi mengatakan, Presiden Joko Widodo pun mengakui penanganan pasca gempa Donggala dan tsunami Palu sulit lantaran lumpuhnya birokrasi di sana. Selain itu, Donggala dan Sigi pun terisolasi lantaran tertutupnya akses darat ke daerah tersebut. Tim pencarian dan pertolongan (SAR) baru mulai membuka akses jalan darat untuk melakukan evakuasi per kemarin, Senin, 1 Oktober 2018.

Selain evakuasi via darat yang sulit, lanjut Romi, jalur udara pun masih terbatas. Selain rusaknya landasan-landasan pesawat terbang, masyarakat pun mendesak memenuhi bandara untuk terbang keluar dari Palu.

Advertising
Advertising

"Kita tahu persis bagaimana reaksi masyarakat yang ingin segera keluar dari Palu menjadikan operasional bandara di sana yg masih sangat terbatas juga lumpuh," ujar anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat ini.

Romi pun meminta agar pemerintah membuka akses seluas-luasnya untuk berbagai bantuan internasional. Dia juga mengusulkan agar birokrasi penerimaan bantuan tak dipersulit. Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin ini berujar, yang terpenting saat ini ialah gotong royong membantu para korban gempa Donggala dan tsunami Palu.

"Koordinasi berbelit sudah jadi trademark masyarakat internasional kepada negara kita, karena itulah saya serukan agar birokrasi ini dipersangatmudahkan agar masyarakat internasional yang akan membantu cukup memberitahukan, bukan lagi meminta izin," ujarnya.

Baca juga: Daftar Hoaks Selama Tsunami Palu yang Beredar Versi Kominfo

Tsunami melanda Palu dan Donggala pada Jumat, 28 September lalu. Tsunami menerjang setelah gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang daerah tersebut. Kepala Penerangan Daerah Militer atau Kapendam XIII/Merdeka Kolonel Infantri Muh. Thohir mengatakan, berdasarkan laporan Korem 132 Tadulako per 1 Oktober 2018 hingga pukul 18.00, korban meninggal dunia akibat gempa dan tsunami Palu telah mencapai 925 orang.

Per kemarin, pemerintah Indonesia membuka pintu bagi dunia internasional yang ingin menyalurkan bantuan. Setidaknya sepuluh negara sudah bantuan untuk kebutuhan korban.

Berita terkait

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

12 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

12 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

12 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

12 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

13 jam lalu

Jokowi Beri Dua Catatan di Rapat Evaluasi Mudik Lebaran 2024

Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan 242 juta masyarakat melakukan perjalanan mudik lebaran tahun ini.

Baca Selengkapnya

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

13 jam lalu

Dahnil Anzar Yakin Prabowo Bisa Cairkan Komunikasi Jokowi-Megawati-SBY

Dahnil menilai Prabowo punya kemampuan untuk menghubungkan mereka.

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

13 jam lalu

Jokowi dan Gibran Kompak Bilang Begini soal Wacana Presidential Club Usulan Prabowo

Wacana presidential club yang sebelumnya disampaikan Juru Bicara Prabowo mendapat respond dari Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

14 jam lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

17 jam lalu

Jokowi: Harus Ada Timbal Balik Ekonomi dari Program Pemerintah

Presiden Joko Widodo atau Jokowi berharap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 sesuai dengan program pembangunan yang telah direncanakan

Baca Selengkapnya

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

17 jam lalu

Jokowi Curhat Alat Kesehatan di Daerah Tersedia, tapi Minim Dokter Spesialis

Presiden Jokowi menyayangkan daerah kepulauan maupun daerah terpencil dia tak menemukan tenaga dokter spesialis.

Baca Selengkapnya