SBY: Rakyat Merasa Takut Bicara di Ruang Publik

Reporter

Fikri Arigi

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 18 September 2018 10:03 WIB

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara di depan awak media setelah melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Jakarta, Senin, 30 Juli 2018. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY mengungkapkan suara rakyat yang ia dengar selama berkeliling Indonesia. Dalam pidato di HUT Partai Demokrat ke-17, SBY mengatakan ia telah mengunjungi ratusan kabupaten dan kota untuk berdialog langsung dengan masyarakat.

Baca juga: Prabowo Sebut PAN, Gerindra, Demokrat, dan PKS Agen Perubahan

Selama perjalanannya itu, SBY mengatakan mendapat keluhan dari berbagai lapisan masyarakat. Hasilnya ia menangkap beragam persoalan, mulai dari ekonomi sampai tindak kriminalisasi.

Di sektor ekonomi, SBY mengatakan ibu-ibu mengeluhkan kenaikan harga-harga bahan pokok, yang tidak diiringi oleh kenaikan penghasilan mereka.

“Saya mendengarkan keluhan ibu-ibu atas kenaikan harga-harga bahan pokok, sementara penghasilan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata SBY di Djakarta Theatre, Senin 17 September 2018.

Advertising
Advertising

Keluhan juga datang dari sektor keterbukaan lapangan kerja. Menurut SBY, dari ibu-ibu, sampai anak muda sama-sama mengeluhkan sulitnya mendapatkan pekerjaan.

Mereka cemas atas ketidakpastian mendapatkan pekerjaan. Bahkan yang sudah bekerja pun malah kehilangan pekerjaannya.

Tidak hanya dari akar rumput, keluhan pun datang dari golongan pengusaha. Baik pengusaha papan atas, menengah, maupun bawah, tambah SBY, sama-sama mengeluhkan soal kebijakan pajak yang dianggap membebani.

Baca juga: SBY Ingatkan Kader Demokrat Tak Menggunakan Politik Identitas

Ada pula keluhan soal hukum dan masalah kebebasan berekspresi. Penegakkan hukum di era pemerintahan sekarang, dinilai tidak adil dan bertindak sewenang-wenang. “Saya mendengarkan kritik masyarakat atas penegakan hukum yang di sana-sini dianggap kurang adil,” kata SBY.

SBY mengatakan adanya ketakutan dari masyarakat untuk berbicara, di muka umum. Karena khawatir akan tindak kriminalisasi. “Rakyat yang merasa takut untuk berbicara di ruang publik, karena khawatir akan dikriminalisasi,” ujar dia.

Mantan presiden Republik Indonesia ke-6 ini pun mengaku, hasil temuannya di lapangan ini sesuai dengan hasil berbagai lembaga survei. Yaitu banyak ketidakpuasan dari masyarakat terhadap pemerintah.

Namun, ia mengingatkan bahwa ada pula sebagian masyarakat yang puas. Maka capaian yang ada itu, harus diapresiasi.

“Partai Demokrat juga harus jujur, bahwa sebagian masyarakat puas dengan sejumlah hal,” ucap dia.

Berita terkait

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

1 jam lalu

Ragam Tanggapan atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Prabowo ingin menjaga silaturahmi kebangsaan dan menjadi teladan lewat presidential club.

Baca Selengkapnya

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

10 jam lalu

Jokowi Respons Positif soal Wacana Presidential Club, Berharap Bisa Dilakukan Setiap 2 Hari Sekali

Jokowi merespons positif wacana Presidential Club yang digagas Presiden terpilih Prabowo Subianto

Baca Selengkapnya

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

12 jam lalu

Prabowo Bakal Bentuk Presidential Club, Megawati, SBY dan Jokowi Masuk di Dalamnya

Prabowo disebut akan membentuk Presidential Club yang menjadi wadah pertemuan mantan presiden.

Baca Selengkapnya

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

13 jam lalu

AHY Buka Suara Soal Diskusi Pembagian Kursi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran

Ketua Umum Partai Demokrat AHY buka suara soal diskusi mengenai kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran. Namun ia tak merinci kapan diskusi itu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

15 jam lalu

Respons Istana atas Wacana Presidential Club dari Jubir Prabowo

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menanggapi wacana pembentukan presidential club yang disampaikan juru bicara Prabowo

Baca Selengkapnya

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

16 jam lalu

Kata Pengamat soal Keinginan Prabowo Bentuk Presidential Club: Kalo Tidak Perlu, Jangan

Menurut Ujang Komarudin, pembentukan Presidential Club oleh Prabowo Subianto harus dilihat berdasarkan kebutuhan.

Baca Selengkapnya

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

1 hari lalu

Hari Buruh Internasional dari Masa ke Masa di Indonesia, Kapan Mulai Jadi Hari Libur Nasional?

Hari Buruh diperingati setiap tahun pada 1 Mei. Kapan pertama kali diperingati di Indonesia, kapan pula ditetapkan sebagai hari libur nasional?

Baca Selengkapnya

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

1 hari lalu

Emil Dardak Disebut Berpeluang Dampingi Khofifah di Pilkada Jawa Timur 2024, Berikut Profilnya

Emil Dardak berpeluang kuat kembali menjadi pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Berikut rekam jejaknya.

Baca Selengkapnya

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

1 hari lalu

Kata Politikus PAN, Demokrat, dan PDIP soal Cawagub Pendamping Khofifah

Politikus sejumlah partai politik angkat bicara soal cawagub pendamping Khofifah di Pilkada Jawa Timur. Siapa orangnya?

Baca Selengkapnya

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

1 hari lalu

Alasan Pengamat Sebut Jokowi dan SBY Jadi Mentor Andal Prabowo

Pengamat menilai hubungan Jokowi dengan Megawati yang renggang membuat Jokowi dan Prabowo akan terus bersama.

Baca Selengkapnya