Tsunami Palu, Warga Keluhkan Kurangnya Air dan Makanan

Reporter

Syafiul Hadi

Editor

Amri Mahbub

Minggu, 30 September 2018 06:15 WIB

Tenda pengungsi bagi warga korban gempa dan tsunami di halaman rumah dinas gubernur di Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu, 29 September 2018. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Palu - Warga terdampak gempa dan tsunami Palu, Sulawesi Tengah, mengeluhkan kurangnya kebutuhan pokok seperti air minum dan makanan. Salah seorang warga, Murna, mengatakan kekurangan air dan makanan terjadi sejak terjadi gempa Jumat sore lalu.

Baca juga: Tsunami Palu, BNPB Temukan Banyak Korban di Pantai

Murna merupakan salah satu pengungsi yang berlokasi di halaman rumah Gubernur Sulawesi Tengah. Menurut dia, semenjak di pengungsian makanan warga terbatas. "Banyak kekurangan, orang makan hanya mie," kata Murna kepada Tempo, Sabtu, 29 September 2018.

Dalam pantauan Tempo, di lokasi pengungsian masih belum dibentuk dapur umum. Makanan sehari-hari berupa mie dan nasi di masak oleh warga dan para relawan yang ada di lokasi pengungsian.

Baca juga: BNPB: Sebagian Besar Korban Tewas Akibat Tsunami Palu

Advertising
Advertising

Selama menelusuri lokasi gempa di Palu, Tempo memang mendengar keluhan warga yang kekurangan makanan dan air. Sepanjang menyisir lokasi pengungsian banyak warga meneriakan kekuarangan air minum.

Murna menuturkan, selama di pengungsian dirinya masih memiliki bekal makanan ringan berupa biskuit dan roti yang dibawa dari rumah. Dia berkata warga masih kesulitan stok makanan pokok berupa nasi. "Nasi ada juga, tapi cuma sedikit-sedikit," ucapnya.

Selain itu, kata Murna, warga juga mengeluhkan kekurangan air minum. Meski demikian, dia berkata masih ada bantuan berupa air minum kemasan yang disalurkan lokasi pengungsiannya. "Ini Aqua saja di bawa kemari. Kami tak tahu kalau bantuan gitu," tuturnya.

Baca juga: Sambil Berdoa, Awak Kapal Rekam Gempa Palu dan Tsunami

Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan timnya sudah menyiapkan bantuan dari kota terdekat seperti Gorontalo dan Makassar. Namun, kata dia, penyaluran bantuan memang terkendala di akses jalan yang rusak. "Kami juga maunya cepat, Kemensos mau memobilisasi berbagai macam jenis bantuan," tuturnya.

Gempa berkekuatan Magnitudo 7,7 mengguncang Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, pada pukul 17.02. Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut berada di 0.18 Lintang Selatan dan 119.85 Bujur Timur atau 27 kilometer timur laut Donggala.

Hingga Sabtu sore, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sudah ada 384 korban meninggal. Selain itu, 500 orang diperkirakan luka-luka akibat gempa dan tsunami ini. Terdapat banyak bangunan seperti rumah, kantor, dan fasilitas umum rusak.

Baca juga: Jejak Keganasan Tsunami Palu di Pantai Talise

Simak kabar terbaru seputar tsunami Palu hanya di Tempo.co.

Berita terkait

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

20 jam lalu

4 Kali Gempa Menggoyang Garut dari Berbagai Sumber, Ini Data BMKG

Garut dan sebagian wilayah di Jawa Barat kembali digoyang gempa pada Rabu malam, 1 Mei 2024. Buat Garut ini yang keempat kalinya sejak Sabtu lalu.

Baca Selengkapnya

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

1 hari lalu

BPBD Kabupaten Bandung Telusuri Informasi Kerusakan Akibat Gempa Bumi M4,2 dari Sesar Garsela

Gempa bumi M4,2 mengguncang Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut. BPBD Kabupaten Bandung mengecek informasi kerusakan akibat gempa.

Baca Selengkapnya

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

1 hari lalu

Gempa Magnitudo 4,2 di Kabupaten Bandung Diikuti Dua Lindu Susulan

BMKG melaporkan gempa berkekuatan M4,2 di Kabupaten Bandung. Ditengarai akibat aktivitas Sesar Garut Selatan. Tidak ada laporan kerusakan.

Baca Selengkapnya

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

1 hari lalu

Cara BMKG Memantau Bahaya Tsunami Gunung Ruang yang Masih Berstatus Awas

BMKG mengawasi kondisi muka air di sekitar pulau Gunung Ruang secara ketat. Antisipasi jika muncul tsunami akibat luruhan erups.

Baca Selengkapnya

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

1 hari lalu

Gempa Bumi M5,5 Mengguncang Wilayah Maluku Utara, Terasa di Halmahera Barat dan Ternate

BMKG mencatat kejadian gempa bumi dengan kekuatan M5,5 di wilayah Maluku Utara. Pusat gempa di laut, dipicu deformasi batuan Lempeng Laut Maluku.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Dapat Bantuan dari Pemda

Korban gempa di Kabupaten Garut, Jawa Barat, belum mendapatkan bantuan, baik bantuan sosial pangan ataupun yang lainnya. Pemerintah daerah beralasan masih melakukan pendataan. Bantuan akan diberikan setelah verifikasi dan validasi data.

Baca Selengkapnya

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

2 hari lalu

Korban Gempa Garut Belum Tersentuh Bantuan Pemkab, Kerugian Mencapai Rp 12,6 Miliar

Data terakhir korban gempa mencapai 464 rumah rusak.

Baca Selengkapnya

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

2 hari lalu

Potensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan

Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar

Baca Selengkapnya

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

2 hari lalu

Intensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana

Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.

Baca Selengkapnya

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

2 hari lalu

Badan Geologi Peringatkan Potensi Lontaran Batuan Pijar dan Tsunami Akibat Letusan Gunung Ruang

Badan Geologi menaikkan status Gunung Ruang menjadi Awas dan memperingatkan potensi lontaran batuan pijar dan tsunami.

Baca Selengkapnya