Mimpi Gilang, Penyandang Disabilitas, dari Atas Kursi Roda

Minggu, 9 September 2018 07:17 WIB

Asep Fathur Rohman (peci hitam bergaris putih) dan Zahra Ifatunnisa (kerudung putih) belajar dari Buku Pintar Elektronik untuk Anak, di SDN 1 Manggungjaya, Rajapolah, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis, Agustus 2018. TEMPO/Budiarti Utami Putri.

Lia mengatakan keberadaan RBM tak hanya berdampak untuk anaknya, tetapi juga membuat mereka lebih percaya diri. Ibu rumah tangga ini sebelumnya merasa amat minder akan kondisi anaknya. Apalagi, kakak Abdan, Jajang Sudrajat yang berusia 17 tahun juga mengalami kondisi serupa.

Simak juga: Penyandang Disabilitas Indonesia Pertama di Komite HAM PBB

“Dulu Abdan itu minder, tiap diajak keluar rumah selalu merengek, mama uwih, mama uwih (mama pulang, mama pulang),” kata Lia. Padahal, Abdan ketika itu masih berusia 2 tahun.

Pengalaman baik hasil terapi juga dirasakan anak penderita cerebral palsy, Ridho Akbar, 10 tahun. Ibu Ridho, Susi Indriani mengatakan anaknya kini bisa duduk setelah mengikuti terapi yang disediakan RBM Panglayungan. Padahal sebelumnya, kata dia, anaknya juga rutin diterapi di klinik dan rumah sakit, tetapi tak berdampak.

Bagi Susi, sudah tak terhitung berapa banyak biaya yang dihabiskan untuk kesembuhan anaknya. Berbagai jalur pengobatan dia tempuh, mulai medis hingga paranormal. “Sudah jual satu rumah,” kata dia. Sejak bergabung dengan RBM, Ridho juga bisa kembali sekolah.

Ketua RBM Panglayungan, Waryono, mengatakan bahwa anak-anak disabilitas di daerahnya sebagian besar berasal dari keluarga tak mampu. Data Save the Children dan Lakpesdam NU pun menunjukkan hal senada. Suami Lia, Dindin Rubaedin, berprofesi sebagai satpam di sebuah kompleks perumahan dengan gaji Rp 800 ribu per bulan yang setengahnya bahkan sudah habis untuk membayar kontrakan.

Karena kondisi ekonomi keluarga penyandang disabilitas itu, Kepala Desa Sukaasih, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya memutuskan menyisihkan dana desa. Kepala Desa Sukaasih Misbah Aristo mengatakan musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) sejak 2017 lalu sepakat mengalokasikan dana desa untuk layanan anak-anak disabilitas. Tahun ini jumlahnya Rp 15 juta.

Kepala Urusan Keuangan Desa Sukaasih, Silvia Veronika mengatakan anggaran itu untuk membantu RBM menyediakan layanan terapi bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Menurut dia, layanan itu penting untuk ‘memancing’ para orang tua membawa anak-anaknya sehingga RBM bisa ada pendataan. Sebab, pemerintah di berbagai tingkatan justru tak memiliki data ihwal anak-anak disabilitas ini.

Dana desa tersebut juga dapat menyiasati bantuan dari Save the Children dan Lakpesdam NU yang akan berakhir tahun ini. Community Organizer Kabupaten Tasikmalaya Lakpesdam NU, Ihah Solihah mengatakan, pos biaya terbesar yang diperlukan RBM ialah untuk layanan terapi.

RBM telah bekerja sama dengan sejumlah ikatan terapis, di antaranya Ikatan Fisioterapi Indonesia (IFI) dan Ikatan Okupasi Terapis Indonesia (IOTI). Menurut Ihah, asosiasi terapis ini tak menerapkan tarif komersial terhadap RBM. Biaya yang keluar selama ini hanya untuk uang transportasi para terapis yang datang sebulan sekali.

Jerih payah program RBM membuahkan banyak hasil. Gilang Ramadan, seorang tunadaksa, berhasil meraih juara 3 dalam sebuah lomba di bidang Ilmu Pengetahuan Alam di tingkat Jawa Barat. Prestasi itu dia raih saat masih duduk di kelas 3 sekolah dasar.

Baca juga: Pentingnya Pelatihan Tanggap Disabilitas Bagi Pelayanan Pelanggan

Ibunda Gilang, Tuti, tak menyembunyikan rasa bangganya. Prestasi Gilang sekaligus menjadi pelipur sedih bagi ibu tiga anak ini. Sebab, tiga anaknya juga disabilitas. Mereka bertiga mengalami osteogenesis imperfecta. Dengan prestasinya ini, Gilang yang sehari-hari menggunakan kursi roda mengantongi optimisme untuk mengejar cita-citanya. “Ingin jadi insinyur," kata Gilang.

Berita terkait

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

5 jam lalu

TPNPB OPM Ungkap Alasan Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya Saat Serang TNI-Polri

TPNPB-OPM menyampaikan alasan membakar gedung sekolah saat menyerang aparat militer di Distrik Homeyo, Kampung Pogapa, Intan Jaya, Papua Tengah.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

2 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

4 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

5 hari lalu

Wisuda Telkom University Bandung Kini Libatkan Penerjemah Berbahasa Isyarat

Disebutkan, banyak mahasiswa Telkom University Bandung adalah teman-teman disabilitas. Inklusi diklaim jadi fondasi utama.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

6 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

6 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

6 hari lalu

Cerita Penyandang Disabilitas Mengikuti UTBK SNBT 2024 di Universitas Jember

Universitas Jember memastikan peserta berkebutuhan khusus dalam UTBK SNBT 2024 bisa mengikuti ujian dengan baik.

Baca Selengkapnya

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

7 hari lalu

Cerita Peserta Disabilitas Ikut UTBK 2024 di UI

Begini cerita Makhsun Intikhon, penyandang disabilitas netra yang mengikuti UTBK untuk kedua kalinya di UI.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

7 hari lalu

Kemendikbud Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Sejumlah Daerah Terdampak Bencana

Bencana alam melanda sejumlah wilayah di Tanah Air dalam sebulan terakhir.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

7 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya