Penolakan Imunisasi MR, Petugas Diusir Hingga Diancam Parang

Reporter

Friski Riana

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 12 September 2018 19:32 WIB

Seorang siswa mengintip diberikan imunisasi campak dan rubella (MR) di SD Negeri 61 Kota Gorontalo, Gorontalo, Kamis, 2 Agustus 2018. ANTARA/Adiwinata Solihin

TEMPO.CO, Jakarta - Deputi II Kepala Staf Kepresidenan Yanuar Nugroho mengungkapkan bahwa petugas kesehatan yang akan memberikan imunisasi MR (Measle-Rubella) mendapat sejumlah penolakan dan ancaman.

Baca juga: MUI: Vaksin MR Haram, tapi Boleh Digunakan

"Ada yang diancam parang karena orang tua merasa 'saya enggak mau, karena ini haram'. Ini laporan yang masuk ke KSP," kata Yanuar di Gedung Bina Graha, Jakarta, Rabu, 12 September 2018.

Yanuar mengatakan, contoh kasus penolakan yang dialami petugas kesehatan terjadi di Puskemas Papoyato Induk, Pohuwatu, Gorontalo. Yanuar mengungkapkan, sebanyak 6 petugas kesehatan yang melakukan imunisasi MR di Desa Torosiaje Kepulauan mendapat ancaman. "Orang tua anak yang diimunisasi membawa parang, mengunci rumah, dan mengancam akan memotong petugas yang melakukan penyuntikan," ujarnya.

Sementara itu, ancaman juga dialami petugas di Posyandu Selalak Selatan, Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Yanuar menceritakan, ada seorang laki-laki menanyakan dan mengatakan bahwa imunisasi haram karena dari babi.

Advertising
Advertising

Laki-laki tersebut datang dengan membawa senjata tajam dan memaksa petugas untuk membuang vaksin MR. "Petugas ketakutan dan akhirnya meninggalkan posyandu untuk kembali ke puskesmas," kata dia.

Peristiwa lain juga terjadi di Puskesmas Tanah Datar, Sumatera Barat. Orang tua mendatangi bidan desa, kepala sekolah dan wali nagari, menyatakan tidak terima anaknya disuntik. Mereka, kata Yanuar, mengancam akan menuntut tenaga kesehatan dan pemerintah, serta meminta bidan desa, kepala sekolah, dan wali nagari menandatangani surat pernyataan minta maaf.

Baca juga: MUI Sebut Kemenkes Teledor soal Vaksin MR

Akibat dari penolakan tersebut, program imunisasi MR Fase II di luar Pulau Jawa pun terancam gagal. Sebab, cakupan imunisasi baru mencapai 42,98 persen. Adapun pemerintah menargetkan 95 persen dari 32 juta anak di 28 provinsi sudah terimunisasi pada akhir September 2018.

Jika imunisasi MR serentak gagal, Yanuar mengatakan sebanyak 32 juta anak berusia 9 bulan hingga 15 tahun terancam tak terlindungi dari virus campak dan rubella. Padahal, campak dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti diare, radang paru (pneumonia), radang otak (ensefalitis), kebutaan, gizi buruk dan bahkan kematian.

Sedangkan dampak Rubella terburuk apabila terjangkit pada ibu hamil. Rubella menyebabkan keguguran atau kecacatan pada janin. Kecacatan tersebut meliputi kelainan pada jantung dan mata, ketulian atau keterlambatan perkembangan dan tidak dapat diobati.

Berita terkait

DKI Gencarkan Imunisasi Campak di Permukiman Kumuh dan Padat Penduduk

25 Januari 2023

DKI Gencarkan Imunisasi Campak di Permukiman Kumuh dan Padat Penduduk

Dinas Kesehatan DKI gencarkan imunisasi campak di permukiman padat penduduk dan kumuh. Penularan bisa lebih cepat dibanding Covid-19.

Baca Selengkapnya

Penyakit Campak pada Anak: Kenali Gejala dan Pencegahannya

2 Desember 2022

Penyakit Campak pada Anak: Kenali Gejala dan Pencegahannya

Gejala campak biasanya muncul 7-14 hari setelah tertular.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Vaksin MR, Kenali Manfaat Vaksin dan Bahaya Virusnya.

8 Oktober 2018

Kontroversi Vaksin MR, Kenali Manfaat Vaksin dan Bahaya Virusnya.

Kontroversi vaksin MR memanas sepanjang tahun ini. Kenali manfaat vaksin dan bahay virus bila tidak gunakan vaksin MR.

Baca Selengkapnya

Dokter Jelaskan beda Vaksinasi dan Imunisasi, Termasuk Vaksin MR

7 Oktober 2018

Dokter Jelaskan beda Vaksinasi dan Imunisasi, Termasuk Vaksin MR

Berkaitan dengan kontroversi vaksin MR, dokter ungkap imunisasi adalah proses membuat tubuh menjadi imun, salah satu caranya dengan vaksinasi.

Baca Selengkapnya

Begini Efeknya Jika Banyak yang Tidak Imunisasi Vaksin

25 September 2018

Begini Efeknya Jika Banyak yang Tidak Imunisasi Vaksin

Dengan 95 persen orang melakukan imunisasi vaksin, dipastikan penyakit tidak menyebar.

Baca Selengkapnya

MUI Haramkan Vaksin MR, Ini Kata Ilmuwan dari Berbagai Perspektif

23 September 2018

MUI Haramkan Vaksin MR, Ini Kata Ilmuwan dari Berbagai Perspektif

Vaksin MR yang diharamkan MUI adalah vaksin yang diimpor dari India melalui Serum Institute of India (SII).

Baca Selengkapnya

Vaksin MR dan Ancaman Penyakit Bak Kutukan

22 September 2018

Vaksin MR dan Ancaman Penyakit Bak Kutukan

Perempuan dari Aceh ini angkat bicara soal dampak jika anak-anak Indonesia tak diberi vaksin MR.

Baca Selengkapnya

Majelis Ulama Aceh: Vaksin MR Boleh Dipakai dalam Keadaan Darurat

20 September 2018

Majelis Ulama Aceh: Vaksin MR Boleh Dipakai dalam Keadaan Darurat

Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh Muslim Ibrahim menyatakan penggunaan vaksin MR dibolehkan saat dalam kondisi darurat.

Baca Selengkapnya

Soal Vaksin MR, Abdul Somad: Pilih Babi atau Mati?

14 September 2018

Soal Vaksin MR, Abdul Somad: Pilih Babi atau Mati?

Video Ustad Abdul Somad menjawab pertanyaan mengenai vaksin measles rubella atau vaksin MR tersebar di media sosial.

Baca Selengkapnya

Menkes Nila Moeloek: Aceh Daerah Terendah Capaian Vaksin MR

14 September 2018

Menkes Nila Moeloek: Aceh Daerah Terendah Capaian Vaksin MR

Menkes Nila Moeloek mengatakan saat ini Aceh menjadi provinsi paling rendah capaian penggunaan vaksin MR.

Baca Selengkapnya