TEMPO.CO, Jakarta-Mantan Politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul menyarankan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Andi Arief memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu sebagai saksi atas laporan dugaan mahar politik oleh bakal calon wakil presiden Sandiaga Uno. Kendati, ujar Ruhut, nasib Andi saat ini bak buah simalakama.
Sebab, kata Ruhut, Demokrat telah resmi bergabung ke koalisi pengusung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di pemilihan presiden 2019. Namun ihwal mahar politik yang melibatkan Sandiaga Uno telah terlanjur terucap dan harus dipertanggungjawabkan.
"Jadi untuk sahabat saya Andi Arief, jelaskanlah semua walaupun seperti buah simalakama, dimakan mati bapak, tidak dimakan mati ibu," ujar Ruhut saat ditemui Tempo di bilangan Cikini, Jakarta Pusat pada Selasa, 21 Agustus 2018.
Pemanggilan terhadap Andi Arief adalah tindak lanjut atas laporan Federasi Indonesia Bersatu (Fiber) kepada Bawaslu soal dugaan mahar politik yang dilakukan oleh Sandiaga Uno untuk menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto. Ada sejumlah saksi yang diajukan oleh Fiber dalam laporannya, salah satunya Andi Arief.
Dugaan mahar politik Sandiaga memang pertama kali mencuat lewat cuitan Andi Arief di akun Twitter-nya. Andi menyebut Sandiaga menjanjikan masing-masing Rp 500 miliar kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Amanat Nasional (PAN). Menurut Andi, Sandi memberikan uang itu agar kedua partai membolehkannya maju sebagai cawapres Prabowo Subianto.
Adapun Sandiaga Uno telah menyampaikan bantahan terhadap dugaan mahar politik itu kepada Direktur Pendaftaran dan Pemeriksaan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Cahya Hardianto Harefa.
Sebagai orang yang sudah sepuluh tahun berada di Partai Demokrat dan mengenal Andi Arief, ujar Ruhut, dia meyakini yang dikatakan bekas aktivis proreformasi lewat cuitannya itu adalah benar. "Lagi pula sudah rahasia umum yang begitu-begituan. Jadi karena sudah diucapkan, pertanggungjawabkan ucapannya. Andi Arief itu tokoh '98, orang yang berani," ujar Ruhut. Ruhut Sitompul meragukan Demokrat mau habis-habisan mengeluarkan dana di pilpres 2019. "Karena harus diingat, kalau Prabowo-Sandiaga menang maka dia sudah memberikan karpet merah kepada Sandiaga Uno. AHY dapat apa?" ujar Ruhut sambil tertawa.
Andi Arief Jadi Saksi di Sidang Korupsi Pemkab Penajam Paser Utara: Konfirmasi BAP Saja
4 Januari 2024
Andi Arief Jadi Saksi di Sidang Korupsi Pemkab Penajam Paser Utara: Konfirmasi BAP Saja
Andi Arief menyampaikan kehadirannya sebagai saksi dalam sidang kasus korupsi Pemkab Penajam Paser Utara (PPU) untuk mengonfirmasi pemeriksaannya di KPK beberapa kali pada 2023.