Ketua Umum Projo: Apa yang Membuat SBY Marah?

Minggu, 23 September 2018 19:29 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) bersama Ketua Umum DPP Projo Budi Arie Setiadi (kanan) dan Sekjen DPP Projo Handoko (kiri) menghadiri Rakernas IV Projo di Jakarta, Minggu, 16 September 2018. Rakernas organisasi relawan pendukung Jokowi itu digelar dengan mengangkat tema "Melanjutkan Kemenangan Rakyat". ANTARA

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum relawan Pro Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi mempertanyakan alasan Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019 lantaran merasa terganggu dengan kelompok relawan Projo. "Apa yang membuat presiden RI keenam itu marah?" kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu 23 September 2018.

Baca juga: KPU Belum Terima Surat Protes SBY Soal Acara Deklarasi Kampanye

Budi mengatakan kehadiran Projo dalam Deklarasi Kampanye Damai Pemilu 2019 bertujuan untuk menjadikan pesta demokrasi 2019 berlangsung dengan damai dan penuh kegembiraan. "Kami menghormati siapapun parpol peserta pemilu 2019. Kami menghormati Pak SBY sebagai Presiden RI ke enam. Begitu pula Bu Mega dan Pak Habibie," ujarnya.

Dalam acara deklarasi itu, Budi berujar kelompok Projo hanya menyanyikan 'Jokowi lagi, Jokowi lagi'. Ia mengatakan kelompoknya tidak pernah berniat untuk memprovokasi siapapun. "Bahwa kami hadir dalam jumlah yang besar dan penuh semangat kegembiraan, wajar saja," ucapnya.

Sebelumnya, SBY yang merupakan Ketua Umum Partai Demokrat - salah satu partai pengusung pasangan Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno - memprotes dan memilih meninggalkan acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilu Serentak 2019. Menurut Ketua Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean, SBY merasa tidak nyaman saat acara berlangsung karena relawan pendukung Jokowi sempat meneriaki rombongan SBY.

Advertising
Advertising

“Ketika kami melintas, rombongan pendukung Pak Jokowi meneriaki rombongan Pak SBY secara tidak patut, dan kami anggap itu perlakuan yang tidak sewajarnya,” ucap Ferdinand dalam acara deklarasi.

Baca juga: SBY Tinggalkan Deklarasi Kampanye, Demokrat Kirim Surat Protes

Merespons yang dikatakan Ferdinand, Budi mempertanyakan apa salahnya berteriak 'Pak SBY ayo dukung Jokowi'. Budi mengatakan, sebagai tokoh nasional, seharusnya ajakan yang demikian wajar saja untuk SBY.

"Kalau enggak mau ya nggak apa- apa. Demokrasi kan menghormati perbedaan pendapat. Faktanya banyak kader Partai Demokrat yang mendukung Jokowi di berbagai daerah seperti Pakde Karwo dan Lucas Enembe," kata dia.

Budi menilai kelompok relawannya tidak melanggar satupun perundang-undangan yang berlaku. Lebih lanjut, ia meminta agar rakyat menikmati pesta demokrasi pemilu 2019 dengan penuh kegembiraan.

Berita terkait

Akhir Politik Jokowi di PDIP

1 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

6 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

8 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

8 jam lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

20 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

20 jam lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

22 jam lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

22 jam lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

22 jam lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

23 jam lalu

Menlu Retno Setuju Upaya Bersama Berantas Judi Online: Ini Kejahatan Transnasional

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menilai penting penanganan judi online dapat diselesaikan secara bekerja sama.

Baca Selengkapnya