Dipolisikan, Ini 9 Fakta Dakwah Gus Miftah di Klub Malam di Bali

Jumat, 14 September 2018 10:55 WIB

Gus Miftah. facebook.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kiai Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mengaku sudah 14 tahun menyampaikan ceramah di dunia remang-remang dan lingkungan esek-esek. Namun, baru-baru ini, syiar agamanya di sebuah klub malam di Bali menuai pro dan kontra.

Baca: Dakwah Gus Miftah di Klub Malam Jadi Polemik, Ini Saran MUI

Di luar pro-kontra tersebut, berikut fakta-fakta seputar ceramah tersebut berdasarkan pengakuan Gus Miftah kepada Tempo saat dihubungi pada Kamis malam, 13 September 2018.

1. Dimulai dari kerinduan anak-anak klub
Gus Miftah mengaku mendapat pesan rindu dari para pengelola sebuah klub malam di Bali. Klub itu adalah Bosche. Sebelumnya, pemilik pesantren di Yogyakarta itu pernah mengisi ceramah di klub yang sama, rutin 2-3 kali setahun. "Saya kenal dengan pengelolanya," ujarnya. Namun, tahun ini ia belum sempat ke klub tersebut. Ketika momentumnya tepat, Gus Miftah pun menyediakan waktunya untuk mengunjungi klub.

2. Digelar bertepatan dengan ulang tahun klub
Gus Miftah mengisi ceramah di Bosche pada 6 September 2018. Saat itu bersamaan dengan hari jadi klub. Ia mengatakan kerap diundang Bosche saat momentum demikian untuk mengisi ceramah. Manajemen Bosche, kata dia, selalu memiliki kebijakan mengadakan syukuran. Salah satunya diisi dengan dakwah.

Baca: PBNU: Dakwah Gus Miftah Perkenalkan Tuhan di Kegelapan

Advertising
Advertising

3. Beli tiket pesawat dan sewa hotel dengan uang sendiri
Meski diundang, Gus Miftah mengaku membeli tiket pesawat dan menyewa hotel dengan uang sendiri. Ia berujar tak pernah mau memperoleh nafkah dari klub malam. "Ketika bicara soal amplop, itu sensitif. Saya selalu bilang sama manajemen klub untuk tidak memberi saya uang. Saya masih dicukupkan dengan rezeki dari tempat lain, bukan dari mereka," ujar Gus Miftah.

Begitu juga ketika ceramah di klub di daerah lain. Ia mengaku tidak mau menerima bayaran. Sebab, menurut dia, nafkah bagi keluarganya tidak seharusnya dicari di tempat hiburan malam. "Saya murni hanya ingin mengajak mereka, anak-anak klub, ingat akan Tuhan," katanya.

4. Audiens tak semuanya muslim
Audiens dakwah Gus Miftah di Bali tidak semuanya beragama Islam. Gus Miftah mengatakan hanya 50 persen yang muslim. Sisanya adalah penganut agama lain. Maka, saat berceramah, ia memknta izin pengunjung klub untuk memimpin doa dan salawat dengan cara agamanya. Ia mempersilakan audiens beragama lain untuk berdoa menurut agamanya.

5. Dakwah universal
Lantaran dakwah itu disampaikan di publik yang plural, Gus Miftah menyampaikan bahwa ceramah yang disampaikannya ialah menyangkut persoalan universal. "Tentu tak melulu soal halal-haram, surga-neraka," ujar dia. Ceramah yang disampaikan berkenaan dengan bagaimana seharusnya orang mengatur manajemen hidupnya.

6. Isi dakwah
Gus Miftah menyampaikan ceramah seputar hal yang mengingatkan sesamanya untuk tidak melenakan Tuhan. "Saya bilang kepada mereka, ingat betapa baiknya Tuhan sama kalian," ujar dia. "Buktinya, kalian bermaksiat, tapi Tuhan masih menitipkan rezeki," kata Gus Miftah.

Ia mengatakan, betapa naifnya manusia bila sudah diberi rezeki, namun melupakan Tuhan. "Kita manusia enggak bisa apa-apa. Kita bisa karena dibisakan oleh dia," ucapnya.

Baca: Kata Sekjen PBNU Soal Dakwah Gus Miftah di Klub Malam

7. Audiens menangis
Setelah mendengar ceramah dari Gus Miftah, para audiens menangis. Pemilik Bosche pun, menurut Gus Miftah, sempat tertegun. Suasana klub remang-remang itu tak seperti biasanya. Gegap gempita dunia hiburan redup sementara saat Gus Miftah menyampaikan pandangannya tentang kehidupan yang vertikal dan horisontal, yang menyangkut hubungan manusia dan manusia serta manusia dan Tuhan.

