Tinjau Lokasi Gempa, Ketua MPR: Perlu Dukungan Penuh Pemerintah Pusat
Senin, 27 Agustus 2018 16:09 WIB
INFO NASIONAL - Dalam kunjungan ke Nusa Tenggara Barat, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan didampingi Gubernur Nusa Tenggara Bara Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang melihat langsung reruntuhan bangunan akibat gempa di Dusun Krujuk, Desa Pemenang Barat, Lombok Utara, Senin, 27 Agustus 2018. Selain meninjau lokasi gempa, Zulkifli menyapa warga setempat yang bertahan di lokasi.
Kabupaten Lombok Utara merupakan daerah terparah terkena gempa. Banyak bangunan hancur. Jumlah korban jiwa di daerah ini juga cukup besar dibanding daerah lainnya, yaitu mencapai 466 korban jiwa.
"Kita semua melihat dan menyaksikan bencana gempa di NTB ini sungguh besar. Jadi tidak betul kalau dikesankan kecil. Bencana ini menimbulkan korban jiwa 500 lebih. Kita masih bersyukur. Sebab, kalau melihat lokasi seperti ini, mungkin jumlahnya bisa ribuan korban jiwa. Karena total rumah yang rusak berat saja mencapai 70 ribu lebih," kata Zulkifli di Dusun Krujuk.
Melihat besarnya dampak gempa di Lombok ini, Zulkifli meminta dukungan penuh pemerintah pusat untuk menanggulangi bencana ini. "Kita minta dukungan penuh pemerintah pusat, apalagi sudah ada Inpresnya. Kalau tidak salah anggaran untuk penanggulangan bencana Rp 4 triliun sampai Rp 5 triliun. Dana itu bisa untuk bencana gempa di Lombok, saya kira bisa pulih kembali," katanya.
Selain membangun kembali rumah dan sekolah, Zulkifli meminta perhatian atas bangunan madrasah serta pondok pesantren yang rusak. "Kita juga minta perhatian khusus dari Kemenag (Kementerian Agama) untuk pondok pesantren di NTB ini," tuturnya.
Sementara Gubernur TGB menjelaskan, saat ini, sedang berlangsung proses verifikasi rumah-rumah yang rusak untuk mendapat bantuan. Verifikasi sudah hampir mencapai 100 persen. Pemerintah menyiapkan rekening. Kemudian masing-masing kepala keluarga akan ditransfer uang bantuan. Rusak berat mendapat bantuan Rp 50 juta, sedang Rp 25 juta, dan ringan Rp 10 juta. "Sudah ada yang ditransfer," ujarnya.
TGB mengatakan data verifikasi terakhir yang diterima dari BNPB sekitar 17 ribu rumah. Setelah itu, bantuan langsung ditransfer ke kepala keluarga. Gubernur memperkirakan proses pemberian bantuan sampai selesai semua memakan waktu satu bulan. (*)