Ali Mochtar Ngabalin: Pengunduran Diri Din Syamsuddin Tak Tepat

Reporter

Vindry Florentin

Editor

Amirullah

Sabtu, 22 September 2018 10:04 WIB

Presiden Jokowi (kedua kiri) bersama Imam Besar Al Azhar Ahmad Muhammad Ath-Thayeb (tengah) dan Utusan Khusus Presiden RI, Din Syamsuddin (kedua kanan) meninggalkan ruangan seusai pembukaan KTT tentang Wasathiyah Islam di Istana Bogor, 1 Mei 2018. KTT ini membahas konsepsi wasathiyah Islam atau Islam moderat. ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Din Syamsuddin mengundurkan diri sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerjasama Antaragama dan Peradaban. Keputusan tersebut disayangkan oleh Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin.

Baca: Din Syamsuddin Mengundurkan Diri dari Posisi Utusan Presiden

Ali Ngabalin mengatakan peran Din Syamsuddin sangat dibutuhkan dalam kondisi politik saat ini yang terpapar politik identitas. Din merupakan tokoh yang bisa diterima banyak kelompok agama sehingga bisa menjadi mediator masalah keagamaan.

Dia juga menilai alasan Din Syamsuddin untuk mundur tidak tepat. "Kalau umpama beliau mundur dengan alasan netralitas, sangat disayangkan karena utusan presiden kan maksudnya utusan negara. Tidak memihak," katanya saat dihubungi, Sabtu, 22 September 2018.

Ali Ngabalin menilai keputusan Din untuk mundur tepat saat penetapan calon presiden dan wakil presiden justru berpotensi menimbulkan asumsi di masyarakat. "Orang bisa bicara macam-macam," katanya.

Advertising
Advertising

Din Syamsuddin sebelumnya menyatakan telah mundur dari jabatannya. Surat pengunduran dirinya diserahkan kemarin, Jumat, 21 September usai penetapan nomor urut calon presiden dan wakil presiden.

Baca: Mundur dari Utusan Presiden, Din Syamsuddin Netral di Pilpres

Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyatakan ingin netral dalam pemilihan presiden lantaran tak ingin menimbulkan perpecahan. Menurut Din, umat Islam saat ini telah terpecah karena perbedaan pilihan politik. "Sementara jabatan saya terlalu berkonotasi dekat sama seseorang (Jokowi)," katanya di DPR, Jakarta, Jumat, 21 September 2018.

Dia ingin menjaga persatuan umat Islam dengan menarik diri dari pasangan calon manapun. "Kalau saya berada di satu pihak, mereka tidak akan mau lagi (bersatu). Jadi lebih bagus saya berada di posisi netral," kata Din.

Berita terkait

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

11 hari lalu

Putusan Sengketa Pilpres 2024, Din Syamsuddin: Apapun Keputusannya Bukan Kiamat

Din Syamsuddin meminta agar masyarakat menahan diri atas apapun keputusan Mahkamah Konstitusi dalam sengketa Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

14 hari lalu

H-3 Putusan Sengketa Pilpres: Demo AMIN hingga Karangan Bunga Pendukung Prabowo-Gibran

H-3 putusan sengketa Pilpres 2024 di MK terjadi demo, pengiriman karangan bunga hingga keamanan diperketat.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

14 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko hingga Din Syamsuddin Hadiri Demo di MK Jelang Putusan Sengketa Pilpres

Din Syamsuddin dan eks Danjen Kopassus, Soenarko, turut hadir di unjuk rasa jelang putusan MK soal sengketa Pilpres 2024

Baca Selengkapnya

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

16 hari lalu

Rizieq Shihab dan Din Syamsuddin Cs Ajukan Amicus Curiae ke MK

Rizieq Shihab dkk menyampaikan empat poin dalam amicus curiae mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

43 hari lalu

Profil Din Syamsuddin Pengerak Demonstrasi Kecurangan Pemilu 2024

Din Syamsuddin menjadi salah satu tokoh penggerak aksi unjuk rasa menolak pemilu curang

Baca Selengkapnya

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

45 hari lalu

Gagal Lolos Jadi Anggota DPR, Ali Mochtar Ngabalin Hanya Raih 7.001 Suara

Ngabalin maju di dapil Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg dari Partai Golkar. Dia hanya meraih 7.001 suara.

Baca Selengkapnya

Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

45 hari lalu

Demonstrasi Tolak Pemilu Curang di DPR: Ada Refly Harun, Din Syamsuddin hingga Soenarko

Massa aksi demonstrasi yang tergabung dalam GKPR mendesak DPR segera menggulirkan hak angket dan memakzulkan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

45 hari lalu

Ali Mochtar Ngabalin Balik ke KSP setelah Gagal jadi Anggota DPR

Ngabalin maju di daerah pemilihan (dapil) Buton, Sulawesi Tenggara sebagai caleg Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

45 hari lalu

Din Syamsuddin Pimpin Aksi Demo di DPR Tolak Kecurangan Pemilu

Din Syamsuddin mengaku menggerakan aksi demo di DPR.

Baca Selengkapnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

46 hari lalu

Eks Danjen Kopassus Soenarko Ikut Demo Kecurangan Pemilu Depan KPU, Apa Alasannya? Berikut Profilnya

Eks Danjen Kopassus Soenarko membenarkan pihaknya akan terlibat dalam unjuk rasa di depan KPU hari ini. Ini profil dan alasannya turut demo.

Baca Selengkapnya