8. Mengunggah video karena diminta
Gus Miftah mengatakan mengunggah video ceramahnya di Bali lantaran diminta oleh teman-temannya. Ia mengaku, selama ini tak pernah mempublikasikan sendiri. "Saya iseng saja. Enggak ada niat untuk menjadi populer. Kalau niat tenar udah dari dulu," katanya.

Ia mengunggah videonya pertama kali di Instagram tepat setelah mengisi ceramah pada 6 September. Ceramah itu menjadi viral lantaran diunggah kembali oleh akun Lambe Turah.

9. Menuai pro dan kontra
Setelah viral, Gus Miftah mengaku menerima banyak masukan, pujian, sampai hujatan. Ia juga mengatakan memperoleh informasi telah dilaporkan sejumlah pihak lantaran dianggap menista agama. "Hari ini saya dilaporkan ke beberapa Polres dan Polda. Ya, silakan itu hak mereka," tuturnya.

Gus Miftah mengatakan tak gentar. Ia tetap akan pada kebiasannya menyampaikan ceramah di klub malam, kawasan prostitusi, sampai spa plus-plus.

Berita terkait

Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

47 hari lalu

Gus Miftah Vs Kemenag Soal Penggunaan Pengeras Suara, Bagaimana Awal Mulanya?

Perseteruan Gus Miftah dan Kemenag soal penggunaan pengeras suara selama Ramadan menarik perhatian publik. Bagaimana awal mulanya?

Baca Selengkapnya

Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

48 hari lalu

Menko PMK Muhadjir Effendy Minta Pengeras Suara Masjid Dipakai Sewajarnya

Muhadjir mengatakan memang sebaiknya penggunaan pengeras suara masjid diatur sedemikian rupa. Tujuannya supaya tidak ada pihak yang terganggu.

Baca Selengkapnya

Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

48 hari lalu

Polemik Surat Edaran Kemenag soal Pengeras Suara Masjid Selama Bulan Ramadan

Selama beberapa tahun terakhir, Menag Yaqut menaruh perhatian terhadap penggunaan pengeras suara atau TOA masjid dan musala saat bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

48 hari lalu

Terbaru Sindir Speaker Masjid, Ini Deretan Kontroversi Gus Miftah

Gus Miftah mengkritisi larangan pemerintah terkait penggunaan speaker masjid di bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

49 hari lalu

Gus Miftah Balas Kemenag soal Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah membalas Kemenag soal penggunaan speaker di Masjid dan Musala selama Ramadan. Miftah bilang Kemenag jangan baper.

Baca Selengkapnya

Kemenag Respons Gus Miftah Soal Penggunaan Speaker Selama Ramadan: Jangan Asbun dan Gagal Paham

49 hari lalu

Kemenag Respons Gus Miftah Soal Penggunaan Speaker Selama Ramadan: Jangan Asbun dan Gagal Paham

Jubir Kemenag meminta Gus Miftah jangan asal bunyi (asbun) dan gagal paham soal penggunaan pengeras suara di Masjid dan Musala selama Ramadan.

Baca Selengkapnya

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

18 Februari 2024

Jika Prabowo-Gibran Menang: Akankah Bahlil, Habiburokhman, Grace Natalie, Gus Miftah hingga Raffi Ahmad Jadi Menteri?

Jika Prabowo-Gibran menang, pendukung utama seperti Habiburokhman, Grace Natalie, Bahlil, Zulhas, hingga Gus Miftah dan Raffi Ahmad bisa jadi menteri?

Baca Selengkapnya

Timnas Amin Respons Langkah Bawaslu Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-bagi Uang

15 Januari 2024

Timnas Amin Respons Langkah Bawaslu Hentikan Kasus Gus Miftah Bagi-bagi Uang

Timnas AMIN menanggapi ihwal Bawaslu Pamekasan memberhentikan pemeriksaan soal kasus bagi-bagi uang Gus Miftah.

Baca Selengkapnya

Gus Miftah Bagikan Uang di Pamekasan, Timnas Amin: Tidak Mencerminkan Seorang Ulama

7 Januari 2024

Gus Miftah Bagikan Uang di Pamekasan, Timnas Amin: Tidak Mencerminkan Seorang Ulama

Timnas Amin menilai tindakan Gus Miftah membagikan uang sebagai tindakan yang tak patut dilakukan seorang ulama.

Baca Selengkapnya

Bawaslu Periksa Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Gus Miftah Bagi-bagi Uang di Pamekasan

5 Januari 2024

Bawaslu Periksa Kasus Dugaan Pelanggaran Kampanye: Gibran Bagi-bagi Susu di CFD, Gus Miftah Bagi-bagi Uang di Pamekasan

Bawaslu memeriksa beberapa kasus yang diduga langgar aturan kampanye, seperti Gibran bagi-bagi susu di CFD, Gus Miftah bagi-bagi uang di Pamekasan.

Baca Selengkapnya