Ulama NU Menganggap Penting Nonton Film G30S/PKI Setiap Tahun

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 29 September 2018 18:40 WIB

Warga menyaksikan film pengkhianatan G30S/PKI pada acara nonton bareng di Bundaran Mall Graha Cijantung, Jakarta, 23 September 2017. Berikut foto-foto suasana acara nonton bareng film G30S/PKI yang digelar di sejumlah daerah. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Surabaya - Ulama sepuh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Amien, Kabupaten Kediri, KH Anwar Iskandar, mengatakan imbauan agar menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tiap 30 September tidak ada jeleknya. Menurut Anwar, dengan menonton film itu, masyarakat akan selalu ingat terhadap upaya-upaya pengkhianatan yang dilakukan Partai Komunis Indonesia (PKI).

“Penting itu (menonton), sebab bangsa kita ini kan bangsa pelupa. Masalah mengkhianati Pancasila kok dianggep tidak ada masalah itu gimana,” kata Anwar di sela-sela menghadiri kampanye calon wakil presiden KH Ma’ruf Amin di Gedung DBL Arena, Surabaya, Sabtu, 29 September 2018.

Baca: Rachmawati: Film G30S/PKI Kurang Menggambarkan Sejarah

Anwar menilai keinginan mantan Panglima Tentara Nasional Indonesia Gatot Nurmantyo agar aparat tentara menonton film besutan sutradara Arifin C. Noer itu patut didukung. Bahkan, ujar dia, kebutuhan menonton Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tak hanya kebutuhan TNI, melainkan juga masyarakat luas.

Menurut Anwar, sejarah tak akan bisa menghapus kekejaman PKI pada 1948 dan 1965. Pada 1948, kata dia, di tengah situasi republik yang belum menentu, PKI telah melakukan aksi sepihak di Madiun. “Bagaimana Musso akan membuat Indonesia sebagai Rusia-nya Asia dengan membunuh banyak orang di Madiun,” kata Anwar.

Simak: Tim Jokowi: Penghentian Film G30S/PKI Dilakukan Penasehat Prabowo

Karena itu, menurut Anwar, soal menonton film Penumpasan Pengkhianatan G30S/PKI tak perlu dibuat polemik. Sebab, masyarakat harus selalu diingatkan agar tidak lupa dengan sejarah kelam masa lalu. “Setahun sekali nonton kan bagus-bagus saja, asal jangan tiap hari,” katanya.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar juga mendukung jika ada imbuan agar menonton film tersebut. Menurut Muhaimin, film G30S/PKI buatan 1984 itu dapat menjadi referensi sejarah yang bagus, khususnya bagi generasi muda. “Tiap hari diputar ya ndak apa-apa,” kata Muhaimin.

Berita terkait

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

4 hari lalu

Bahlil Beri Sinyal Ormas Bisa Kelola Izin Tambang, Aspebindo: Modal untuk Mandiri

Aspebindo mendukung rencana pemerintah membagikan izin usaha pertambangan (IUP) kepada ormas keagamaan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

6 hari lalu

Pengamat Ungkap Syarat Calon Lain Bisa Imbangi Khofifah di Pilkada Jatim 2024, Apa Saja?

Khofifah dinilai menjadi calon terkuat pada Pilkada Jatim 2024.

Baca Selengkapnya

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

18 hari lalu

PMII Berdiri Sejak 1960, Ini Alasan dan Tugas Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia

Ini alasan berdirinya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia atau PMII pada 1960.

Baca Selengkapnya

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

18 hari lalu

64 Tahun PMII, Respons Mahasiswa Muslim terhadap Situasi Politik

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) merupakan salah satu dari sekian banyak organisasi mahasiswa yang masih eksis sampai saat ini.

Baca Selengkapnya

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

26 hari lalu

17 Kiai NU di Lumajang Kirim Surat Protes ke PBNU, Ogah Dipolitisasi untuk Pilkada

TEMPO CO, Lumajang - Bertarikh 6 April 2024, surat itu ditujukan kepada Ketua PBNU. Isinya, daftar nama dan tanda tangan 17 kiai Lumajang yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Lumajang. Mereka menyatakan sikapnya karena terusik dan keberatan bila PCNU Kabupaten Lumajang dijadikan alat politik praktis untuk kepentingan pemilihan umum kepala daerah Kabupaten Lumajang 2024.

Baca Selengkapnya

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

27 hari lalu

Lebaran Tanggal Berapa? Ini Jadwal Idul Fitri 2024 Versi Muhammadiyah dan NU

Idul Fitri jatuh tanggal berapa? Untuk Muhammadiyah sudah ditetapkan jika Idul Fitri jatuh pada hari Rabu, 10 April 2024. Lalu, NU kapan?

Baca Selengkapnya

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

49 hari lalu

Marak Perang Sarung, KPAI Imbau Pesantren hingga Ormas Bantu Arahkan Kegiatan Anak selama Ramadan

KPAI mengimbau pelbagai lembaga keagamaan, seperti pesantren, lembaga zakat, dan ormas Islam, membantu mengarahkan kegiatan anak selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

53 hari lalu

Hubungan Kekerabatan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf bersaudara, keduanya putra K.H. Muhammad Cholil Bisri.

Baca Selengkapnya

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah

59 hari lalu

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Kajian Ustaz Syafiq Riza Basalamah

GP Ansor adalah organisasi kepemudaan dan keagamaan yang didirikan 10 Muharram 1353 Hijriah.

Baca Selengkapnya

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Pengajian Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

59 hari lalu

Sejarah GP Ansor yang Disorot Usai Bubarkan Pengajian Syafiq Riza Basalamah di Surabaya

GP Ansor adalah organisasi kepemudaan dan keagamaan yang didirikan 10 Muharram 1353 Hijriah.

Baca Selengkapnya