TEMPO.CO, Jakarta-Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Kadir Karding mendorong Ustad Abdul Somad atau UAS untuk terus berdakwah kendati mendapat intimidasi dan ancaman. "UAS teruslah berdakwah dan tak perlu takut. Kita di belakang antum," ujar Karding di Posko Cemara pada Rabu, 5 September 2018.
Menurut Karding tidak boleh ada yang melarang orang berdakwah, kecuali matreri dakwah itu bertentangan dengan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. "Saya termasuk orang yang sering memperhatikan ceramah UAS, dia bagus-bagus saja," ujar Karding.
Karding menyarankan pendakwah kondang itu melapor ke polisi kalau benar ada persekusi atau pengadangan. "Ada mungkin kekhawatiran, karena banyak diarahkan UAS, diarahkan bahwa Ustad Somad dilarang oleh tim Jokowi, kan kacau juga itu. Padahal tidak ada, kita mendukung penuh dakwah keagamaan," ujar dia.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani juga berpendapat senada, bahwa dakwah Abdul Somad tak boleh dikekang. "Ustad Abdul Somad kan tidak sama sekali membawa ujaran kebencian, tidak mengarah pada makar. Tidak ada konten-konten seperti, katakanlah HTI dan segala macam," katanya Selasa kemarin.
Sebelumnya Ustad Abdul Somad mengunggah keterangan tertulis di akun media sosial yang berisi bahwa ia membatalkan acara dakwahnya di beberapa kota di Pulau Jawa. Somad menyebut kata ancaman dan intimidasi terkait rencana kedatangannya itu.
PKB-PKS Sepakat Teruskan Kerja Sama di Tingkat Daerah untuk Pilkada
1 hari lalu
PKB-PKS Sepakat Teruskan Kerja Sama di Tingkat Daerah untuk Pilkada
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) sepakat melanjutkan kerja sama mereka setelah usai berkoalisi di Pilpres 2024. Kerja sama itu akan dilanjutkan di tingkat daerah jika kedua partai berbeda haluan di pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.